Anda di halaman 1dari 34

Refrerat : Anestesi Pediatrik

Jhuvan Zulian Fernando


712018004

Pembimbing :
dr Susi Handayani Sp.An,MARS
Pendahuluan
Penatalaksanaan anestesi pada
Tetapi prinsip utama
pediatrik sedikit berbeda bila
anestesi sama
dibandingkan dengan dewasa

Perbedaan antara
Konsumsi Oksigen
dewasa dan anak-anak
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisologi Pediatri
Premature < 37 minggu
Secara anatomis jalur pernapasan
Neonatus 0 -1 bulan anak-anak lebih sempit dan pendek
Infants 1 -6 bulan
Older Infants 6 bulan – 2 tahun
Toddler 2 – 5 tahun
Pemasangan intubasi harus dilakukan
Child 5 -12 tahun dengan hati-hati
Adolescences 12 – 18 tahun
Pasien pediatrik sangat berbeda dari
pasien dewasa secara anatomis, fisiologis,
psikologis dan secara biokimia
Perbedaan Anatomi Jalan Napas Pediatri

1. Ukuran Lidah anak-anak 2. Lokasi larynx,letak


lebih besar dibandingkan Glottis dan letak
orofaring kartilago krikoid

resiko terjadinya
obstruksi jalan napas dan Pemasangan dengan
kesulitan teknis pada saat blade yang lurus lebih
melakukan laringoskopi direkomendasikan :
blade yang bengkok
Perbedaan Larynx Dewasa dan Anak-Anak
Bentuk Epiglottis anak lebih pendek dan tebal,
terletak lebih dekat dengan laryngeal inlet

Visualisasi pita suara akan lebih sulit dan


Bentuk pita suara pada anak lebih membutuhkan keterampilan penggunaan blade
bersudut. laringoskop

Pada saat memasukkan ETT dapat tersangkut


pada commisure anterior pita suara
Larynx anak kecil mengalami penyempitan
pada cincin krikoid sedangkan pada orang
dewasa penyempitan jalan napas berada di
pita suara

Penggunaan ETT tanpa cuff


disarankan untuk pasien pediatrik

Perbedaan lain pada anak-anak yakni bagian kepala oksiput


yang lebih besar akan menyulitkan untuk menempatkan
pasien pada posisi sniffing.
Sistem Respirasi
Perbedaan utama yang paling mendasar Perbedaan lainnya adalah closing volume
pada sistem pernapasan anak-anak yang didefinisikan seabagi volume udara
adalah kebutuhan metabolik dan konsumsi yang terdapat pada paru-paru pada saat
oksigen yang lebih tinggi yaitu 6 ml/kg. bronkioles respiratorius kolaps.

Dinding dada anak kecil banyak


mengandung jaringan tulang rawan
sehingga lebih elastis dan menyebabkan Semua faktor tersebut akan memudahkan terjadinya
compliance paru lebih tinggi gangguan pernapasan dan desaturasi pada anak kecil
sehingga pengawasan kadar oksigen harus dilakukan
secara ketat.
Volume Paru-paru

• Volume tidal (VT). Nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk laki-laki
dan 380 ml untuk wanita.
• Volume cadangan inspirasi (VCI), VCI berkisar 3100 ml pada laki-laki dan
1900 ml pada wanita.
• Volume cadangan ekspirasi (VCE), VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki dan
800 ml pada wanita.
• Volume residusal (VR) Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada
perempuan 1000 ml.
Kapasitas Paru-paru

Kapasitas residual fungsional (KRF) Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml. jadi
nilai KRF = VR + VCE.
• Kapasitas inspirasi (KI)Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml. jadi nilai KI = VT
+ VCI.
• Kapasitas vital (KV)Nilai rata-ratanya adalah 4500 ml. jadi nilai KV = VT +
VCI + VCE.
• Kapasitas total paru (KTP) Nilai rata-ratanya adalah 5700 ml. jadi nilai KTP
= KV + VR.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kapasitas vital Pau-paru

• Umur
• Jenis kelamin
• Riwayat penyakit
• Riwayat pekerjaan
• Kebiasaan merokok
• Kebiasaan olah raga
Transfusi Darah

𝑯𝒃𝑵 − 𝑯𝒃𝑯 ×𝑬𝑩𝑽


Rumus Transfusi =
𝑿
Keterangan :
HbN : Nilai Hb yang diinginkan
HbH : Nilai Hb hasil lab
EBV : Ekstivasi Blood Volume
(Perkiraan volume darah) Laki laki = 75 x BB ; Perempuan = 65 x BB
X: PRC = 24
WB = 12
WB = 𝟔 𝒙 𝑩𝑩 𝑲𝒈 𝒙 ∆𝑯𝒃
PRC = 𝟒 𝒙 𝑩𝑩 𝑲𝒈 𝒙 ∆𝑯𝒃
albumin = ∆ albumin x BB x 0,8
Anestesi Pediatrik
Obat Anestesi Inhalasi

Bayi dan anak-anak memiliki tingkat ventilasi alveolar yang lebih


tinggi serta koefisien distribusi gas-darah yang lebih rendah dari
orang dewasa sehingga menyebabkan penyerapan obat inhalasi
lebih cepat.

Nilai MAC (Mean Alveolar Concentration) immaturitas otak, level progesterone


untuk pasien anak sedikit lebih tinggi dari residual dari ibu, dan kadar endorphin
dewasa namun neonatus membutuhkan MAC yang tinggi sehingga ambang nyeri
yang lebih rendah dari pasien dewasa, meningkat.
Halotan
Halotan berbentuk cairan tidak berwarna, berbau enak, tidak mudah terbakar dan tidak mudah meledak
meskipun dicampur dengan oksigen, tidak iritatif dan mudah rusak bila terkena cahaya, tetapi stabil disimpan
memakai botol warna gelap.

Dosis
Dosis untuk induksi inhalasi adalah 2-4%, dosis untuk induksi anak 1.5 – 2%. Pada induksi inhalasi kedalaman
yang cukup terjadi setelah 10 menit. Dosis untuk pemeliharaan adalah 1 – 2%, dan dapat dikurangi bila
digunakan juga N2O atau narkotik. Pemeliharaan pada anak 0.5 – 2%. Waktu pulih sadar sekitar 10 menit
setelah obat dihentikan.
Enfluran
Enfluran adalah obat anestesi inhalasi yang bebentuk cair, tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak
iritatif, lebih stabil dibandingkan halotan, induksi lebih cepat dibanding halotan, tidak terpengaruh cahaya
dan tidak bereaksi dengan logam.

Dosis
Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 2-3% bersama dengan N2O.
Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan, konsentrasinya berkisar antara 1- 2,5%, sedangkan untuk
nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.
Isofluran
Isofluran adalah obat anestesi isomer dari enfluran, merupakan cairan tidak berwarna dan berbau tajam,
menimbulkan iritasi jalan nafas jika dipakai dengan konsentrasi tinggi menggunakan sungkup muka. Tidak
mudah terbakar, tidak terpengaruh cahaya dan proses induksi dan pemulihannya relatif cepat dibandingkan
dengan obat-obat anestesi inhalasi yang ada pada saat ini tapi masih lebih lambat dibandingkan dengan
sevofluran

Dosis
Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 2-3% bersamasama dengan N2O.
Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan konsentrasinya berkisar antara 1-2,5%, sedangkan untuk
nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.
Pada pasien yang mendapat anestesi isofluran kurang dari 1 jam akan sadar kembali sekitar 7 menit setelah
obat dihentikan. Sedangkan pada tindakan 5-6jam, kembali sadar sekitar 11 menit setelah obat dihentikan.
Sevofluran
Sevofluran dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak berbau, stabil di tempat biasa
(tidak perlu tempat gelap), dan tidak terlihat adanya degradasi sevofluran dengan asam kuat atau panas.
Obat ini tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas sehingga baik untuk induksi inhalasi. Proses induksi dan
pemulihannya paling cepat dibandingkan dengan obat-obat anestesi inhalasi yang ada pada saat ini.

Dosis
Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 3,0-5,0% bersama-sama dengan N2O.
Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan, konsentrasinya berkisar antara 2,0-3,0%, sedangkan untuk
nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.
Desfluran
Desfluran merupakan halogenasi eter yang rumus bangun dan efek klinisnya sama dengan isofluran. Desfluran
sangat mudah menguap dibandingkan dengan agen volatile yang lain. Memerlukan alat penguap khusus (TEC-
6).

Dosis
Untuk induksi, disesuaikan dengan kebutuhan.
Eliminasi obat anestesi pada pasien Tingginya laju napas dan cardiac
pediatrik juga lebih cepat dibandingkan output serta distribusi yang besar
dengan orang dewasa kepada organ dengan
vaskularisasi banyak
Obat Anestesi Intravena
Dalam pemberian obat anestesi IV perlu
diketahui karena fungsi ginjal dan hati belum
sempurna maka interval dosis pemberian obat Dosis untuk anestesi IV pada anak-anak harus
perlu diperpanjang agar tidak terjadi toksisitas disesuaikan karena massa otot dan lemaknya
berbeda dari orang dewasa.

Obat IV Dosis Inisial Laju Infus


Propofol 1-2 mg/kg 100-200
mcg/kg/menit
Ketamine 1-2 mg/kg 25-100 mcg/kg/menit

Midazolam 0.5-1 mg/kg (PO atau PR)


0.1-0.2 mg/kg (IV atau IM)
Kombinasi TIVA(Total Intravenous Anesthesia)
pada anak 0.2 mg/kg (Intranasal)
Diazepam 0.2 mg/kg (PO atau PR)

Thiopental 3-5 mg/kg


Anestesi Regional Pada Pediatrik

Obat-obatan anestesi regional biasa


berikatan dengan AAG (Alpha-1 Acid Peningkatan kadar obat bebas dalam plasma dan
Glycoprotein) yang ditemukan pada meningkatkan resiko terjadinya toksisitas.
plasma.
Anestesi epidural pada anak biasa diindikasikan pada operasi abdomen dan ekstremitas
bawah. Jarum yang digunakan adalah jarum berukuran 18G dan catheter yang digunakan
berukuran 20G. Larutan Saline dapat digunakan untuk mengurangi tahanan pada saat
injeksi

Anestesi spinal/Sub-arachnoid block pada anak diindikasikan sama seperti pada anestesi
epidural namun durasi operasi harus <90 menit. Jarum yang digunakan pada teknik ini
lebih kecil daripada anestesi epidural dengan ukuran 22 atau 25 G dan dimasukkan pada
L4-L5 ruang interspinalis.
Kontra Indikasi
Kontraindikasi relatif
Kontraindikasi absolut • sepsis,
• hipovolemia dan syok, • infeksi di daerah pungsi,
• koagulopati atau • riwayat gangguan neurologi,
trombositopenia, • riwayat pembedahan spinal,
• peningkatan tekanan intrakranial. • kelainan tulang belakang, dan
• kondisi jantung yang
dipengaruhi oleh preload
seperti stenosis aorta atau
hipertrofik obstruktif
kardiomiopati
Premedikasi

Tujuan pemberian premedikasi


• mengurangi ansietas pasien,
• mengurangi rasa nyeri yang dialami,
• menurunkan dosis obat untuk induksi,
• serta mengurangi sekresi jalan napas.
Persiapan Anestesi

STATIC

Peralatan Elektronik :
• Lampu ruangan
• Mesin anestesia
• Mesin penghangat tempat tidur
• Infusion pump
• Syringe pump
• Defibrilator
• Sumber Gas : O2,N2O , Halothane, Isoflurane dan
gas sejenis serta dipantau dengan penggunaan
flowmeter
Induksi

Induksi dapat dilakukan baik dengan metode inhalasi maupun metode intravena.
Intubasi

Ukuran ETT pada anak-anak dapat menggunakan rumus Modified Cole formula
dan Khine Formula:
(Usia/4) + (4, bila tanpa cuff jadinya ditambah 3)

Kedalaman ETT dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus :


Anak usia > 2tahun = (Usia/2) + (12),
Anak usia <2 tahun =(Ukuran ETT X 3)
Tatalaksana Jalan Napas Pediatrik
Pada saat induksi pasien sebaiknya ditempatkan dalam posisi bernafas yang
pasien paling nyaman,
pada saat sudah dipasang intubasi sebaiknya pasien ditempatkan dalam posisi
sniffing untuk membuka jalan udara.
Selain itu pasien diberikan ganjalan agar dapat membuka LA (Laryngeal Angle),
OA (Oral Angle), dan PA (Pharyngeal Angle) agar memudahkan proses ventilasi.
Terapi Cairan

Pemberian terapi cairan sangat penting mengingat tubuh pasien anak yang lebih
banyak TBW nya serta mudah terjadi dehidrasi.

Usia Kebutuhan Cairan Rutin

Dewasa 2 cc/kgBB/jam atau 5cc/KgBB/hari

10 kg I: 4 cc/kgBB/jam
Anak-anak 10 kg II: 2 cc/kgBB/jam
10 kg III: 1 cc/kgBB/jam
Kesimpulan
1. Anestesi pada pasien pediatrik berbeda dengan anestesi pada pasien dewasa karena sistem anatomi
dan fisiologi yang berbeda
2. Secara fisiologis ambang batas tanda-tanda vital pasien anak berbeda dari orang dewasa sehingga
pemantauan harus dilakukan dengan ambang batas yang sesuai.
3. Anak-anak memiliki proporsi TBW yang lebih tinggi serta mudah dehidrasi sehingga terapi cairan
perioperatif harus diperhatikan dengan baik.
4. Kebutuhan metabolisme anak lebih tinggi dari orang dewasa sehingga tingkat ventilasi pun tinggi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai