Laporan Kasus Kejang Demam Kompleks: Lia Andani Putri, S.Ked 04054821719009
Laporan Kasus Kejang Demam Kompleks: Lia Andani Putri, S.Ked 04054821719009
Oleh:
Lia Andani Putri, S.Ked
04054821719009
Pembimbing:
dr. Edy Novery, SpA, M.Kes
Outline
1. Pendahuluan
2. Status Pasien
3. Tinjauan Pustaka
4. Analisis Kasus
Pendahuluan
Kejang
Demam
Anoreksia
Mencret
Muntah
Diagnosis Banding
Kejang
Demam
Anoreksia
Mencret
Muntah
Anemia hipokrom mikrositer
Diagnosis Banding
LCS
CT scan
EEG
Status besi
Prognosis
Dubia ad Bonam
DATE
06-04-2018
Follow up
S : kejang (-), demam (-)
O : Sens: CM
N: 114x/menit RR : 24x/menit T : 36,9 oC
Kulit : pucat (-)
Kepala : konjungtiva anemis (-), napas cuping hidung (-),
typhoid tongue (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Pulmo : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Cor : HR = 114x/menit, BJ I dan II normal, murmur (-
), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, BU (+) normal, hepar/lien
tidak teraba
Ekstremitas : akral dingin (-)
A : Kejang demam kompleks + susp anemia defisiensi besi
P :
IVFD KAEN IB gtt XV makro
Diazepam supp 5 mg (rectal) jika kejang
Injeksi ceftriakson 1x1 gr (IV)
Paracetamol syr 3 x 125 mg (po)
Diazepam syr 3 x 3 mg
(2016)
pada anak usia 6 bulan – 5 tahun yang bukan disebabkan
karena proses intrakranial
(2014)
dengan demam (> 38°C), tanpa adanya penyakit penyerta
berupa infeksi SSP atau gangguan metabolik
Etiologi dan Faktor Risiko
Faktor Demam
Faktor Usia
Riwayat Keluarga
Faktor Prenatal
Faktor Perinatal
Faktor Postnatal
Epidemiologi
Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB/TB dengan status gizi baik, tanda-
tanda vital dalam batas normal, keadaan spesifik dalam batas normal,
dan pemeriksaan neurologis dalam batas normal.
Kejang
Kejang Kejang
Anak tidak
Anak letargi
letargi
Tanda-tanda Tanda-tanda
peningkatan peningkatan
TIK (+) TIK (-)
Kejang Kejang
Tidak demam,
kecuali ada Demam tidak
penyakit penyerta terlalu tinggi
(GE)
Riwayat Riwayat
kehilangan kehilangan
elektrolit (+) elektrolit (+)
Kejang tidak
berulang
Kejang dalam 24 jam
demam
Kejang > 15
menit
Kejang
berulang
dalam 24 jam
Anemia Hipokrom Mikrositer
Thalasemia
Anemia sideroblastik
Menurut WHO pada tahun 2011,
kurang lebih 50% dari penderita
anemia di seluruh dunia berkaitan
dengan defisiensi besi (anak: 42%,
wanita tidak hamil 49%, dan
wanita hamil 50%). Oleh karena
itu, pada pasien ini dicurigai
anemia disebabkan oleh defisiensi
besi. Untuk menegakkan diagnosis
pasti anemia defisiensi besi, perlu
dilakukan pemeriksaan status besi.
Pasien diterapi dengan diazepam per rektal pada
saat kejang dengan dosis 5 mg karena berat badan
pasien <12 kg. Pasien mendapatkan terapi
antipiretik paracetamol dengan dosis 3x125 mg.
Pasien juga mendapat terapi intermitten berupa
diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB/kali
sebanyak 3 kali sehari (3x3 mg) selama 48 jam.