Anda di halaman 1dari 15

Retinopati Diabetik

Insert LOGO
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Retinopati Diabetik

 Retinopati diabetik adalah kondisi yang terjadi pada orang yang menderita diabetes. I
ni menyebabkan kerusakan progresif pada retina, lapisan peka cahaya di bagian bela
kang mata. Retinopati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang mengancam peng
lihatan yang serius.

 Diabetes mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan dan menyimpan gula


(glukosa). Penyakit ini ditandai dengan terlalu banyak gula dalam darah, yang dapat
menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh, termasuk mata.

 Seiring waktu, diabetes merusak pembuluh darah di retina. Retinopati diabetik t


erjadi ketika pembuluh darah kecil ini mengeluarkan darah dan cairan lainnya. Ini men
yebabkan jaringan retina membengkak, menghasilkan penglihatan yang kabur. Kondisi
ini biasanya memengaruhi kedua mata. Semakin lama seseorang menderita diabetes, se
makin besar kemungkinan mereka akan mengalami retinopati diabetik. Jika dibiarka
n tidak diobati, retinopathy diabetes dapat menyebabkan kebutaan.
Faktor risiko
1.Riwayat diabetes yang lama adalah faktor yang paling penting. Sekitar 50% pasien
menderita retinopati diabetik memiliki penyakit DM lebih dari 10 tahun, risiko me
njadi 70% setelah 20 tahun, dan risiko 90 % setelah 30 tahun dari onset penyakit diabe
tes mellitus.
2. Jenis Kelamin, insiden lebih sering pada wanita daripada laki-laki (4:3).
3.Kontrol glukosa darah yang buruk, berhubungan dengan perkembangan dan per
burukan retinopati diabetik.
4. Hipertensi yang tidak terkontrol, biasanya dikaitkan dengan bertambah beratnya ret
inopati diabetik dan perkembangan PDR pada DM tipe I dan II. Studi juga menunjukk
an bahwa tekanan darah diastolik yang tinggi pada usia muda dapat memperburuk reti
nopati diabetik.
Gejala

1. Mikroaneurismata :penonjolan dinding kapiler terutama daerah vena dengan bentuk


berupa bintik merah kecil yang terletak dekat PD terutama polus
posterior. Mikroaneurismata merupakan kelainan diabetes melitus
dini.
2. Perdarahan dapat dalam bentuk titik,garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat mi
kroaneurismata di polus posterior.
3. Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya iregular dan berkelok-kelok
4. Hard exudate: infiltrasi lipid ke dalam retina
5. Soft exudate: sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia retina. Pada px
oftalmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning bersifat difus berwarna putih.
6. Neovaskularisasi terjadi akibat proliferasi sel endotel PD. Tampak sebagai Pembuluh
yang berkelok-kelok dalam kelompok-kelompok rutama dan bentuknya ireguler.
7. Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula
sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan pasien
8. Hiperlipedimia
1. Retinopati nonproliferasi

 Retinopati diabetik pada tahap dini disebut NPDR dan ditandai dengan a
bnormalitas dari pembuluh darah berupa mikroaneurisma, perdarahan intr
aretinal, dan cotton wool spots. Peningkatan permeabilitas vaskular retina
yang terjadi pada tahap ini atau selanjutnya pada retinopati akan mengaki
batkan penipisan retina (edema) dan penimbunan lemak (hard exud
ate).
Klasifikasi NPDR

Retinopati Diabetik Non-Proliferatif

Mild NPDR : terdapat 1 tanda berupa mikroaneurisma, perdarahan intraretina. Bisa terdapat
hard exudate atau soft exudate.

Moderate NPDR : Moderat mikroaneurisma, perdarahan intraretina. IRMA ringan. Hard


exudate, soft exudate mungkin ada.

Severe NPDR (4-2-1): terdapat 1 salah satu tanda diantaranya: perdarahan dan mikroaneuris
ma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena pada 2 kuadran, atau IRMA pada 1 kuadran.

Very severe NPDR : ditemukan ≥ 2 tanda pada retinopati non proliferatif berat.
2. Retinopati diabetik proliferasi

 Komplikasi mata yang paling parah pada diabetes mellitus adalah retinopati di
abetik proliferatif. Iskemia retina yang progresif akhirnya merangsang pem
bentukan pembuluh-pembuluh halus baru yang menyebaban kebocoran protei
n-protein serum dalam jumlah besar. Retinopati diabetik proliferatif awal dit
andai dengan kehadiran pembuluh-pembuluh darah baru pada diskus optik
us (NVD) atau di bagian retina manapun (NVE) 4
komplikasi

• Rubeosis Iridis
Neovaskularisasi pada iris (rubeosis iridis) merupakan suatu respon terhadap adanya hip
oksia dan iskemia retina akibat berbagai penyakit, baik pada mata maupun di luar mata ya
ng paling sering adalah retinopati diabetik.

• Glaukoma neovaskular
Glaukoma neovaskuler adalah glaukoma sudut tertutup sekunder yang terjadi akibat
pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada permukaan iris dan jaringan anyaman trabekula
yang menimbulkan gangguan aliran aquous dan dapat meningkatkan tekanan intra okuler.
 Orang dengan retinopati diabetik mungkin memerlukan operasi laser unt
uk menutup pembuluh darah yang bocor atau untuk mencegah pembu
luh darah lainnya bocor.
 Dokter mata Anda mungkin perlu menyuntikkan obat ke mata untuk me
ngurangi peradangan atau menghentikan pembentukan pembuluh darah b
aru.
 Orang dengan kasus lanjutan retinopati diabetik mungkin memerlukan pro
sedur pembedahan untuk mengangkat dan mengganti cairan seperti gel di
bagian belakang mata, yang disebut vitreous.

 mencegah atau memperlambat perkembangan retinopati diabetik dengan:


Minum obat yang diresepkan
Berpegang teguh pada diet Anda
Berolahraga secara teratur
Mengontrol tekanan darah tinggi
Menghindari alkohol dan merokok
Fotokoagulasi laser
Teknik fotokoagulasi laser dapat diklasifikasikan, yakni panretinal, fokal, atau grid.
 Fotokoagulasi panretina, disebut juga fotokoagulasi scatter, digunakan pada penanganan
RPD dan secara tidak langsung pada penanganan neovaskularisasi pada nervus optik,
permukaan retina, atau sudut ruang anterior dengan cara laser untuk menghanguskan
daerah perifer fundus. Hal tersebut dapat dilakukan lebih dari satu kali.
 Fotokoagulasi fokal dan grid digunakan pada penatalaksanaan diabetic macular edema.
Fotokoagulasi fokal menggunakan cahaya, membakar ukuran kecil pada kebocoran
mikroaneurisma di makula
Vitrektomi
• Membersihkan perdarhan vitreus dan mengatasi traksi vitreoretina
Intravitreal triamcinolone acetonide

• Triamcinolon : steroid long acting yang berguna mengurangkan edema makula,


penyulit dapat terjadi endoftalmitis, katarak dan ablasi
• Intravitreal Anti-VEGF: sebagai tambahan vitrektomi untuk mengurangi perdarahan
• Bevacizumab digabung laser vitrektomi

Anda mungkin juga menyukai