Anda di halaman 1dari 30

BIMBINGAN ANTISIPASI

(Anticipatory Guidance)

Oleh:
Ns. Hernita K. H., S.Kep.
PENDAHULUAN

• Kehadiran anak bagi orang tua merupakan


suatu tantangan.
• Orang tua pada masa sekarang
memerlukan tenaga profesional untuk
memberikan bimbingan guna merawat dan
memelihara anak.
• Peran perawat:
memberikan bimbingan dan pengarahan
pada orang tua  setiap fase kehidupan
anak yang kemungkinan mengalami
trauma dapat dibimbing secara bijaksana.
Pengertian

Anticipatory : lebih dahulu


Guidance : petunjuk

Petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui


terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing
anaknya secara bijaksana, sehingga
anak dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
Petunjuk Antisipasi pada Masa Bayi

Usia 6 bulan pertama


 Memahami proses penyesuaian orang tua
(ibu) dengan bayinya.
 Membantu orang tua memahami
kebutuhan dan tangisan bayi.
 Menentramkan orang tua.
 Menganjurkan orang tua membuat jadwal
kebutuhan bayi dan orang tuanya.
Cont’

 Menyokong kesenangan orang tua dalam


melihat pertumbuhan dan perkembangan
bayinya.
 Menyiapkan orang tua untuk memenuhi
kebutuhan rasa aman dan kesehatan bayi.
 Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan
dan memberikan makanan padat.
Usia 6 bulan kedua
 Menyiapkan orang tua akan adanya
ketakutan bayi terhadap orang yang belum
dikenal.
 Mengizinkan anaknya dekat dengan ayah
dan ibunya serta menghindarkan
perpisahan yang terlalu lama.
 Menggunakan suara yang negatif dan
kontak mata daripada hukuman badan.
Cont’
 Memberikan lebih banyak perhatian ketika
bayinya berkelakuan baik daripada ketika
ia menangis.
 Pencegahan kecelakaan karena
keterampilan motorik dan rasa ingin tahu
yang meningkat.
 Menggali perasaan orang tua sehubungan
dengan pola tidur bayinya.
Petunjuk Antisipasi Pada Masa Balita

• Masalah yang terjadi :

Toilet Training

Sibling Rivalry
TOILET TRAINING
• Aspek penting dlm perkembangan anak usia
toddler : latihan berkemih/defekasi  toilet
training
• Toilet training berlangsung pd anak usia 18
bulan – 2 tahun
• Toddler  kemampuan sfingter uretra &
sfingter ani mulai berkembang
• Kontrol volunter dari spingter ani dan
urethra dicapai pada waktu anak dapat
berjalan dan biasanya terjadi antara usia
18-24 bulan.
• Faktor kesiapan psikofisiologis sangat
berpengaruh pada kesiapan toilet training.
• Kemampuan spingter ani biasanya lebih
dahulu tercapai dibandingkan kemampuan
spingter urethra.
• Kemampuan untuk mengontrol berkemih
biasanya baru akan tercapai sampai usia
4-5 tahun.
Cara Toilet Training pada Anak

Teknik Lisan
• Memberikan instruksi pd anak dg akata-
kata sebelum & sesudah BAB/BAK
Teknik Modelling
• Melatih anak dg memberikan contoh &
membiasakan anak BAB/BAK dg benar
Latihan mengontrol berkemih dan
defekasi pada anak

 Setiap 2 jam anak dibawa ke toilet untuk


berkemih.
 Anak didudukkan pada toilet atau pot yang
bisa diduduki, kaki menapak kuat pada
lantai sehingga dapat membantu
mengejan.
 Latihan untuk merangsang rasa mengejan
dapat dilakukan selama 5-10 menit.
Tanda kesiapan anak mampu mengontrol rasa
ingin berkemih dan defekasi (Wong, 1997):

Kesiapan Fisik:
 Usia 18-24 bulan
 Dapat duduk atau jongkok ± 2 jam
 Ada gerakan usus yang reguler
 Kemampuan motorik kasar: duduk, berjalan
 Kemampuan motorik halus: membuka baju
Kesiapan Mental:
 Mengenal rasa yang datang tiba-tiba untuk
berkemih dan defekasi
 Komunikasi secara verbal dan nonverbal
jika merasa ingin berkemih dan defekasi
 Keterampilan kognitif untuk mengikuti
perintah dan meniru perilaku orang lain.
Kesiapan Psikologis:
 Dapat duduk atau jongkok di toilet selama
5-10 menit tanpa berdiri dulu
 Mempunyai rasa penasaran atau rasa
ingin tahu terhadap kebiasaan orang
dewasa dalam buang air besar.
 Merasa tidak betah dengan kondisi basah
dan adanya benda padat di celana dan
ingin diganti segera.
Kesiapan Orang Tua:
 Mengenal tingkat kesiapan anak untuk
berkemih dan defekasi
 Ada keinginan untuk meluangkan waktu
yang diperlukan untuk latihan berkemih
dan defekasi pada anaknya
 Tidak mengalami konflik atau stres
keluarga (misal, perceraian)
Dampak Kegagalan Toilet Training
Perlakuan/aturan yg ketat dr OT thdp anak:
• Anak cenderung bersikap keras kepala
• Kikir

OT terlalu santai dlm penerapan toilet training:


• Anak lebih tega
• Cenderung ceroboh
• Suka membuat gara-gara
• Emosional seenaknya dlm melakukan kegiatan
Sibling Rivalry

• Perasaan cemburu dan benci yang dialami


oleh seorang anak terhadap kehadiran
atau kelahiran saudara kandungnya.
• Orang tua perlu menjelaskan kepada anak
dan melibatkan anak dalam perawatan
adik barunya.
Petunjuk Bimbingan Usia 12-18 Bulan

• Mengantisipasi adanya perubahan tingkah


laku balita
• Mengkaji kebiasaan makan,
menganjurkan penyapihan dari botol
secara bertahap, dan meningkatkan
pemasukan makanan padat
• Menyediakan makanan kecil/selingan di
antara 2 waktu makan dan adanya jadwal
waktu makan yang rutin
• Mengkaji pola tidur malam
• Mencegah bahaya potensial terjadi di
rumah
• Mendiskusikan kebutuhan adanya aturan
yang disertai dengan disiplin dan cara
mengatasi negativistik dan tempertantrum.
• Mendiskusikan mainan baru yang dapat
mengembangkan motorik halus, motorik
kasar, bahasa, pengetahuan, dan
keterampilan sosial.
Usia 18-24 Bulan

• Pentingnya persahabatan teman sebaya


• Menggali kebutuhan untuk menyiapkan
kehadiran saudara kandung
• Mendiskusikan metode disiplin dan
keaktifan anak
• Mendiskusikan tanda-tanda kesiapan
untuk toilet training
• Mendiskusikan berkembangnya rasa takut
• Menyiapkan orang tua akan adanya
tanda-tanda regresi ketika anak
mengalami stres
• Mengkaji kemampuan anak berpisah
dengan mudah dari orang tuanya di
bawah asuhan keluarga
Usia 24-36 Bulan

• Mendiskusikan pentingnya kebutuhan anak


dilibatkan dalam kegiatan
• Mendiskusikan kegiatan yang dilakukan
dalam toilet training
• Menekankan keunikan proses berpikir balita,
pemahaman terhadap waktu, dan
ketidakmampuannya untuk melihat kejadian
dari perspektif lain
• Menekankan disiplin
• Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak
atau pusat penitipan anak
Masa Prasekolah Akhir (3-5 Tahun)

Umur 3 tahun:
 Meningkatkan minat anak terhadap
hubungan yang luas
 Menekankan pentingnya tata cara/peraturan
 Mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan
sehingga dapat menurunkan ketegangan
 Menawarkan kepada anak alternatif pilihan
ketika anak dalam kebimbangan
Usia 4 Tahun:
 Menyiapkan orang tua terhadap perilaku
anak yang agresif
 Menyiapkan orang tua untuk menghadapi
perlawanan anak terhadap kekuasaan
orang tua
 Kaji perasaan orang tua sehubungan
dengan tingkah laku anak
 Menyiapkan orang tua untuk menghadapi
meningkatnya rasa ingin tahu seksual
pada anak
 Mendiskusikan disiplin
Usia 5 Tahun:
 Menyiapkan dan membantu anak-anak
untuk memasuki lingkungan sekolah
 Mengingatkan imunisasi yang lengkap
sebelum masuk sekolah

Anda mungkin juga menyukai