Anda di halaman 1dari 42

STRUKTUR BAWAH (SUB STRUCTURES)

1. PANGKAL JEMBATAN (ABUTMENT)


2. PILAR (PIER)

Struktur bawah jembatan berfungsi memikul


seluruh beban struktur atas dan beban lain
yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran
air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada
tumpuan dsb. kemudian disalurkan ke
fondasi, dan ke tanah dasar.
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks

Pangkal jembatan (Abutment),

1. Dinding belakang (Back wall),


2. Dinding penahan (Breast wall),
3. Dinding sayap (Wing wall),
4. Oprit, plat injak (Approach slab)
5. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
6. Tumpuan (Bearing).
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
Elastomeric Bearing Pad dirancang untuk digunakan dalam konstruksi
jembatan dan struktur lainnya . Elastomeric Bearing Pad mempunyai fungsi
sebagai elemen transfer beban yang mampu mendukung gaya vertikal dan
secara bersamaan menyerap beban horizontal dan rotasi yang mungkin
terjadi pada struktur.
KRITERIA DASAR PERENCANAAN
Perencanaan Plat lantai Dermaga direncanakan dengan Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan ( BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM ) tahun 1992 atau Peraturan
Perencanaan Jembatan dan Jalan Raya ( PPJJR ) tahun 1987 .

•PEMBEBANAN / MUATAN RENCANA


•KLASIFIKASI MUATAN
Jembatan Kelas satu diperhitungkan beban muatan kendaraan sebesar 100 % x Muatan T
dan Muatan D.
•BEBAN / MUATAN KENDARAAN
MUATAN T
Untuk perhitungan kekuatan Lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan Jembatan harus
digunakan muatan T. Muatan T adalah muatan / beban oleh kendaraan Truck yang
mempunyai Beban Roda sebesar 10 Ton.
MUATAN D
Untuk perhitungan gelagar-gelagar / Balok / Beam Jembatan harus dipergunakan Muatan D.
Muatan D adalah susunan muatan pada setiap jalur Lalu Lintas yang terdiri dari muatan
terbagi rata sebesar “q” ton/meter panjang jalur, dan muatan garis “P” = 12 ton (belum
termasuk kejut) melintang jalur Lalu Lintas tersebut.
q = 2,20 ton/meter untuk L < 30 meter
q = 2,20 – {(1,1/60)*(L-30)} untuk 30 < L < 60 meter
q = 1,1*(1,0 + 30/L) untuk L > 60 meter
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks

BAHAN PANGKAL JEMBATAN :


Berat isi beton = 25.00 kN/m3
Mutu beton = K 250 (fc' = 20.75 MPa)
Modulus elastisitas beton Ec = 4700 * √ fc'
= 2E+04 MPa
= 2E+07 MPa
Mutu tulangan = U 39 (fy = 3900 MPa) → untuk tulangan lentur
= U 39 (fy = 3900 MPa) → untuk tulangan geser
Es = 200000 MPa

AIR :
Berat isi = 9.80 kN/m3

ASPAL :
Berat isi = 22.00 kN/m3

TANAH ASLI DI DASAR PANGKAL :


Berat isi = 17.70 kN/m3 Data Bore Log : BH3 & BH4
Sudut geser = 15.60o S. Riam Kiwa ( KM-24 )
Kohesi = 25.80 kPa
Sumber : Internet & texbooks

1. Berat Sendiri Struktur Bangunan Atas (MS) :


a). Plat Lantai kendaraan (tebal 20 cm)
b). Deck Slab (tebal 7 cm)
c). Gelagar prategang
d). Diafragma
e). Trotoir
2. Beban Mati Tambahan (MA)
a). Aspal & overlay
b). Genangan air hujan
c). Railing, light dll
d). Instalasi ME
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
3. Tekanan Tanah
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus
diperhit adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa
beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ( w s), sudut
gesek dalam ( Φ ), dan kohesi ( c ) dengan
ws' = ws
dengan faktor reduksi untuk Φ = 0.7
c = 1
Berat tanah, 18 kN/m3 (selected material di oprit)
Sudut gesek dalam 30 (selected material di oprit)
Kohesi 0 kPa (selected material di oprit)
Tinggi total abutment 10.27 m
Lebar abutment 5.50 m
Koefisien tekanan tanah aktif

Beban merata akibat berat timbunan


tanah setinggi 0.60 m yang merupakan
ekivalen beban kendaraan
0.60 * ws = 11 kPa

Φ' = = 0.38407 rad = 22.006 o


Ka = = 0.45486
Sumber : Internet & texbooks
4.BEBAN HIDUP
BEBAN LAJUR "D" (TD) :

Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan
beban garis (Knife Edge Load), KEL
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
q = 8.0 kPa untuk L < 30 m
Untuk panjang bentang L = 28.60 m (jumlah hulu dan hilir)
q = 8.0 = 8 kPa
KEL mempunyai intensitas, p = 44 kNm (truk batubara = 2 * truk standard jalan raya)
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
Untuk harga, L = 28.6m b1 = 7m :
Besar beban lajur "D" pada Pier :
PTD = [ q * L * (5.5 + b) / 2 + p * DLA * (5.5 + b) / 2 ]
= 1,540.00 kN

Beban pada abutment akibat beban lajur "D", = 1,540.0 kN


Eksentrisitas beban thd. Fondasi = 0.00 m
Momen pada fondasi akibat beban lajur "D",
MTD = PTD * e = 0.000 kNm
PEMBEBANAN BALOK JEMBATAN
• BERAT SENDIRI BALOK (MS)
• BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
• BEBAN HIDUP (BEBAN LAJUR “D”) : UDL & KEL
• GAYA REM (TB)
• BEBAN ANGIN (EW)
• BEBAN GEMPA (EQ)
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
Sumber : Internet & texbooks
7. BERAT SENDIRI ABUTMENT / PILAR
KOMBINASI BEBAN PADA PONDASI:

Anda mungkin juga menyukai