Anda di halaman 1dari 19

Kelainan dan disfungsi seksual

Danisa Oktaverina | 030.13.050


Pembimbing: dr. Dharmawan Ardi, Sp. KJ
Topik Pembahasan
Ekspresi abnormal seksualitas, dimana dari perilaku
yang hampir normal hingga perilaku yang bersifat
Parafilia merusak atau menyakiti hanya bagi satu orang atau
bagi seseorang dan pasangan, dah akhirnya hingga
perilaku yang dianggap merusak atau mengancam
masyarakat luas.

3
Etiologi

Faktor Psikososial Faktor Biologis


◉ Orang yang parafilia gagal ◉ Pasien dengan kadar hormon
menyelesaikan proses perkembangan abnormal,
normal dalam penyesuaian ◉ Dengan tanda neurologis yang ringan
heteroseksual atau berat
◉ Pengalaman dini yang mengondisikan ◉ Kelainan kromosom
atau mensosialisasikan anak
◉ disleksia
melakukan tindakan parafiliak.
◉ Penyiksaan seksual
Diagnosis dan
Gambaran Klinis
Ekshibisionisme

Dorongan berulang untuk menunjukkan


alat kelamin pada orang asing atau pada
orang yang tidak menyangkanya. Dinamik
laki-laki dengan ekshibisionisme adalah
untuk menegaskan maskulinitas mereka
dengan menunjukkan penis dan dengan
meihat reaksi korban seperti ketakutan,
kaget, dan jijik

6
Froteurisme Pedofilia

Dorongan seksual yang intens dan


berulang atau terangsang oleh anak
Ditandai dengan laki-laki menggosokkan berusia 13 tahun atau kurang,
penisnya pada pantat atau bagian tubuh selama periode waktu sedikitnya 6
lain perempuan yang berpakaian lenkap bulan. Orang ini berusia sedikitnya
untuk mendapatkan orgasme
16 tahun dan sedikitnya 5 tahun lebih
tua dari anak.

7
Masokisme
Sadisme seksual
seksual

Terhadap oramg lain akan


Orang yang memiliki preokupasi berulang melakukan apa yang mereka
terhadap dorongan dan khayalan seksual takutkan akan menimpa mereka dan
yang melibatkan perilaku dipermalukan, mendapatkan kesenangan dengan
dipukuli, diikat, atau dibuat menderita
mengekspresikan insting agresifnya.

8
Voyeurisme Sadisme seksual

Terhadap oramg lain akan


melakukan apa yang mereka
Preokupasi berulang dengan fantasi dan
tindakan yang meliputi mengamati orang takutkan akan menimpa mereka dan
telanjang atau sedang berganti pakaian mendapatkan kesenangan dengan
mengekspresikan insting agresifnya.

9
Fetisisme
Fetisisme Transvestik

Digambarkan sebagai khayalan dan


pada fokus seksual adalah pada dorongan seksual untuk memakai
objek (seperti sepatu, sarung tangan, pakaian dari jenis kelamin yang
celana dalam dan stocking) yang berlawanan sebagai cara
secara intim terkait dengan tubuh perangsangan dan tambahan
manusia terhadap mansturbasi atau
hubungan seksual.

10
Gambaran Hasrat
seksual

11
Gangguan hasrat Gangguan
keengganan seksual
seksual hipoaktif

Keengganan yang ekstrem dan


penghindaran yang menetap atau
Kurangnya (atau tidak adanya) fantasi
seksual dan hasrat untuk aktivitas seksual berulang terhadap semua (atau
yang menetap atau berulang.. hampir semua) kontak seksual
genital dengan pasangan seksual.

12
Gambaran orgasme

13
Pada perempuan Pada Laki-laki
Penundaan atau tidak adanya orgasme Penundaan atau tidak adanya
setelah fase gairah seksual normal yang
orgasme yang terjadi berulang atau
berulang dan menetap. Diagnosis
menetap setelah fase gairah seksual
gangguan orgasme pada perempuan
harus didasarkan pada penilaian klinis
yang normal saat aktivitas seksual
bahwa kapasitas orgasmik perempuan yang oleh klinisi diperhitungkan
tersebut kurang daripada yang masuk menurut usia orang sebagai adekuat
akal bagi usianya, pengalaman seksual, dalam fokus, intesitas, dan
dan stimulasi seksual adekuat yang ia durasinya.
terima 14
Kriteria diagnostik:
a) Ejakulasi berulang atau menetap
dengan stimulasi seksual yang
Ejakulasi dini minimal sebelum, pada saat, atau
segera setelah penetrasi dan sebelum
orang tersebut menginginkan. Klinisi
harus memperhitungkan faktor yang
memengaruhi durasi fase gairah,
Dalam ejakulasi dini, laki-laki secara seperti usia, pasangan seksual yang
berulang atau menetap mencapai baru atau tidak berpengalaman,
orgasme dan ejakulasi sebelum mereka situasi, dan frekuensi aktivitas seksual
menginginkannya. Diagnosis ditegakkan baru-baru ini.
ketika secara teratur mengalami ejakulasi
b) Gangguan ini menimbulkan
sebelum atau segera setelah memasuki
penderitaan yang nyata atau kesulitan
vagina
interpersonal.
c) Ejakulasi dini tidak hanya disebabkan
15
Sexual pain disorder

16
Kriteria diagnostik:

Dispareunia a) Nyeri genital berulang atau menetap


akibat hubungan seksual baik pada
perempuan atau laki-laki

b) Gangguan ini menimbulkan


penderitaan yang nyata atau kesulitan
interpersonal.

Nyeri genital berulang atau menetap yang c) Gangguan ini tidak hanya disebabkan
terjadi pada lai-laki atau perempuan oleh vaginismus atau kurangnya
sebelum, selama, atau setelah hubungan lubrikasi, dan tidak lebih mungkin
seks. disebabkan oleh gangguan aksis 1
lain dan tidak hanya disebabkan efek
fisiologis langsung suatu zat atau
keadaan medis umum
17
Kriteria diagnostik:

Vaginismus a) Spasme involunteer berulang atau


menetap pada otot-otot sepertiga luar
vagina sehingga mengganggu
hubungan seksual
Konstriksi involunteer vagina bagian
b) Gangguan ini menimbulkan
sepertiga luar yang menganggu insersi
penderitaan yang nyata atau kesulitan
oenis dan hubungan seks. Perempuan
interpersonal.
dengan vaginismus secara sadar dapat
menginginkan hubungan seks, tetapi c) Gangguan ini tidak lebih mungkin
secara tidak sadar berharap menghindari disebabkan gangguan aksis 1 dan
penis memasuki tubuhnya. (kasus tidak hanya disebabkan efek fisiologis
pemerkosaan, pengalaman seks yang langsung suatu keadaan medis
pertama) umum.
18
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai