Pascasarjana Universitas Terbuka Program Magister Manajemen
12/28/18 Created by Muslich Lufti 1
PENDAHULUAN • Teori investasi modern berkaitan dengan teori portofolio, dimana teori yang berhubungan dengan imbal-hasil portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal. • Teori portofolio ini juga saling berkaitan dengan teori pasar modal yang berdasar pada pengaruh keputusan investor terhadap harga sekuritas serta menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi antara imbal-hasil dan risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 2
• Adanya ketidakpastian (uncertainty), berarti investor akan memperoleh imbal hasil di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. • Return atau imbal hasil ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar imbal hasil yang diharapkan, dan sebaliknya. • Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an. Kemudian dia memenangkan hadiah nobel di bidang ekonomi di tahun 1990 untuk hasil karyanya tersebut. • Markowitz menyatakan bahwa secara umum risiko dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 3 • Teori investasi modern ini terdapat dua model, yakni: – Model Kesimbangan (Equlibrium Model) – Model Efisiensi Pasar (Efficiency Market Hypothesis) • Ekuilibrium pasar modal terjadi jika harga-harga dari aktiva berada di suatu tingkat yang tidak dapat memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif • Implikasi dari asumsi ekuilibrium, adalah: 1. Semua investor akan memilih portofolio pasar, yaitu portofolio yang berisi dengan semua aktiva yang ada di pasar. 2. Portofolio pasar ini merupakan porotofolio aktiva berisiko yang optimal, yaitu yang berada di efficient frontier menurut Markowitz.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 4
• Dengan model keseimbangan, membuat kita bisa memahami bagaimana perilaku investor secara keseluruhan, serta bagaimana mekanisme pembentukan harga dan imbal hasil pasar dalam bentuk yang lebih sederhana. • model keseimbangan juga dapat membantu untuk memahami bagaimana menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aktiva, serta hubungan risiko dan imbal-hasil yang diharapkan untuk suatu aktiva ketika pasar dalam kondisi seimbang.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 5
Capital Asset Pricing Model (CAPM) • Model penetapan harga aset model (CAPM) merupakan sebuah alat untuk memprediksi kesimbangan hasil yang diharapkan dari suatu aset berisiko • Model ini dapat mengestimasi imbal hasil suatu sekuritas dengan baik dan mudah digunakan dalam suatu model estimasi. • CAPM didasari oleh teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz. Berdasarkan model Markowitz, setiap investor diasumsikan akan mendiversifikasikan portofolionya dan memilih portofolio yang optimal atas dasar preferensi investor terhadap imbal hasil dan risiko, pada titik-titik portofolio yang terletak di sepanjang garis portofolio efisien. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 6 • Asumsi-asumsi CAPM digunakan untuk menyederhanakan persoalan-persoalan yang sesungguhnya terjadi di dunia nyata yang terkadang kompleks, supaya suatu model lebih mudah untuk dipahami dan lebih mudah untuk diuji. • Jika semua asumsi terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang seimbang, sehingga investor tidak akan bisa memperoleh imbal hasil abnormal dari tingkat harga yang terbentuk, termasuk bagi investor yang melakukan perdagangan spekulatif. • Kondisi ini, akan mendorong semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang meliputi semua aktiva berisiko yang berada pada garis permukaan yang efisien (efficient frontier) yang merupakan portofolio yang optimal.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 7
• Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada disepanjang kurva efficient frontier, sebagai makna terlihat dalam Gambar 1.1.1
12/28/18 Created by Muslich Lufti 8
• Titik M pada Gambar 1.1.1 adalah titik persinggungan antara garis yang ditarik dari Rf (tingkat imbal hasil bebas risiko) dengan efficient frontier yang terdiri dari portofolio aktiva-aktiva berisiko. • Titik M merupakan titik yang dengan sudut tangent tertinggi dibanding titik-titik lainnya sepanjang garis efficient frontier, sehingga garis Rf-L dihubungkan dengan garis efficient frontier, maka titik persinggungan akan berada di titik M. • Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pada titik M sebagai portofolio yang optimal (terdiri dari aktiva-aktiva yang berisiko). • Sehingga semua pilihan portofolio investor akan mengarah pada satu portofolio aktiva berisiko yang sama (titik M), dan portofolio inilah yang disebut dengan portofolio pasar. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 9 • Setiap investor dapat memilih titik-tik yang berbeda sepanjang garis Rf – L, misalnya pada titik C, yang merupakan gabungan antara aktifa bebas risiko dengan aktiva berisiko. • Jika semua investor melakukan investasi pada titik M, maka semua aktiva adalah aktiva berisiko yang telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga risiko portofolio pasar yang ada hanyalah risiko sistematis saja, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan tindakan diversifikasi. • Dengan kata lain, bahwa CAPM adalah pendekatan yang digunakan untuk membentuk portofolio pasar dengan aktiva-aktiva berisiko yang optimal.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 10
• Sesuai dengan model CAPM, maka portofolio pasar terdiri dari aktiva pembiayaan berisiko yang ada, seperti saham, obligasi, opsi, futures dan sekuritas lainnya, termasuk aktiva-aktiva nyata (real assets), misalnya real estate, emas, dan lain-lain). • Namun demikian, dalam terapan sangat sulit untuk dilakukan,mengingat banyaknya sekuritas dan tidak mungkin diamati satu per satu. • Oleh karena itu digunakan satu proksi, untuk mewakili nilai indeks pasar, seperti IHSG, IHSS, LQ45 atau Indeks Dow Jones.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 11
GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE) • Menggambarkan hubungan antara imbal hasil yang diharapkan dengan risiko total dari portofolio efisien pasar yang seimbang. • Garis CML memotong sumbu vertikal pada titik Rf. • Selisih antara tingkat imbal hasil yang diharapkan dari portofolio pasar (E(RM)) dengan tingkat imbal hasil bebas risiko merupakan tingkat imbal hasil abnormal yang bisa diperoleh investor, sebagai kompensasi atas risiko portofolio pasar (M) yang harus ditanggungnya. • Selisih imbal hasil pasar dan imbal hasil bebas risiko ini disebut juga dengan premi risiko pasar (E(RM)-RF). • Besarnya risiko portofolio pasar ditunjukkan oleh garis putus- putus horizontal dari RF sampai M 12/28/18 Created by Muslich Lufti 12 12/28/18 Created by Muslich Lufti 13 • Kemiringan (slope) CML pada gambar, menunjukkan harga pasar risiko (market price of risk) untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan risiko di pasar. Besarnya slope CML akan mengindikasikan tambahan imbal hasil yang diisyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio • Slope CML dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
• Pembilang merupakan pengembalian yang diharapkan dari
pasar di luar pengembalian bebas risiko, dengan kata lain sebagai alat ukur premi risiko atau keuntungan yang diperoleh karena mengelola portofolio pasar. Jadi kelandaian mengukur keuntungan per unit dari risiko pasar. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 14 • CML menunjukkan pengembalian yang ditawarkan sebagai pengganti tingkat risiko yang dihadapi, setiap titik pada garis merupakan kondisi pasar seimbang atau ekuilibrium. • Kemiringan garis menentukan tambahan pengembalian yang dibutuhkan untuk mengganti setiap unit perubahan risiko. Itulah sebabnya mengapa CML disebut juga harga ekuilibrium pasar dari risiko. • CML menyatakan bahwa pengembalian yang diharapkan dari suatu portofolio sama dengan suku bunga bebas risiko ditambah premi risiko yang sama dengan harga risiko (sebagaimana yang diukur oleh selisih antara pengembalian yang diharapkan dengan suku bunga bebas risiko) dikali jumlah risiko pasar bagi portofolio (yang dinyatakan sebagai deviasi standar portofolio). 12/28/18 Created by Muslich Lufti 15 • E(RP) = RF + harga pasar risiko x jumlah risiko pasar • Contoh: Dalam kondisi pasar yang seimbang, imbal hasil yang diharapkan pada portofolio pasar adalah 15% dengan standar deviasi sebesar 20%. Tingkat imbal hasil bebas risiko sebesar 8 %. • Maka slope CML akan sebesar: (0,15 – 0,08) : 0,20 = 0,35 • Dengan demikian, slope CML sebesar 0,35 ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% risiko portofolio, maka tambahan imbal hasil yang disyaratkan oleh pasar sebesar 35%.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 16
• Dari persamaan CML terlihat bahwa tingkat imbal hasil yang diharapkan dari setiap portofolio yang efisien pada CML adalah penjumlahan tingkat imbal hasil bebas risiko (RF) dengan hasil perkalian antara harga pasar risiko (slope CML) dan risiko portofolio tersebut. • Kesimpulan: – Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang merupakan kombinasi dari aktiva yang berisiko dan aktiva bebas risiko – Slope CML akan cenderung positip karena adanya asumsi bahwa investor bersifat risk averse. – Berdasarkan data historis, risiko akibat perbedaan imbal hasil aktual dan imbal hasil yang diharapkan, dapat menyebabkan slope CML yang negatip. – Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat imbal hasil yang diharapkan untuk setiap risiko portofolio yang berbeda. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 17 Garis Pasar Sekuritas (Security Market Line) • Security Market Line adalah garis yang menghu- bungkan tingkat imbal hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis (β). • SML digunakan untuk menilai keuntungan suatu aktiva individual pada kondisi pasar yang seimbang • Sedangkan CML dapat dipakai untuk menilai tingkat imbal hasil harapan dari suatu portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu 12/28/18 Created by Muslich Lufti 18 • Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas menurut model SML adalah:
• Dalam hal ini:
• Risiko sekuritas ditunjukkan oleh beta, yang menunjuk-
kan sensitivitas imbal hasil sekuritas terhadap perubah- an imbal hasil pasar. • Semakin tinggi beta suatu sekuritas maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar • Beta juga dapat digunakan untuk membandingkan risiko sistematis antara satu saham dengan saham yang lain
12/28/18 Created by Muslich Lufti 19
• Berdasarkan hubungan tingkat imbal hasil dengan beta, maka komponen penilaian required rate of return terdiri dari tingkat imbal hasil bebas risiko dan premi risiko. • Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai: • Contoh: Diasumsikan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5 dan tingkat imbal hasil bebas risiko (Rf) adalah 1,5%. Tingkat imbal hasil pasar harapan diasumsikan sebesar 2%. • Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor untuk saham PT Gudang Garam adalah: kGGRM = 0,015 + 0,5 (0,02 – 0,015) = 1,75% 12/28/18 Created by Muslich Lufti 20 • Sesuai dengan kondisi pasar yang seimbang, maka semua harga sekuritas akan berada pada SML, meningat semua titik-tik sepanjang SML adalah tingkat imbal hasil yang diharapkan, dengan besaran risiko sistematis tertentu. • Namun demikian, dalam terapan sering terdapat sekuritas yang berada di atas atau di bawah SML, sehingga sekuritas yang bersangkutan disebut sekuritas yang overvalued dan undervalued. • Pada saat beta suatu sekuritas dapat diketahui, maka kita dapat menilai, apakah sekuritas tersebut overvalued atau undervalued, jika tidak berada pada SML.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 21
• Misalnya, jika imbal hasil yang diharapkan dari saham A adalah 17% dan Saham B sebesar 14%. Sedangkan imbal hasil bebas risiko, yang dalam hal ini didasarkan pada tingkat imbal hasil SUN, yaitu 12%, sementara itu besaran ekspektasi tingkat imbal hasil pasar (expected market return = E(Rm) = 15% dan Beta saham A = 1,3 dan B sebesar 0,9, maka besaran tingkat return yang diisyaratkan investor dengan menggunakan CAPM adalah: • Saham A = E(RA) = 0,12 + (0,15 - 0,12) (1,3) = 15,9% • Saham B = E(RB) = 0,12 + (0,15 - 0,12) (0,9) = 14,7% • Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Saham A undervalued, karena besaran CAPM < dari tingkat imbal hasil yang diharapkan, yaitu 15,9% < 17%. • Sebaliknya Saham B overvalued, karena besaran CAPM lebih besar dari tingkat imbal hasil yang diinginkan, yaitu 14,7% > 14%
12/28/18 Created by Muslich Lufti 22
ESTIMASI BETA • Untuk mengestimasi SML, diperlukan 3 variabel penting, yaitu tingkat imbal hasil bebas risiko, tingkat estimasi imbal hasil pasar yang diharapkan (expected market return) dan besaran beta setiap sekuritas. • Imbal hasil bebas risiko, biasanya digunakan data imbal hasil dari obligasi pemerintah, misalnya Ori atau SBI. • Imbal hasil pasar, akan digunakan data indeks pasar, seperti IHSG atau LQ45. • Sedangkan besaran Beta yang merupakan satu-satunya ukuran risiko pasar dari setiap sekuritas, akan diukur dengan menggunakan pendekatan regressi linier, yaitu dengan Rumus Ri = αi + βiRM + ei 12/28/18 Created by Muslich Lufti 23 • Berdasarkan rumusan si atas yang didasarkan pada model pasar (market model) dapat diestimasi besaran nilai beta dengan melakukan regressi antara imbal hasil sekuritas yang dinilai dengan imbal hasil indeks pasar. • Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung besaran beta dengan memperbandingkan kovarian sekuritas dibagi dengan varians imbal hasil pasar. • Contoh: Berikut ini diampaikan data imbal hasil saham A dan imbal hasil pasar yang diwakili oleh IHSG, yaitu:
12/28/18 Created by Muslich Lufti 24
• Dari Data di atas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
12/28/18 Created by Muslich Lufti 25
• Dari Tabel di atas, dapat diperoleh: a. Rata-rata imbal hasil Saham A = 0,85/5 = 0,17 b. Varians imbal hasil Saham A = 0,188/4 = 0,047 c. Standar Deviasi imbal hasil Saham A = √0,047 = 0,216795 d. Rata Imbal Hasil IHSG = 0,45/5 = 0,09 e. Varians imbal hasil IHSG = 0,112/4 = 0,028 f. Deviasi standar imbal hasil IHSG = √0,028 = 0,167332 g. Covarians = 0,1385/4 = 0,034625 h. Korelasi = 0,034625/(0,216795)(0,167332) = 0,954469 i. Beta saham A = 0,034625/0,028 = 1,236607 ≈ 1,237 j. Atau Beta Saham A = (0,954469)(0,216795)/0,167332 = k. 1,236607 ≈ 1,2367 l. α1 = 0,17 – (1,236607)(0,09) = 0,05870537 ≈ 0,059 (konstanta) 12/28/18 Created by Muslich Lufti 26 BETA PORTOFOLIO • Beta portofolio diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan rata-rata, sebagaimana yang dilakukan untuk mengukur imbal hasil rata-rata atau imbal hasil yang diharapkan. • Contoh: Berikut ini adalah informasi portofolio milik Andi, seperti yang terdapat dalam Tabel berikut:
12/28/18 Created by Muslich Lufti 27
• Beta Portofolio Andi dapat dihitung sebagaimana dengan perhitungan imbal hasil yang diharapkan dari portofolio, yaitu: • E(R)p = ((15/50)(0.2))+((10/50)(0.15))+((10/50)(0.12)) + ((15/50)*(0.17)) = 0.165 = 16,5% • Sedangkan Beta Portofolio adalah sebesar: ((15/50)(0.92))+((10/50)(1.1))+((10/50)(1.2))+ ((15/50)(1.15)) = 1.081. • Berarti imbal hasil portofolio yang diharapkan oleh andi sebesar 16,5% dengan besaran Beta sebesar 1,081. Sehingga besaran risiko sistematis portofolio Andi secara relatif cukup tinggi, karena lebih besar dari 1.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 28
• Kesimpulan yang dapat diperoleh dari model CAPM di atas adalah: 1. Imbal hasil dan risiko berhubungan searah atau positip, yaitu jika imbal hasil meningkat, maka besaran risiko juga akan ikut naik, atau sebaliknya, jika risiko suatu investasi semakin tinggi, maka investor menghendaki imbal hasil yang lebih besar. 2. Besaran risiko sekuritas yang relevan adalah besaran kontribusi risiko sekuritas pada risiko portofolio. • Beberapa pembuktian tentang CAPM, telah dilaksanakan, seperti oleh Elton dan Gruber yang menyatakan bahwa: a. SML yang terbetuk, cenderung linier. b. Sebagian besar intersep SML lebih besar dari imbal hasil bebas risiko c. Slope CAPM (αi) yang diperoleh, cenderung lebih kecil dari slope hasil perhitungan teori CAPM d. Meskipun hasilnya beragan, tetapi investor hanya memperoleh imbal hasil berdasarkan risiko sistematis yang diasumsikan. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 29 Arbritage Pricing Theory (APT) • Merupakan alternatif dari model keseimbangan, selain dari CAPM. • Pada APT, imbal hasil sekuritas tidak hanya dipengaruhi oleh portofolio pasar karena ada asumsi bahwa imbal hasil harapan dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh beberapa sumber risiko yang lainnya. • Arbitrasi (arbitrage) merupakan eksploitasi kesalahan harga dari suatu sekuritas dengan cara tertentu hingga keuntungan bias didapatkan tanpa risiko. • Melibatkan aktivitas membeli dan menjual sekuritas yang sama secara simultan untuk mendapatkan laba dari perbedaan harga yang terjadi. • Jika harga aktual sekuritas memungkinkan terjadinya arbitrase, hasilnya akan memberikan tekanan yang kuat agar harga kembali ke posisi yang seimbang. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 30 • Stephen Ross mengembangkan teori pembentukan harga arbitrase (arbitrage pricing theory - APT) tahun 1976, didasarkan pada tiga proporsi: – Imbal hasil sekuritas dapat di jelaskan dengan sebuah model faktor – Terdapat cukup banyak sekuritas untuk menghilangkan risiko istimewa dengan diversifikasi – Pasar sekuritas yang berfungsi dengan baik tidak mungkin terjadi peluang arbitrasi secara terus-menerus. • APT didasari oleh pandangan bahwa imbal hasil harapan untuk suatu sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi perekonomian secara umum.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 31
• Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik seperti berikut ini: – Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap imbal hasil saham-saham di pasar. – Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi imbal hasil harapan. – Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksi oleh pasar. • Peluang arbitrase dapat timbul jika suatu saham dijual dengan harga yang berbeda pada dua bursa yang berbeda. • Hukum satu harga (law of one price) menyebutkan bahwa jika dua aset yang ekuivalen dalam seluruh aspek ekonomi yang relevan, maka semuanya akan mempunyai harga yang sama. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 32 • Sifat penting dari dari fortofolio arbitrase bebas risiko adalah bahwa setiap investor, tanpa memperhatikan sikapnya terhadap risiko atau kekayaan yang dimiliki akan mengambil posisi yang tidak terbatas • Terdapat perbedaan antara arbitrase dan dominasi risiko- imbal hasil dalam mendukung hubungan keseimbangan harga. • CAPM adalah contoh dari argumentasi dominan, yang menyebutkan bahwa seluruh investor akan memegang portofolio pada posisi yang efisien secara rata-rata dan variansnya. • Jika sekuritas salah harga, investor akan meningkatkan potofolio mereka pada sekuritas yang murah (under-priced) dan dan melepaskan sekuritas yang mahal (over-priced). 12/28/18 Created by Muslich Lufti 33 • Pelaku arbitrase biasanya mengacu pada para profesional yang mencari celah kesalahan harga sekuritas di area tertentu seperti saham merger, bukan investor yang mencari peluang arbitrasi yang ketat (bebas risiko). • Aktivitas ini sering disebut dengan arbitrase risiko (risk arbitrage) untuk membedakannya dari arbitrase murni (pure arbitrage). • Jika sebuah potofolio telah terdiversifikasi dengan baik, maka risiko spesifik perusahaan atau risiko bukan faktor akan menjadi sangat kecil, sehingga yang tersisa hanya risiko sistematis atau risiko faktor.
12/28/18 Created by Muslich Lufti 34
• Sehingga, portofolio yang terdiversifikasi dengan baik (well- diversified portofolio) sebagai portofolio yang didiversifikasikan dengan jumlah besar sekuritas dengan bobot masing-masing yang cukup kecil, maka untuk tujuan terapan, varians non-sistematisnya, (ep) menjadi tidak berarti. • Seandainya portofolio pada indeks pasar M, sebagai portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, dan sekarang kita akan mengukur faktor sistematis sebagai imbal hasil yang tidak di harapkan atas potofolio, adalah:
• Sehingga memperlihatkan ekivalen hubungan hubungan garis
pasar sekuritas dengan CAPM dan APT memberikan pembenaran lebih lanjut untuk mengunakan model indeks sebagai implementasi praktis dari hubungan SML 12/28/18 Created by Muslich Lufti 35 • Dengan demikian, APT menyatakan bahwa investor meyakini imbal hasil sekuritas ditentukan oleh suatu model dengan sejumlah n faktor risiko. Sehingga imbal hasil aktual suatu sekuritas adalah: ri = E(ri)+i1F1+ i2F1+ …. + inFn + ei – ri = tingkat imbal hasil aktual sekuritas i – E(ri) = imbal hasil harapan untuk sekuritas i – F = deviasi faktor sistematis F dari nilai harapannya – βi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i – ei = random error • Nilai yang diharapkan pada faktor-faktor risiko (F) adalah nol (0), agar imbal hasil aktual sekuritas i akan sama dengan imbal hasil yang diharapkan. 12/28/18 Created by Muslich Lufti 36 • Sehingga imbal hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan pendekatan APT adalah:
– E(Ri) = imbal hasil diharapkan dari sekuritas i
– a0 = imbal hasil diharapkan dari sekuritas i bila risiko sistematis sebesar nol – bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap imbal hasil sekuritas i –F = Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah E(F1) – a0) 12/28/18 Created by Muslich Lufti 37 • APT memberikan banyak kesamaan fungsi dengan CAPM. APT adalah model yang sangat menarik. Ini tergantung pada asumsi bahwa keseimbangan rasional di pasar modal akan menghilangkan peluang arbitrase. • APT menghasilkan hubungan antara imbal hasil yang diharapkan dengan beta yang menggunakan portofolio terdiversifikasi dengan baik yang prakteknya dapat dibentuk dari sejumlah besar sekuritas. • CAPM diturunkan dari asumsikan bahwa ada portofolio pasar yang tidak dapat diamati, yang merupakan keunggulan CAPM, namun APT tidak sepenuhnya lebih dominan dibandingkan CAPM. • CAPM memberikan pernyataan hubungan antara imbal hasil dengan beta untuk sekuritas, sedangkan APT hanya memberikan implikasi bahwa hubungan ini berlaku untuk seluruh sekuritas tetapi dalam jumlah kecil (sedikit).
Ittama Terjemahan Saduran Terjemahan Fraud Detection and Prevention Methods in The Malaysian Public Sector Accountants and Internal Auditors Perceptions 1485743808