NYERI
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama
seseorang untuk mencari bantuan perawatan
kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses
penyakit atau bersamaan dengan beberapa
pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri
sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak
orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer,
2001).
Etiologi Nyeri
1.Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau cidera.
2. Iskemik jaringan.
3.Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau
tak terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot
yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya
8 ketika otot teregang berlebihan atau
diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4.Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga
karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5.Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
Stimulus Nyeri
Seseorang dapat meneloransi, menahan nyeri (pain tolerance) atau mengenali jumlah
stimulus nyeri sebelum merasakan nyeri (pain tolerance). Terdapat beberapa jenis
stimulus nyeri, di antaranya:
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya kerusakan jaringan dari
iritasi secara langsung pada reseptor.
Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya pada edema akibat terjadinya penekanan pada
reseptor nyeri.
Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri.
Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi pada blockade pada arceria koronaria yang menstimulasi
resptor nyeri akibat tumpukan asam laktat.
Manifestasi Klinis Nyeri
1. Gangguam tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan menghindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Pernafasan meningkat
8. Depresi
Patofisiologi Nyeri
Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimana jaringan tubuh yang
cedera melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters), (histamine dan
bradykinin) sebagai vasodilator yang kuat lalu terjadi edema, kemerahan dan nyeri dan
menstimulasi pelepasan prostaglandins.
Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik. Proses transmisi
(transmission) yakni ketika energi listik mengenai nociceptor dihantarkan melalui serabut saraf A
dan C dihantarkan dengan cepat ke substantia gelatinosa di dorsal horn dari spinal cord menuju ke
otak melalui spinothalamic tracts, thalamus dan pusat-pusat yang lebih tinggi termasuk reticular
formation, limbic system, dan somatosensory cortex.
Persepsi (perseption) : otak menginterpretasi signal, memproses informasi dari pengalaman,
pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan nyeri .