Anda di halaman 1dari 32

Farmakognosi II

Luluk Anisyah,S.Si.,M.Farm.,Apt
Pestisida Nabati

Pestisida yang bahan aktifnya bersumber


dari tumbuhan yang dapat digunakan
untuk pembunuh, penolak dan
penghambat pertumbuhan organisme
pengganggu tanaman
Kelebihan Pestisida Nabati
• Teknologi pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga
memungkinkan untuk dibuat sendiri dalam skala rumah tangga
• Pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun
terhadap makhluk hidup, sehingga, relatif aman untuk digunakan
• Tidak beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga, tanaman
yang diaplikasikan pestisida nabati jauh lebih sehat dan aman dari
pencemaran zat kimia berbahaya
• Tidak menimbulkan resistensi (kekebalan) pada hama. Dalam artian
pestisida nabati aman bagi keseimbangan ekosistem.
• Hasil petanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu
pestisida kimiawi

Kelemahan Pestisida Nabati


• Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka
waktu yang cepat
• Pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi
hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama menjadi tidak berminat
mendekati tanaman budidaya
• Mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari.
• Daya simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera
digunakan setelah proses produksi.
• Perlu dilakukan penyemprotan yang berulang-ulang. Hal ini dari sisi
ekonomi tentu saja tidak efektif dan efisien
SIFAT dan FUNGSI PESTISIDA NABATI

1. Sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant) bagi


OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

2. Sebagai penolak (repellent)

3. Sebagai penarik (atractant)

4. Sebagai penghambat perkembangan

5. Pengaruh langsung sebagai racun

6. Mencegah OPT untuk meletakan telur


Prinsip kerja
pestisida nabati
ada tiga yaitu:

1. Menghambat

2. Merusak

3. Menolak
4. Merusak
1. perkembang
Mekanisme
Menghamba an telur,
kerja
t proses larva dan
pestisida 5.
reproduksi 2. pupa,
nabati dalam 3. Menolak Menghamba
serangga Mengurangi sehingga
melindungi makan t pergantian
hama, nafsu makan perkembang
tanaman dari kulit
khususnya biakan
organisme
serangga serangga
pengganggu:
betina hama dapat
dihambat
Nama Daerah Nama Tanaman Kandungan Kegunaan Bagian yang
Digunakan
Ajeran, ketul, Bidens pilosa L Flavonoid terpen, mengendalikan hama biji, batang,
atau ketulan fenilpropanoid, serangga (insekta) daun dan
lemak dan seluruh bagian
benzenoid tanaman
Bandotan / Ageratum conyzoides saponin, Flavanoid , penolak hama Daun
Babadotan Linn polifenol, (repellent) dan
kumarine, eugenol menghambat
5%, HCN dan perkembangan
minyak atsiri serangga
Bawang Merah Allium cepa minyak atsiri, penolak hama Umbi
sikloaliin, metilaliin, (repellent) dan
dihidroaliin, pengendali serangga
lavonglikosida,
saponin, peptida,
􀃗 tohormon,
kuersetin
Bawang putih Allium sativum L tanin, minyak penolak hama umbi, daun
(repellent) dan
atsiri, dialilsul􀃗 dan bunga
bersifat sebagai
da, aliin, alisin, insektisida,
enzim aliinase nematisida,
fungisida dan
antibiotik.

Bayam duri Amaranthus amarantin, bio pestisida Ekstrak


rutin,
spinosus Linn daun bayam
spinasterol,
hentriakontan, duri
tanin, kalium
nitrat, kalsium
oksalat, garam
fosfat, zat besi,
serta vitamin.
Bengkuang Pachyrhizus erosus rotenon dan untuk mengendalikan batang, daun
(L.) Urb pachhyrizid. Pengisap buah dan dan biji
dan pengisap bunga

Bijanggut / Mentha sp spearmint, bakterisida. daun


janggot 􀃗 avonoid, tannin,
menthol,
menthone dan
carvone
Brotowali Tinospora caulis alkaloid, damar insektisida akar dan
lunak, pati,
batang
glikosida
pikroretosid, zat
pahit pikroretin,
harsa, berberin,
palmatin, kolumbin
(akar), kokulin
(pikrotoksin)
Buah Maja Aegle marmelos (L.) zat lemak mengendalikan Ekstrak buah
;senyawa tannin; hama serangga dan

senyawa pahit penggerek buah


kakao

Bunga Piretrum Pyrethrum piretrin mengendalikan hama serbuk bunga


cinerariaefolium ulat.
Trev

Bunga pukul Mirabilis jalapa Linn saponin dan pestisida organik Ekstrak daun
empat flavonoida

Cengkeh Syzygium eugenol, eugenol fungisida, bunga,


mengakibatkan
aromaticum asetat, kario􀃗 len, tangkai bunga
kemandulan hama dan
sesquiterpenol menghambat dan daun
dan naftalen akti􀃗 tas makan
(antifeedant)
Cabai merah Capsicum annuum kapsaisin, insektisida dan penolak
dihidrokapsaisin,
hama (repellent).
vitamin (A, C),
damar, zat warna
kapsantin, karo ten,
kapsarubin,
zeasantin,
kriptosantin
dan clan lutein.
Duku Lansium domesticum alkaloida, saponin, insektisida
lavonoida dan
polifenol

Tembakau Nicotiana tabacum L nikotin insektisida, fungisida,


akarisida
Gadung Dioscorea hispida alkaloid dioscorin antifeedant (penghambat
akti􀃗 tas makan) dan
menghambat
pembentukan telur
serangga
hama.
Dlingo Acorus calamus zat arosone, mengatasi hama Rimpang
kalomenol, dan wereng coklat
metil eugenol

Mimba Azadirachta indica azadirachtin, insektisida, Ekstrak biji


A. Juss meliantriol, bakterisida,

salannin, dan fungisida, akarisida,

nimbin nematisida dan


virusida.

Serai wangi Cymbopogon sitronela yaitu bahan pestisida daun dan


nardus (L) sebesar 35% dan nabati akar.
graniol sebesar
35 – 40%
Pengertian Alergi
Alergi : (dari kata “Allos”)
: Potensi terjadinya reaksi imun yang tidak diinginkan
terhadap bahan yang biasanya tidak berbahaya dan
banyak ditemukan dalam lingkungan.

Alergen :
: Bahan ( Antigen ) yang dapat menginduksi
respon antibodi IgE.
Alergen

Alergen Alergen
Makanan hirup

Alergen Indoors
(debu rumah dll)

Alergen Outdoors
( Pollen, Jamur )
Faktor-faktor Yang Dapat
Membuat Seseorang 1. Genetic
Kemungkinan Alergi:

3. Meningkatnya rangsangan
2. Kelenjar Endokrin yang tidak
dari sistem saraf simpatis dan
berfungsi
parasimpatis

4. Absorpsi bahan metabolic


dan katabolic yang bersifat 5. Hepatic dysfunction
racun

6. Psychic influences
Reaksi Hipersensitifitas
Reaksi Imun Klinis Waktu
Reaksi
Type I (Immediate Urtikaria,
asma,diare,anafilaksis
Menit - jam
hypersensitivvity/Anaphyla
ctic)
Type II (Antibody- Anemia hemolitik
Neutropenia
variasi
mediated
Trombositopenia
hypersensitivity/Cytotoxic)

Type III (Immune Serum Sickness


Arytralgia
1-3 minggu
Complex)
Limfadenopati
Vasculitis
Type IV (Cell-Mediated) Dermatitis kontak aleri
Mantoux Tes
2-7 hari
Cara masuknya Allergen

Inhalasi :
Debu rumah, tepung sari,
obat nyamuk, bau-bauan dll

Oral : Kulit :
Udang, Ikan laut, telur, Obat- 2 an, zat kimia,
susu, obat dll gigitan serangga dll

Kontak langsung :
Zat-zat kimia, obat-obatan,
debu dll
Allergen Dapat Digolongkan Berdasar
Masuknya Kedalam Tubuh:

1. Inhalant Allergen
Material terdistribusi di udara dan kontak
dengan mukosa hidung/buccal waktu
pernafasan

2. Ingestant Allergen
Melalui makanan

3. Injectant Allergen
Cairan injeksi secara parenteral

4. Contactant Allergen
Kontak langsung dengan permukaan kulit
Gejala- gejala Alergi
Gejala Alergi
eczema
healthy asthma

enteritis Allergy urticaria

rhinitis conjunctivitis
migraine
House Dust Mites ( Tungau )
( Dalam bahasa jawa : Tengu )

Tungau debu rumah


Tungau debu rumah

 Termasuk spesies laba-laba

 Terdapat pada debu rumah & tempat tidur

 Penyebab utama alergi

 Tidak dapat dilihat dengan mata telanjang

 Populasi banyak di “ permukaan kasur ( kapuk ) , busa


Cockroaches

 Cockroaches
Many people with
asthma are allergic
to the dried
droppings and
remains of
cockroaches.
Cara pemeriksaan Tes Alergi
SKIN ALLERGY TEST
 Dibaca hasilnya:

1. Negatif (-) : tidak ada indurasi


2. Positif ( + ) : Urticaria < 2 mm
3. Positif ( ++ ) : Urticaria 2 – 4 mm
4. Positif ( +++) : urticaria 4 – 6 mm
5. Positif (++++) : Urticaria > 6 mm
Skin Test Dapat Dilakukan Dengan 2
Cara:

1. Scratch Test
Menggores kulit dan memasukan ekstrak bahan
allergen

2. Intradermal Test
Sejumlah kecil ekstrak diinjeksikan diantara
lapisan kulit
TREATMENT

1. Hyposensitization
Pemberian secara injeksi sejumlah kecil
(sangat encer) ekstrak allergen, kemudian
konsentrasinya diperbesar sampai pasien
dapat melakukan inhalasi pada kondisi
normal

2. Elimination Diet
Pasien dianjurkan untuk menghindari
makanan penyebab alergi
Allergenic Herbal Ingredients

Simplisia Tanaman/Suku Senyawa Side Effect

Angelica (Buah, Daun, Angelica archangelica / Furanocumarin Fotosensitivitas, contact


Rimpang, Akar) Apiaceae allergy, Dermatitis

Anisi Fructus Pimpinella anisum / Furanocumarin Fotosensitivitas, contact


Apiaceae allergy, Dermatitis

Kulit batang pada Cassia Cinnamomum cassia / Cinnamaldehide Contact allergy


Lauraceae
Calami rhizoma Acorus calamus / Beta asarone Irritan reaction
Araceae
Garlic Allium sativum / Sulphur Allergic reaction
Liliaceae
Kulit kayu manis Cinnamomum Cinnamaldehid Reaksi Laergi
zeylanicum / Lauraceae

Anda mungkin juga menyukai