Anda di halaman 1dari 29

Terapi Latihan Fungsional

Latihan Keseimbangan
Disusun oleh kel.2 :

Ananta mia Sararwati


Miftahul janah
Riski Hastutiningsi
Safitri Novita sari
Sehab Sodik
Latihan Keseimbangan

Manfaat :
 Latihan Keseimbangan Digunakan untuk :
 ↑ Stability Trunk Body
 ↑ Kontrol COM
 ↑ Respons Muskuloskeletal
 Mempromosikan penggunaan strategi kesembangan normal
 ↑ Penggunaan sensorik seperti visual, vestibular, dan somatosensorik
 Mengajarkan gerakan kompensasi pada saat melakukan keseimbangan
Hasil Fungsional

 Pasien dapat mendemonstrasikan fungsional balance yang pantas saat


berdiri & berjalan
 Pasien dapat melakukan ADL secara aman saat berdiri & berjalan tanpa
jatuh/kehilangan keseimbangan

Motorcontrol Goals
Skill Level : Static, Dynamic, Balanced Control
Strategi Treatment Yang Perlu Diperhatikan
 Repetisi dan Latihan penting untuk membantu CNS dalam modifikasai dan
kompensasi disfungsi keseimbangan
Latihan & Repetisi menyediakan feedback yang pantas mengenai informasi
sensorik, requitment otot, koordinasi, dan pola postural
 Beberapa aktivitas mungkin mengakibatkan kesulitan bagi pasien untuk
pertama kalinya. Pasien akan merasa tidak aman ketika dia merasa kehilangan
keseimbangan
Terapis harus memberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan dan
apa yang diharapkan oleh pasien dan dapat dimengerti pasien
 Pasien perlu mengembangkan & menjaga ROM Lower Extremity dan
kekuatan untuk menahan tantangan keseimbangan, aktivitasnya termasuk:
1. Standing, Heel – Cord Stretching (Wall Push Up)
2. Standing, Heel – Rises for Gastrocnemius
3. Standing, Toe Offs – For the Anterior Tibial Muscle
4. Standing, Partial Wall Squats and Chair Rises
5. Side Kicks, Single – Leg Stance
 Terapis harus memfokuskan untuk mengambil respon yang dibutuhkan
untuk menahan keseimbangan statik dalam keadaan simetrikal
Terapis harus membantu pasien meningkatkan gerakan kompensasi untuk
menahan instability, Contoh Kasus : pasien yang sedang pulih dari stroke
biasanya membutuhkan pergeseran berat badan menuju sisi yang
bermasalah.
 terapis harus fokus dalam mengambil sinergi postural dalam menggapai
gangguan COM
 Gerakan yang tidak dibutuhkan harus dihilangkan
 Kemampuan keseimbangan sangat konteks-spesifik dan sulit dilakukan
Kontrol keseimbangan dilatih menggunakan latihan fungsional yang berbeda
di dalam lingkungan yang berbeda juga.
 Beberapa aktivitas latihan yang dapat diberikan :
Latihan harus lanjut dengan pasien menahan postur keseimbangan statik
menuju postur keseimbangan dinamik
Latihan harus meningkat dari pasien berdiri pada lantai statik menuju lantai
yang dinamik (Wobble Board)
 Beberapa lingkungan :
Latihan harus meningkat, dari lingkungan tertutup menuju lingkungan
terbuka.
Latihan harus meningkat, dari simulasi lingkungan rumah, pekerjaan menuju
lingkungan sesungguhnya.
 Terapis harus membantu pasien meningkatkan respons laten :
1. Waktu respon yang lambat mungkin mengakibatkan respon postural
yang tidak seimbang
2. Teknik stimulasi sensorik dapat digunakan untuk meningkatkan respon
otot postural
3. Stimulasi Elektrik fungsional dapat meningkatkan modalitas latihan untuk
merekrut respon otot postural
Kegiatan pelatihan keseimbangan

 Terapis yang tepat memliki tantangan berbeda untuk mencapai


keseimbang,dimulai dari yang mudah sampai yang tersulit.
 Strategi pembelajaran motor yang efektif bila pasien berhasil melakukan
gerakan yang diinginkan .
 Dengan demikian, terapis bergantian melakukan kegiatan dari yang lebih
mudah dengan yang lebih sulit dan memulai dan mengakhiri setiap sesi
terapi dengan kegiatan yang pasien dapat selesaikan dengan sukses.
Aktivitas keseimbangan tingkat awal

 Kegiatan ini sesuai untuk pelatihan keseimbangan awal untuk pasien


dengan ketidakstabilan dan gangguan signifikan dalam kontrol
keseimbangan.
Kegiatan Berdiri
 Pasien diposisikan dalam posisi bilateral pada permukaan yang datar dengan posisi
yang normal atau melebar, mata terbuka (EO). Dukungan sentuhan bawah yang
ringan dari kedua tangan atau satu tangan dicapai dengan membuat pasien berdiri di
dekat permukaan penopang.
 (meja perawatan, bar paralel, atau dinding) .Aktifitas yang dapat dipraktekkan
meliputi:
 Pergeseran berat badan ke segala arah - untuk mendorong pendidikan ulang batas
stabilitas (LOS), LOS terpusat.
 Rotasi putaran dan batang di sekeliling
 Kepala titls-up dan down, sisi ke sisi
 Plantarl fleksi yang aktif dengan tumit
 Ujung kaki - dorsiflexion aktif. Untuk offs umumnya lebih sulit daripada off tumit karena
COM bergeser ke belakang, di mana tidak ada BOS yang efektif.
 Satu kaki berdiri
 Pinggiran lingkaran-tubuh
Kegiatan gaya berjalan
 Para pasien mulai dengan bantuan berjalan, menggunakan palang sejajar
atau berjalan di dekat dinding untuk dukungan sentuhan ringan; basis
dukungan (BOS) normal dan etenya terbuka (EO). Alat bantu (misalnya,
tongkat lurus atau miring) dapat digunakan untuk membantu
keseimbangan.
 Kolam renang memberikan lingkungan pendukung yang ideal untuk
berjalan awal bagi pasien dengan disfungsi keseimbangan (misalnya,
pasien dengan ataksia)

Aktivita keseimbangan tingkat menengah


Kegiatan ini sesuai untuk pasien yang mampu bertahan menghadapi
tantangan moderat untuk menyeimbangkan.
Trasisi gerakan
transfer sit-to-stand (kursi naik) dapat bervariasi dengan mengubah ketinggian kursi dari tinggi ke
rendah, kecepatan transisi, atau dukungan UE –dari menggunakan kursi dengan sandaran lengan
hingga tidak ada sandaran tangan
• Kegiatan Berdiri
Kegiatan yang dapat dilakukan pada tingkat ini meliputi:
1. Ayunan lengan yang berlebihan
2. Aktivitas jangkauan fungsional
3. Mengurangi BOS - kaki bersama
4. Mata terbuka (EO) ke posisi mata tertutup (EC) -romberg
5. Hell off, toe off, atau single-leg berdiri berpegangan pada dukungan sentuh-bawah dari satu
tangan, maju ke tidak ada tangan.
6. Berbaris di tempat (loncatan tinggi) - memegang dukungan sentuhan ringan, maju dari kedua
tangan ke satu tangan.
7. Jongkok parsial
8. Lutut parsial-satu kaki maju dengan batang tegak dan pinggul dalam posisi netral, dengan lutut
tertekuk di ekstremitas atas
Kegiatan gaya berjalan

Kegiatan pada tingkat menengah termasuk :


 Kiprah dengan BOS yang menyempit
 Gait dengan belokan lebar ke kanan dan kiri
 Memegang-pijakan dengan dukungan sentuhan bawah ringan, maju dari kedua
tangan ke satu tangan.
Advanced Level Balance Activities
Kegiatan ini sesuai untuk pasien yang mampu menghadapi tantangan tingkat tinggi untuk
keseimbangan.
Standing Activities

Kegiatan yang dapat dilakukan pada tingkat ini meliputi :


 Sikap Tendem (posisi tumit kaki) maju ke arah dalam atau tendem
romberg (posisi tumit kaki, mata tertutup)
Single Leg Stand

 Tumit dan jari kaki normal


 Jongkok patrial (posisi squad)
 Menelusuri huruf-huruf alfabet di lantai dengan kaki
 Aktivitas bola dengan ekstrimitas bawah -menendang bola
 Aktivitas ganda tugas - kegiatan UE dalam berdiri:
 Memukul bola
 Catcing atau melempar bola
 Memukul balon, memukul bola busa dengan dayung
 Permainan yang melibatkan membungkuk dan atau bertujuan -
bowling, shuffleboard jongkok dan mengangkat objek dari lantai
 Lunges ke posisi setengah berlutut, progredding dari UE supprort di
kursi ke tidak ada dukungan
 Lantai ke transfer berdiri
Gait activities

Kegiatan di tingkat lanjutan meliputi:


Berjalan tanpa bantuan kearah depan dan belakang, prosesnya dari:
1. Berjalan di dekat dinding untuk berjalan di ruang terbuka
2. Mata terbuka untuk tertutup
3. Kaki bersama untuk tumit kaki / berjalan tandem
4. Pergerakan lambat ke cepat sambil bergerak ke kiri dan kanan
Elevation activities
 Melangkah naik dan turun
 Menaiki tangga
 Ramps
Ramp
Community activities
 Berjalan tanpa bantuan di lingkungan sekitar (terbuka), termasuk berjalan di
medan yang tidak rata
 Menemukan solusi untuk masalah-masalah fungtional kehidupan
 Mendorong atau menarik pintu atau mendorong cart di supermarket
 Keluar masuk kedalam mobil
 Masuk dan keluar dari bus atau transportasi umum lainnya
 Pegang tas belanjaan

Kegiatan waktu yang antisipatif:


 Naik eskalator atau lift
 Menyeberang di persimpangan sibuk atau di lampu lalu lintas
Center of Pressure Biofeedback
 force platform retraining digunakan untuk menunjukkan feedback dari pusat
tekanan.
 Berat pada setiap kaki dimasukkan dan diubah meenjadi visual feedback menurut
tempat dan gerakan dari pusat tekanan pasien.
 Postural sway movements bisa diubah dan dimodifikasi untuk meningkatkan simetri
dan stabilitas dinamik pasien.
 force platfrom biofeedback adalah alat latihan yang efektif untuk pasien
asymmetrical weight bearing.
 permasalahan dalam meningkatkan kekuatan, seperti menghasilkan hypermetric /
hypometric juga bisa ditingkatkan menggunakan force platform biofeedback.
Standing, manual pertubation
 Pasien berdiri di permukaan yang diam dan mencoba menahan gangguan
pada pusat massa.
 Terapis sebaiknya menggunakan sentuhan manual (menyinggung sterum pasien
atau menapping pasien keluar dari tempat berdirinya), dilakukan untuk
memberikan tantangan yang cocok untuk latihan keseimbangan pasien.
Standing on moveable surface
 Pasien berdiri di wobble board
 Pasien berlatih mempertahankan keseimbangan pusatnya dengan cara wobble
board tidak boleh menyentuh tanah ketika diberikan gangguan pada BOS
 Terapis harus memperhatikan respons pasien dan menyediakan keamanan pasien.
Seperti menjaga saat pasien akan terjatuh
 Terapis bisa memvariasikan gangguan pada BOS untuk menambhkan atau
mengurangi kesusahan
 Terapis juga bisa memvariasikan tipe dari boardnya
Single limb standing with one foot one
a swiss ball
 Pasien berdiri dengan satu kaki di permukan yang datar dan kaki lainnya
berdiri diatas swiss ball kecil
 Pasien secara aktif menggerakkan bola dengan kaki (kedepan, belakang
dan diagonal), terapis berdiri didepan pasien untuk membantu saat
dibutuhkan
 Terapis bisa juga berdiri berhadapan, dengan satu kaki berdiri diatas swisss
ball
 Terapis dan pasien sama-sama memegang tongkat untuk stabilisasi
 Kaki terapis biasanya digunakan untuk menggerakkan bola dan
menstimulasi keseimbangan pada pasien

Anda mungkin juga menyukai