Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN AIRWAY

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar


Kepaniteraan Klinik Ilmu Anastesi
Rumah Sakit Umum Bangli
ANATOMI
Airways terdiri dari 2 jalur yaitu : nasofaring &
orofaring.
ANATOMI
Manajemen Airway
UDARA

AIRWAY
CENTRAL
( Obstruksi / tidak )
Rangsangan napas

VENTILASI
Adekwat / tidak

PERIFER
1. Paru
2. Rongga thorax
- Otot
- Tulang
MANAJEMEN AIRWAY
1. Sifat gangguan airway
Mendadak – total
Perlahan - partial
Progresif
Berulang
2. Tanda awal -- napas cepat -- pendek-pendek
3. Kesadaran yang menurun
4. Trauma di wajah, leher, larynx
TANDA - TANDA OBJEKTIF SUMBATAN AIRWAY

Look Listen Feel


• Agitasihipoksia • Snoring • Trakea di tengah
• P kesadaran  • Gurgling
hiperkarbia • Crowing sound
• Sianosis  • Stridor
hipoksemia • Hoarseness
• Retraksi dada • Dysphonia
TANDA - TANDA OBJEKTIF VENTILASI TIDAK
ADEKUAT

Pulse
Look Listen
Oxymetri
• Asimetri  • P / (-) • Saturasi
splinting terdengar oksigen &
• Fail chest suara napas perfusi perifer
• Labored pada satu tetapi tidak
breathing atau kedua memastikan
hemitoraks  adanya
cedera dada ventilasi yang
• Takhipnue  adekuat.
<< oksigen.
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
OPEN AIRWAY
Pada pasien mengalami p
tingkat kesadaran atau pasien
yang dibius lidah jatuh ke
belakang & menghambat
hipofarings.
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Airway orofaringeal
Ukuran pada orang dewasa
terbagi : kecil (80 mm, guedel no
3), sedang (90 mm, guedel no 4)
& besar (100 mm, guedel no 5).

Ukuran yang sesuai : jarak dari


sudut mulut ke kanalis
auditivus eksterna.
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Airway
nasofaringeal
Panjang airway nasofaringeal
diperkirakan melalui jarak dari nares ke
meatus externa telinga, sekitar 2-4 cm
lebih panjang dari airway orofaringeal.

Risiko epistaksis
Pasien yang mengkonsumsi
antikoagulan
Anak dengan adenoid yang besar
Fraktur tengkorak basilar
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Facemask
Ventilasi yang efektif memerlukan jalan nafas yang
bebas dan face mask yang rapat/tidak bocor
reservoir bag kempis walaupun klepnya ditutup,
adanya kebocoran sekeliling facemask.

Sebaliknya, tekanan sirkuit breathing yang tinggi


dengan pergerakan dada dan suara pernafasan yang
minimal menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Laryngeal Mask Airway (LMA)

Untuk  kegaagalan intubasi dan pengguanan bag mask.


4 jenis LMA antara lain : reuse LMA, disposable LMA, ProSeal LMA yang memiliki
lubang melalui mana tabung nasogastrik dapat dimasukkan dan memfasilitasi
ventilasi tekanan positif, & Fastrach LMA yang memfasilitasi intubasi pasien yang
sulit
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Laryngeal Mask Airway (LMA)
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Multilumen Esophangeal
Airway

Untuk bila suatu airway definitif tidak memungkinkan untuk dilakukan.


Salah satu lubang menghubungkan esofagus dan lubang lain menghubungkan
dengan airway.
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY

Airway Definitif

Pipa Pipa Airway


orotrakeal nasotrakeal surgical
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY

1. Adanya apnea
2. Ketidakmampuan mempertahankan airway yang bebas dengan cara-cara
yang lain
3. Melindungi airway bagian bawah dari aspirasi darah atau vomitus
4. Ancaman segera atau bahaya potensial sumbatan airway, seperti akibat
lanjut cedera inhalasi, patah tulang wajah, hematoma retrofaringeal, atau
kejang-kejang yang berkepanjangan.
5. Adanya cedera kepala tertutup yang memerlukan bantuan napas (GCS < 8)
6. Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi yang adekuat.

Airway Definitif
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Intubasi orotrakeal
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Intubasi orotrakeal
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Intubasi nasotrakeal

Apabila tidak memungkinkan foto servikal.


Intubasi nasotrakeal / blind nasotrakeal intubation
memerlukan penderita yang masih bernafas spontan.
Kontraindakasi untuk penderita yang apnea.
LARINGOSKOP
FLEXIBLE FIBEROPTIC BRONCHOSCOPE (FOB)
Teknik Pengelolaan Airway
Indikasi Airway Defenitif
Kebutuhan untuk perlindungan Kebutuhan untuk ventilasi
airway
Tidak sadar Apnue
 Paralisis neuromuskular
 Tidak sadar
Fraktur maxilla fasial berat Usaha nafas yang tidak adekuat
 Takhipnue
 Hipoksia
 Hiperkarbia
 Sianosis
Resiko aspirasi Cedera kepala tertutup berat yang
 Pendarahan membutuhkan hiperventilasi.
 Muntah-muntah
Resiko sumbatan Kehilangan darah yang masif dan
 Hematoma leher memerlukan resusitasi volume.
 Cedera laring, trakea
TEKNIK PENGELOLAAN AIRWAY
Airway Surgical

Jet insufflation

Tiroidotomi
ALOGARITMA AIRWAY
ALOGARITMA AIRWAY
ALOGARITMA AIRWAY
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai