Anda di halaman 1dari 13

AsuhanKeperawatan Anak pada

kasus Morbili

DEVINTA
DEWI
LELI
TINA
YESIA
RIKA
Definisi
 Campak adalah organisme yang sangat menular ditularkan melalui
rute udara dari seseorang yang terinfeksi pada orang lain yang rentan
(Smeltzer, 2001:2443)
 Morbili ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang
ditandai dengan 3 stadium, yaitu : stadium kataral, stadium
erupsi dan stadirum konvelensi. (Rusepno, 2002:624)
 )
 Campak adalah demam eksantematosa akut oleh virus
yang menular ditandai oleh gejala prodromal yang
khas, ruam kulit dan bercak koplik. (Ovedoff,
1995:451)
Etiologi
 Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella,
oleh karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella.

 Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan


dan saluran pernapasan.
 Biasanya virus dapat ditularkan 4 hari sebelum ruam timbul sampai 4
hari setelah ruam pertama kali timbul.cara penularan dengan droplet dan
kontak.
 Penyebab morbili adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret
nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah
timbul bercak-bercak,

Patofisiologi
 Gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang
mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar
ke wajah dan anggota badan.Selain itu, timbul gejala seperti
flu disertai mata berair dan kemerahan (konjungtivis). Setelah
3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi
kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu
dan apabila sembuh, kulit akan tampak seperti bersisik.
Manifestasi klinis
 Masa tunasnya adalah 10-20 hari, dan penyakit ini

dibagi menjadi dalam 3 stadium yaitu:

1. Stadium Kataral ( Prodormal)


 Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari
disertai panas, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis
dan koriza.
 Diagnosis perkiraan yang besar dapat dibuat bila ada
bercak koplik dan penderita pernah kontak dengan
penderita campak dalam waktu 2 minggu terakhir.
 2 stadium erupsi
 Muncul stlh 3 – 4 hr awitan prodromal.
 Koriza & batuk bertambah
 Terjadi eritema yg berbentuk makula-makula disertai
meningkatnya suhu tubuh.
 Eritema mula-mula muncul di blk telinga, bag atas lateral
tengkuk, sepanjang rambut & bag belakang bawah.
 Kadang terdpt perdrh ringan di bawah kulit, pembesaran kel
getah bening di sudut mandibula & daerah blk leher
3. Stadium konvalensensi

 Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna

lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan


hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak
Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik.
Pemeriksaan Penunjang
 Pada pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan leukopeni
 Dalam spuntum, sekresi nasal, sedimen urine dapat
ditemukan adanya multinucleated giant cells yang khas
 Pada pemeriksaan serologis dengan cara hemagglutination
inhibition test dan complemen fixation test akan ditemukan
adanya antibody yang spesifik dalam 1-3 hari setelah
timbulnya rash dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu
kemudian.
Komplikasi
 Gastroenteritis
 Pneumonia
 Ensefalitis
 Otitis media.


Penatalaksanaan medis
 antipiretik
 obat penekan batuk
 pemberian antibiotik mencegah infeksi sekunder
 supplement vitamin A dosis tinggi
Asuhan Keperawatan
 Kaji adanya demam, batuk, nyeri menelan, diare,
konjungtivitis, bercak merah pada wajah dan bagian tubuh
lain, fotofobia
 Kaji adanya kontak dengan penderita sebelumnya.
 Kaji apakah sudah mendapat vaksin campak atau belum
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan termoregulasi berhubungan dengan
penyakit yang dialami.

2. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan

penumpukan secret pada nasofaring.

3. Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili.

Anda mungkin juga menyukai