Najatullah
PPIRS dr Kariadi
Pendahuluan
• Amanah UU Kesehatan No 36/2009, Pasal 5 ayat
2 Setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman,bermutu dan terjangkau
• UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 29
ayat 1b Setiap Rumah Sakit wajib memberikan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan harus
berfokus dan berorientasi pada aspek
Keselamatan Pasien
• Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan publik
yang kompleks dengan banyak risiko salah
satunya adalah penularan penyakit infeksi terkait
pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated
Infection’s (HAIs)
• Rumah Sakit wajib melindungi semua orang yang
berada di lingkungan RS agar terhindar dari risiko
penularan mikroorganisme yang bersumber dari
RS melalui prinsip-prinsip Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
• Rata-rata lebih dari ribuan tindakan bedah atau
prosedur invasif dilakukan di kamar bedah setiap
tahun
• Tindakan invasif /operasi akan menimbulkan kontak
antara alat medis/instrumen dengan jaringan steril
pasien
• Risiko dari prosedur itu adalah masuknya mikroba
patogen ke dalam tubuh dan berpotensi menimbulkan
infeksi
• Desinfeksi dan sterilisasi mutlak dilakukan agar risiko
kejadian infeksi dapat dicegah atau diturunkan
• Keberhasilan tindakan pembedahan tidak hanya
ditentukan oleh keberhasilan operasinya itu
sendiri tetapi juga bila terhindar dari risiko
penyulit seperti infeksi daerah operasi (IDO)
• Peran sentral CSSD :
– Menjamin mutu produk sterilisasi
– Mengendalikan penggunaan antibiotik yang tidak
bijak
– Menurunkan kejadian Infeksi Daerah Operasi
Surgical Site Infection
(Infeksi Daerah Operasi)
• Data IDO di USA :
– Kejadian IDO 2-5% dari pasien yg dioperasi
– 160 000-300000 kasus/tahun
– 20% dari total kasus HAIs di rawat inap
– Biaya 3,5-10 juta dollar
– Risiko kematian 2-11x lbh tinggi bila kena IDO
• 60 % dapat dicegah
Bedah Jantung
Infeksi Implan payudara
Konsep Dasar Infeksi
• Ciri khas penyakit infeksi adalah menular,
melalui transmisi dari pasien,petugas,alat dan
lingkungan
• Upaya pencegahan dan pengendalian
dilakukan dengan menerapkan prinsip
Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan
berdasarkan Transmisi
Agent environment
Host
3 Elemen Infeksi RS
Sumber Infeksi
(Mikroba)
Manusia: Transmisi
•Sakit: Kontak Host
•Masa inkubasi Droplet Sensitif
•Karier Airborne
•Kolonisasi
•Endogen
Lingkungan:
•benda hidup
•benda mati
KEWASPADAAN
Program Kerja PPI
• Program PPI mengacu pada :
– Permenkes No 27/2017 tentang Pedoman PPI di
Fasyankes
– Standar Nasional atau Internasional terkait PPI
• Hand Hygiene WHO
• Guidelines Sterilisasi desinfeksi CDC
• Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi Depkes RI,2009
• Pedoman Sanitasi Rumah Sakit
• Pedoman Pelayanan Gizi
• dll
• Penilaian mutu pelaksanaan program di ukur
menggunakan instrumen akreditasi melalui
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
• Ranah penilaian meliputi :
-dekontaminasi
- -penyimpanan
pencucian/pembil -uji mesin -penggunaan
asan Uji sterilitas -uji sterilitas
-uji fungsi/fisik
-pengemasan
Penerapan Standar Akreditasi dalam
Pengelolaan Alat Medis Habis Pakai
• PPI 1 : Kualifikasi petugas
• PPI 3 : Mengacu pada pengetahuan terkini,
pedoman yang diakui, sesuai undang-undang ,
sesuai standar yang ditetapkan
• PPI 4 : Penerapan Sistem Informasi
• PPI 7.1 : Sterilisasi sesuai standar yang berlaku
sama di seluruh tempat, sesuai tipe alat
• PPI 7.1.1 : Pengeloaan alat kadaluarsa, single use
yg di reuse
Contoh regulasi
• Sentralisasi pelayanan alat medis habis pakai
hanya dilakukan di CSSD dan tempat tertentu
yang ditetapkan (IBS)
• Alat medis habis pakai ditempatkan dalam wadah
tertutup, jalur transportasi alat kotor
menggunakan penanda alarm atau jalur khusus
alat kotor
• Proses dekontaminasi dilakukan di CSSD
• Di CSSD terdapat pembagian alur penerimaan
alat kotor dan pendistribusian alat steril
Klasifikasi Alat
PENGELOLAAN ALAT MEDIS
PERALATAN KRITIS ( RESIKO TINGGI)
Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan
tubuh steril atau sistem pembuluh darah.
– Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi.
• Contoh : instrumen bedah, kateter intra vena, kateter
jantung,,implan dll.
PERALATAN SEMI KRITIS (RESIKO SEDANG)
Peralatan yang masuk / kontak dengan
membran mukosa tubuh.
– Pengelolaan dengan desinfeksi tingkat tinggi.
• Contoh : endotracheal tube, endoscopi, nasogastric
tube.
PERALATAN NON KRITIS (RESIKO RENDAH)
Peralatan medis yang kontak dengan permukaan
kulit yang utuh.
– Pengelolaan peralatan medis dengan cara
desinfeksi tingkat rendah.
• Contoh : Tensimeter, stetoscope, bedpan, urinal, linen
DEKONTAMINASI
Rendam dalam Klrorin 0,5 % selama 10 menit