Anda di halaman 1dari 41

STERILISASI

(PENGENDALIAN MIKROORGANISME)
Oleh yulis adriana
Sterilisasi
• Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses
penghilangan semua jenis organisme hidup
dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa,
fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat
pada/di dalam suatu benda.

• Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agen atau


proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme.
Sterilisasi
• Sterilisasi didesain untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme.

• Target suatu metoda inaktivasi tergantung dari


metoda dan tipe mikroorganismenya yaitu
tergantung dari asam nukleat, protein, atau
membran mikroorganisme tersebut. Agen
kimia untuk sterilisasi disebut sterilant.
DEFINISI
• ANTISEPTIS, mencegah pertumbuhan atau
aktivitas mikroorganisme baik dengan cara
menghambat atau membunuh; dipakai untuk
zat-zat kimia terhadap jaringan tubuh dan
tidak merusak jaringan tubuh serta tidak
setoksik desinfektan.
• ANTISEPTIK, zat kimia yang dipakai untuk
maksud antiseptis.
DEFINISI
• DESINFEKSI, membunuh organisme-organisme
patogen (kecuali spora kuman) dengan cara
fisik atau kimia; dilakukan terhadap benda
mati.
• DESINFEKTAN, zat (biasanya kimia) yang
dipakai untuk maksud disinfeksi.
• STERILISASI, setiap proses (kimia/fisika) yang
membunuh semua bentuk hidup terutama
mikroorganisme.
DEFINISI
• -sid
akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia
yang dipakai mempu membunuh.
bakterisid, sporosid.
• -statik
akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia
yang dipakai mampu mencegah pertumbuhan
organisme tapi tidak membunuhnya.
bakteriostatik, fungistatik.
• Mikroorganisme memiliki sensitivitas yang
berbeda-beda terhadap metode sterilisasi
tertentu.

• Endospora bakteri resisten terhadap panas,


iradiasi dan detergen.

• Virus tanpa envelope resisten terhadap


pelarut organik dan detergen.

• Mycoplasma dan virus tidak daapt dihilangkan


dengan filter steril yang memiliki ukuran yang
memiliki ukuran pori 0.2 µm.
• Efisiensi metode sterilisasi dan efektivitas agen
antimikroba dipengaruhi oleh hal-hal berikut
ini :
• 1. Ukuran populasi
• 2. Komposisi populasi
• 3. Konsentrasi/intensitas agen antimikroba
• 4. Lama paparan
• 5. Temperatur
• 6. Lingkungan sekitar.
Metode sterilisasi dapat 2 yaitu
1. Metode sterilisasi kimia
2. Metoda sterilisasi fisik
SEJARAH
• Bangsa Arab mengenal bahwa membakar luka
dengan logam yang membara (kai) dapat
mencegah infeksi.
• Ahli bedah Prancis menggunakan kuning telur
(suplai lisozim), terpentin (bahan pembakar
kimiawi), dll., untuk mengobati luka tembak.
• Semmelweis menggunakan chlorinated lime
untuk mencuci tangan para dokter bedah.
• J.Lister menggunakan asam karbol untuk
mencegah infeksi akibat pembedahan.
Metode sterilisasi kimia
• Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-
bahan yang rusak bila disterilkan pada suhu tinggi
(misal bahan-bahan plastik).

• Kekuatan agen kimiawi diklasifikasikan atas dasar


efisiensinya membunuh mikroorganisme. Ada
tiga kategori yaitu
1. Agen dengan kategori tingkat tinggi
Efektif terhadap seluruh bentuk kehidupan
termasuk endospora bakteri . Termasuk
kategori ini adalah seluruh germisida
Metode sterilisasi kimia
• 2. Agen dengan kategori sedang
Didefenisikan sebagai tuberkuloisidal karena
mampu membunuh mycobaterium
tuberculosis dan umumnya efektif terhadap
banyak virus yang resisten seperti halnya
virus hepatitis dan rhinovirus, namun tidak
efektif terhadap endospora bakteri
Metode sterilisasi kimia
• 3. Agen dengan kategori rendah
Tidak bersifat tuberkuloisidal, tidak efektif
terhadap endospora bakteri dan berbagai
spora fungi, serta tidak aktif terhadap naked
virus (virus telanjang, tidak memiliki
amplop)
Metode sterilisasi kimia
• Metoda sterilisasi kimia dapat dilakukan
dengan menggunakan :
1. Gas (dengan cara fumigasi atau pengasapan).
Contoh etilen oksida, gas formaldehid, asam
parasetat dan glutardehid alkalin.
2. Cairan desinfektan
contoh hipoklorit , fenolik, alkohol dan
beberapa senyawa aldehid
BIOCIDAL AGEN(AGEN KIMIA)
• Golongan Fenol dan persenyawaan fenolik
• Golongan Alkohol
• Golongan Halogen
• Golongan Peroksida
• Golongan Penurun tegangan permukaan
• Logam-logam berat
• Gas-gas lainnya
Golongan Fenol dan senyawa fenolik
• Fenol (asam karboksilat) digunakan secara
luas sebagai desinfektan dan antiseptik.
• Golongan fenol memiliki aktivitas antimikroba
yang bersifat bakterisidal dan tidak bersifat
sporisidal.
• Fenol sebagai desinfektan cair tidak
dipengaruhi oleh bahan organik.
• Aktivitasnya rendah terhadap terhadap
endospora bakteri.
Golongan Fenol dan senyawa fenolik
• Efektif pada konsentrasi 2-5% dengan
mendenaturasi protein dan merusak
membran sel bakteri serta aktif pada pH asam.
• Pada saat ini fenol jarang digunakan sebagai
desinfektan dan antiseptik karena fenol dapat
mengiritasi kulit.
Golongan Fenol dan senyawa fenolik
Senyawa fenolik
• Turunan senyawa fenol yang mengandung
gugus fenol yang secara kimiawi telah diubah
untuk mengurangi kemampuannya dalam
mengiritasi kulit dan meningkatkan aktivitas
antibakterinya.
• Aktivitas antimikrobanya adalah dengan
merusak lipid pada membran plasma
mikroorganisme.
Golongan Fenol dan senyawa fenolik
Contoh senyawa fenolik :
- Kresol
Kresol yang terpenting adalah 0- Phenylphenol
yang merupakan bahan utama pada formulasi
lysol .
- Bisfenol (2 gugus fenol)
Contoh hexachlorophene yang digunakan sebagai
prosedur kontrol mikroba pada tindakan
pembedahan di rumah sakit.
Contoh lain adalah triclosan yang merupakan
bahan sabun antibakteri dan pasta gigi
Golongan Alkohol
• Efektif membunuh bakteri dan fungi tapi tidak
efektif terhadap endospora dan virus non
enveloped.
• Mekanisme kerja adalah mendenaturasi
protein mikroorganisme, melarutkan lipid dari
membran mikroorganisme termasuk lipid
pada virus enveloped.
• Dua jenis senyawa alkohol yang digunakan
yaitu etanol dan isopropanol.
Golongan Alkohol
• Konsentrasi optimal etanol antara 70-80% dan
konsentrasi alkohol lebih 90% tidak efektif
sebagai desinfektan.
Golongan Halogen
• Terutama iodin dan klorin yang merupakan
antimikroba yang efektif.

• Iodin (I2) adalah antiseptik tertua dan paling


efektif terhadap banyak jenis bakteri,
endospora, fungi dan beberapa virus.

• Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi


tinggi dapat menyebabkan alergi pada kulit.
Golongan Halogen
Klorin (Cl2)
 Sebagai gas ataupun dalam kombinasi dengan
bahan kimia lain (natrium hipoklorit dan
kalsium hipoklorit).
 Kemampuan germicidalnya disebabkan oleh
asam hipoklorit yang terbentuk saat klorin
ditambahkan air.
 Kalisum hipoklorit digunakan disinfeksi
peralatan makan direstoran
Golongan Halogen
Klorin (Cl2)
 Natrium hipoklorit umumnya digunaka
sebagai disinfektan rumah tangga , pada perah
susu, serta rumah sakit pada sistem
hemodialisis (pencucian darah).
 Contoh senyawa klorin yang lain adalah
chloramine yang digunakan sebagai
desinfektan, antiseptik atau agen sanitasi.
Golongan peroksida
• Antiseptik efektif dan nontoksik
2 H2O2  2 H2O + O2
• Konsentrasi:
– 0,3-6,0% : desinfeksi
– 6,0-25,0% : sterilisasi
– 0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat
mengurangi kuman sampai 99,99%
– 10% : dapat membunuh virus dan spora
– 3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.
Detergen
• Merupakan senyawa penurun tegangan
permukaan diantara molekul-molekul dalam
larutan.
• Contoh adalah sabun dan detergen.
• Sabun merombak lapisan minyak menjadi
titik-titik kecil (emulsifikasi).
• Air dan sabun bersama-sama mengangkat
minya teremulsi dan kotoran serta
menggelontorkannya.
Logam Berat
• Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan)
enzim-enzim atau protein esensial lainnya.
• Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu.
• Karena sgt berbahaya tidak digunakan lagi
• HgCl2untuk luka-luka kecil
• AgNO3infeksi gonokokus
• As2O4sifilis, infeksi protozoa
• ZnOinfeksi kuman atau jamur
STERILISASI GAS
Etilen Oksida
 Bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi
alat-alat rumah sakit.
 Mekanisme kerjanya adalah mendenaturasi
protein mikroorganisme.
 Etilen dioksida bersifar bakterisidal dan
sporisidal.
STERILISASI GAS
• Aldehid
• Merupakan antimikroba yang paling efektif.
• Contoh adalah formaldehid dan gluraldehid.
• Formaldehid 8% dan glutaraldehid 4%
menginaktivasi hampir semua jenis
mikroorganisme.
• Aldehid bersifat mutagenik dan karsinogenik
• .Glutarldehid relatif kurang bersifat iritasi dan lebih
efektif dibanding formaldehid.
STERILISASI SECARA FISIKA
• Merupakan metode yang paling dapat dipercaya
dan banyak digunakan.
• Metode sterilisasi digunakan untuk bahan yang
tahan panas.
• Metode sterilisasi panas dengan penguapan uap
air disebut metode sterilisasi panas lembab atau
sterilisasi basah.
• Metode sterilisasi panas tanpa kelembaban
(tanpa pengunaan uap air) disebut metode
sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering.
STERILISASI SECARA FISIKA
• Umumnya untuk bahan yang sensitif terhadap
kelembaban digunakan metoda sterilisasi
panas kering pada temperatur 160 – 180 0C,
sedangkan untuk bahan yang resisten
klembaban digunakan metode sterilisasi panas
basah pada temperatur 115 – 134 0C.
STERILISASI SECARA FISIKA
• Sterilisasi panas
• Sterilisasi radiasi
• Sterilisasi penyaringan
Sterilisasi Panas
• Membunuh kuman dengancara panas adalahh
sangat mudah, dipercaya dan relatif tidak
mahal.
• Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas
basah dan panas kering.
• Panas basah membunuh kuma dengan cara
mendenaturasi protein.
• Panas kering membunuh kuman dengan cara
mengoksidasi.
Batasan Sterilisasi Panas
• Thermal dead point
suhu dimana suatu suspensi organisme telah
disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit.
• Thermal dead time
waktu yang diperlukan bagi suhu tertentu untuk
mensterilkan suatu suspensi organisme.
• D value
waktu yang diperlukan untuk membunuh 90%
dari organisme dalam suatu suspensi oada suatu
suhu tertentu. D100oC
Batasan Sterilisasi Panas
• Z value
jumlah derajad kenaikan suhu yang diperlukan
untuk menurunkan D value sampai mencapai
sepersepuluh nilai semula.
Contoh…
• Spora Bacillus megaterium.
• Memiliki D100oC= 1 menit; D95oC= 10 menit.
• Maka Z value-nya adalah 5.
• Jadi untuk menurunkan D value menjadi
sepersepuluh diperlukan kenaikan suhu
sebanyak 5oC.
Pemanasan Basah
• Otoklaf
Tekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu 10-20
menit.
• Merebus
suhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit.
• Pasteurisasi
suhu 65oC; 20-30 menit..
Pemanasan Kering
• Pembakaran
sterilisasi yang 100% efektif. Tetapi cara ini
sangat terbatas pada penggunaannya (hanya
pada alat besi atau kaca bagian luar)
• Sterilisasi udara panas
alat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu
160-180oC selama 1-2 jam. Sterilisasi ini baik
untuk alat-alat laboratorium; kaca petri, pipet,
pinset, tabung, labu, dll..
Sterilisasi Radiasi
• Mikroorganisme dapat dibunuh dengan
penyinaran ultra ungu (lamda 220-290 nm).
Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm.
• Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi
pada DNA sehingga membentuk dimer timin
dan mutasi lainnya.
• Karena daya penetrasi rendah  alat harus
diletakkan dekat dengan sumber sinar.
• Jauhkan dari mata  sangat peka  rusak
permanen
Sterilisasi Penyaringan
• Dengan cara mengalirkan cairan atau gas
melalui suatu bahan penyaring yang memiliki
pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme.
• Saringan tidak dapat menahan virus karena
ukurannya yang sangat kecil.
• Dilakukan untuk menyaring substansi yang
peka terhadap suhu.
Sterilisasi Penyaringan Cairan
• Menggunakan filter
• Saringan Seitz  filter yang dilengkapi
asbestos
• Saringan Berkefeld  terbuat dari tanah
diatome
• Saringan Chamberland  terbuat dari porslen
• Fritted glass filter  terbuat dari serbuk gelas
Sterilisasi Penyaringan Gas
• Untuk menyaring udara dari cemaran mikroba
biasanya digunakan kapas kering.
• Kapas basah dapat ditembus mikroba.
• Laminar flow bench  untuk mencegah
pemcemaran kuman pada waktu menuang
perbenihan.

Anda mungkin juga menyukai