Anda di halaman 1dari 33

BAHASA, KOMUNIKASI DAN

PUBLIC SPHERE
Oleh :
RANI AINUN MASRUROH
Dosen Pembimbing :
DR. NIKMAH HADIATI SALISAH,S.IP,M.SI
Bahasa
• Bahasa (Mulyana, 2003, 237) dapat didefinisikan
sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang
digunakan dan dipahami suatu komunitas.
• Bahasa ada 2 macam yakni bahasa verbal dan
nonverbal.
• Bahasa verbal adalah sarana utama untuk
menyatakan pikiran, perasaan dan maksud
komunikator. Bahasa verbal menggunakan kata-
kata yang merepresentasikan berbagai aspek
realitas individual sang komunikator.
• Sedangkan bahasa non verbal ialah sarana
untuk menyatakan maksud dan tujuan
komunikator dengan menggunakan isyarat.
• Fungsi bahasa (Keraf, 1997, 1) sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi,
dan sarana untuk kontrol sosial.
• Sedangkan menurut Larry L.Barker, bahasa
memiliki 3 berfungsi yakni penamaan (naming
atau labeling), Interaksi, dan transmisi
informasi.
• Penamaan atau penjulukan merujuk pada
usaha mengidentifikasi obyek, tindakan, atau
orang dengan menyebut namanya sehingga
dapat dirujuk dalam komunikasi.
• Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan
dan emosi, yang dapat mengundang simpati
dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan.
• Fungsi transmisi, bahasa digunakan sebagai
sarana penyampaian pesan atau informasi
atau menghubungkan masa lalu dengan
sekarang, menghubungkan kesinambungan
budaya dan tradisi kita dan sebagainya.
Komunikasi
• Menurut Mulyana (2007, 41), komunikasi atau
communication dalam bahasa Inggris berasal
dari kata Latin communis yang berarti “sama”.
Communico, communicatio atau
communicare yang berarti membuat sama.
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan.
Komponen Komunikasi
Menurut Laswell komponen - komponen
komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak
yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain.
• Saluran (channel) adalah media di mana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran
dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku
komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu
akan dijalankan ("Protokol")
Prinsip-prinsip komunikasi

 Komunikasi adalah suatu peristiwa simbolik


 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
 Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi
hubungan
 Komunikasi itu berlangsung dalam konteks ruang
dan waktu
 Komunikasi melibatkan prediksi peserta
komunikasi
 Komunikasi bersifat sistemik
 Semakin mirip latar belakang sosial budaya
semakin efektiflah komunikasi
 Komunikasi bersifat nonsekuensial
 Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan
transaksional
 Komunikasi bersifat irreversible
 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan
berbagai masalah. ( Ilaihi, 2010, 8-14 )
Bahasa dan Komunikasi
Abraham Maslow (Rahardjo, tt, 61) menjelaskan
bahwa terdapat 5 (lima) hierarkhi kebutuhan
manusia, yaitu:
• Kebutuhan fisiologis (basic needs),
• Kebutuhan rasa aman (safety needs),
• Kebutuhan rasa cinta dan memiliki (love and
belonging needs),
• Kebutuhan akan harga diri (self esteem needs),
dan
• Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization
needs).
• Kalau kita mengacu pada pemikiran Maslow di
atas, dapat dipastikan bahwa dari semua
kebutuhan manusia hampir tidak dapat dicapai
tanpa keterlibatan pihak lain.
• Bagaimana mungkin manusia dapat memenuhi
kebutuhannya dalam beraktualisasi dan
mendapatkan pengakuan diri dengan hanya
mengandalkan dirinya sendiri? demikian pula
dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
• Tidak ada satupun dalam pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan tersebut yang dapat tercapai tanpa
campur tangan dengan pihak lain.
• Didorong kondisi tersebut, manusia
memerlukan interaksi dengan pihak lain.
Dalam konteks inilah bahasa memainkan
peran penting, karena melalui bahasa manusia
dapat berkomunikasi dalam interaksinya
dengan orang lain.
• Adalah sesuatu yang sangat sulit, untuk tidak
mengatakan mustahil dilakukan jika manusia
dalam berinteraksi dan berkomunikasi tanpa
melibatkan unsur bahasa.
• Boudui, berpendapat : fungsi utama bahasa
adalah sebagai alat komunikasi
• Tidak ada satu peristiwa komunikasipun yang
tidak melibatkan bahasa.
• Komunikasi pada hahekatnya adalah proses
penyampaian pesan dari pengirim kepada
penerima.
• Hubungan komunikasi antara pengirim dan
penerima, dibangun berdasarkan penyusunan
kode atau simbol bahasa oleh pengirim
(chiffrement) dan pembongkaran kode atau
simbol bahasa oleh penerima (dechiffrement)
(Rusdiarti, 2003:35).
• Mengingat kenyataan bahwa dalam
berkomunikasi kita dihadapkan oleh varian
penerima yang sangat beragam, maka
keberhasilan komunikasi akan sangat
ditentukan oleh bagaimana cara kita
menyampaikan pesan.
• Tidak jarang dalam kenyataan sehari-hari kita
dapati bahwa komunikasi yang kita lakukan
tidak berhasil akibat ketidaktepatan bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi yang
kita lakukan.
• Wardhaugh dalam bukunya An Introduction to
Sociolinguistics (1986) menjelaskan bahwa
ketika orang akan mulai berbicara paling tidak
ada tiga hal yang mesti diperhatikan agar
komunikasinya berlangsung efektif. Pertama,
apa yang akan dibicarakan. Kedua, dengan
siapa dia akan bicara, dan ketiga, bagaimana
cara membicarakannya.
• Dalam hal ini terkait dengan pemilihan ragam
bahasanya, jenis kalimat, kosa kata, bahkan
tinggi rendahnya suara saat berbicara.
• Tidaklah berlebihan jika Suparno (2000)
menjelaskan bahwa komunikasi yang berhasil
adalah komunikasi yang berbekal kemampuan
menyimpulkan apa yang dilakukan oleh
partisipan terhadap bentuk bahasa dan
konteks penggunaannya (Ruang publik, waktu,
medianya)
Komunikasi dan Public Sphere
• Konsep tentang public sphere (Syahputra,
2007, 166) pada awalnya diperkenalkan oleh
seorang filosof asal Jerman, Jürgen Habermas.
Menurutnya public sphere tersebut
merupakan interpretasi kontekstual dari teori
kritis.
• Ia mendefinisikan public sphere sebagai
sebuah ruang dari lembaga dan praktek yang
berada diantara kepentingan pribadi yang
terkait dengan kehidupan sehari - hari dalam
sebuah masyarakat sipil dengan kekuasaan
Negara
• Ia yakin bahwa keberadaan public sphere sangat
penting bagi sebuah masyarakat yang demokratis.
Lebih lanjut Habermas menjelaskan bahwa public
sphere terdiri dari lembaga informasi dan debat
politik, termasuk lembaga - lembaga yang
mewadahi diskusi politik.
• Lembaga informasi ini merujuk kepada media
massa dan media online. Sementara lembaga
yang mewadahi diskusi politik adalah parlemen,
organisasi politik, pertemuan public, dan ranah
public lainnya dimana terjadi debat social-politik.
• Dalam public sphere media memiliki ruang
khusus di masyarakat
• Tanpa media, kebebasan berkomunikasi yang
merupakan pondasi demokrasi akan lemah.'
Karena ‘hanya warga Negara yang punya
informasi bisa menjadi seorang warga Negara
yang demokratis dan media memainkan
sebuah peran yang sangat penting dalam
menyebarkan informasi' sehingga peran
mereka sangat penting bagi demokrasi.
• Untuk berfungsinya demokrasi, masyarakat
sipil membutuhkan akses terhadap informasi
sebagai alat untuk mengetahui pilihan -
pilihan politik. Sementara para politisi
membutuhkan media untuk menyampaikan
pandangan - pandangan mereka dan untuk
berinteraksi dengan masyarakat. Media tidak
berdiri sendiri dalam sebuah sistem sosial
tetapi menyediakan saluran komunikasi para
pelaku di dalamnya.
• Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa media
sebagai bagian dari public sphere mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai sumber informasi dan
sebagai tempat di mana warga Negara dapat
melakukan perdebatan terhadap isu - isu yang
menjadi perhatian mereka.
• Sehingga, bisa disimpulkan bahwa media dapat
dikatakan bertindak sebagai unsur dari public
sphere ketika mereka menyebarkan informasi
yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat
atau ketika menyediakan ruang bagi perdebatan
isu - isu public.
• Inti dari public sphere ialah sebagai sarana
menyamakan hak untuk berpendapat. Dahulu
hanya kaum borjuislah yang berkuasa, kini
dengan adanya public sphere masyarakat
umum (publik) telah diberikan bahkan dijamin
hak-haknya oleh Undang-Undang untuk
menyampaikan pendapatnya secara bebas.
• Public sphere di sini berfungsi sebagai
pengorganisasi, memobilisasi, dan
mensosialisasi opini tersebut menjadi opini
kolektif yang memiliki kekuatan yang nyata
untuk memonitor sekaligus mengkritisi
kebijakan negara, membutuhkan mediator
yang dapat dijamin independentnya dari
tekanan pasar maupun negara.
• Untuk melindungi kepentingan publik, menurut
Murdock (Syahputra, 2007, 171) media sebagai
public sphere memuat tiga prinsip :
 Kebutuhan warga negara untuk memiliki akses
dan sarana informasi, serta analisis yang akan
membuat mereka mampu mengetahui dan
berusaha memperoleh hak-hak pribadi mereka
 Adanya akses informasi yang luas dan kebebasan
berdiskusi dalam wilayah yang terkait pada
pilihan politik publik
 Fasilitas bagi masyarakat untuk mengenali diri
mereka sendiri dan aspirasinya yang
terepresentasi di media, serta media dapat
memberikan kontribusi atas pengembangan
masyarakat.
Contoh, Hub. Bhs, Komunikasi dan Public Sphere
Analisis Gambar
• Berdasarkan gambar di atas yang menjadi public
sphere ialah media online whats app khususnya
whats app group.
• Menurut Habermas, Public
Sphere dikonsepsionalisasikan sebagai suatu
realitas kehidupan sosial di mana di dalamnya
terdapat suatu proses pertukaran informasi dan
berbagai pandangan berkenaan dengan pokok
persoalan yang tengah menjadi perhatian umum
sehingga dalam proses tadi terciptalah pendapat
umum.
• Dengan dihasilkannya pendapat umum maka
pada gilirannya akan membentuk kebijakan
dan pada akhirnya akan membentuk suatu
tatanan masyarakat secara keseluruhan dalam
artian komunikasinya semakin lancar.
• Untuk gambar yang pertama, public sphere
yang dipakai yakni WA Group Magister KPI,
karena komunitas anggotanya sudah saling
mengenal satu sama lain dan tidak bisa
berkumpul secara face to face untuk
membahas atau berdiskusi tentang masalah
perkuliahan maka dipakailah Whatsapp group
ini sebagai mediatornya (public sphere)
• Bahasa yang digunakan pada gambar pertama
terlihat begitu terbuka, santai tapi tetap
bertujuan yakni menyatukan pendapat. Di
dalamnya pun mereka tidak canggung dalam
mengungkapkan pendapatnya, tidak peduli nanti
ada yang kecewa atau tidak, akan pendapat yang
telah dilontarkan. Walaupun para anggota tidak
satu wilayah dan budaya, tetapi karena adanya
ruang publik ini dapat dimanfaatkan sebagai
penyatuan pendapat. Dan karena bahasanya yang
tidak resmi inilah yang menjadikan proses
komunikasi dirasa lebih lancar.
• Sebaliknya di gambar kedua, karena anggota
pada ruang publiknya merupakan para akademisi,
maka bahasa yang digunakan pun lebih ditata dan
formal. Sehingga yang dirasakan ialah
komunikasinya agak kaku. Padahal ketika
bertemu secara individual bahasa yang non
formal lah yang digunakan. Mereka lebih berhati-
hati dalam menggunakan bahasa yang
dikomunikasikannya karena menyangkut
pekerjaan dan jabatan yang harus dijaga etikanya.
Sehingga terkesan kurang leluasa menyampaikan
pendapatnya.
Kesimpulan
• Dari penjelasan di bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa dalam komunikasi publik,
ruang publik memiliki fungsi yang amat besar
untuk menampung aspirasi para individu-individu
untuk berani mengungkapkan kebebasan
pendapatnya, sehingga akan terjalin
kesepahaman. Aspirasi tersebut akan
dikomunikasikan dengan bahasa yang disesuaikan
dengan situasi dalam ruang publik sehingga
komunikasi akan terjaga dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai