Anda di halaman 1dari 32

Fisiologi Hormon Sistem

Reproduksi
Rizki Putri Andini R
13-099
Sistem Reproduksi
• Reproduksi bergantung pada penyatuan
gamet pria dan wanita masing2 dgn separuh
set kromosom untuk membentuk individu
baru dgn set kromosom lengkap.
• Karakteristik seks sekunder adalah ciri2
eksternal yg tdk secara langsung berkaitan
dgn reproduksi yg membedakan pria dan
wanita, misalnya konfigurasi tubuh dan
distribusi rambut dipengaruhi oleh:
- Testosteron : pria
- Estrogen : wanita
SISTEM REPRODUKSI PRIA

ORGAN SALURAN
REPRODUKSI REPRODUKSI
PRIMER (GONAD)
KELENJAR
•TESTIS SEKS
FUNGSI:
1. GAMETOGENESIS AKSESORIUS
YAITU SPERMATOZOA
(SPERMA)
2. PRODUKSI
TESTOSTERON
Sistem Reproduksi Pria
• Fungsi esensial:
1. Menghasilkan sperma (spermatogenesis)
2. Menyalurkan sperma ke wanita
• Kelenjar seks tambahan yg sekresinya
membentuk sebagian besar semen adalah
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbouretra
• Saluran reproduksi pria tdd epididimis,
duktus deferens, & duktus ejakulatorius
SISTEM REPRODUKSI WANITA

ORGAN REPRODUKSI SALURAN


PRIMER (GONAD) REPRODUKSI
•OVARIUM
FUNGSI: KELENJAR
1. GAMETOGENESIS SEKS
: OVUM AKSESORIUS
2. PRODUKSI
ESTROGEN &
PROGESTERON
Sistem Reproduksi Wanita
• Fungsi esensial:
1. Membentuk ovum (oogenesis)
2. Menerima sperma
3. Mengangkut sperma dan ovum ke tempat
penyatuan (fertilisasi/konsepsi/pembuahan)
4. Memelihara janin yg sedang tumbuh sampai
janin dapat bertahan hidup di dunia luar,
mencakup pembentukan plasenta
5. Melahirkan bayi (persalinan/partus)
6. Laktasi
Sistem Reproduksi Wanita
• Pembelahan nukleus di sel somatik dgn
mitosis
• Pembelahan nukleus pada gamet dgn
meiosis yaitu hanya separuh set informasi
genetik (jumlah haploid kromosom) yg
terdistribusi ke masing-masing 4 sel anak
Ovarium
• Berfungsi menghasilkan ovum (oogenesis) dan
menghasilkan hormon estrogen & progesteron
• Fungsi estrogen:
1. Pematangan & pembebasan ovum
2. Pembentukan karakteristik fisik sekunder wanita
3. Transpor sperma dari vagina ke tuba uterina
4. Perkembangan payudara dlm antisipasi menyusui
• Fungsi progesteron:
1. Mempersiapkan lingkungan yg sesuai utk
memelihara mudigah/janin
2. Berperan dlm kemampuan payudara menghasilkan
susu
Oogenesis
• Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur
di dalam ovarium.
• Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung
telur). Oogonium bersifat diploid.
• Oogonium memperbanyak diri dengan
pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer,
yang bersifat diploid.
• Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5
bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer
akan membelah secara meiosis, tetapi tidak
dilanjutkan sampai anak perempuan tadi
mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam
keadaan dorman.
Oogenesis
• Sebelum lahir, setiap oosit primer dikelilingi oleh
satu lapisan sel granulosa  oosit + sel granulosa
membentuk folikel primer
• Oosit yg tdk membentuk folikel akan mengalami
apoptosis
• Saat lahir hanya sekitar 2 juta folikel primer yg
tersisa, masing2 mengandung satu oosit primer yg
mampu menghasilkan satu ovum
• Tidak ada oosit atau folikel baru yg muncul setelah
lahir, folikel yg sudah ada saat lahir berfungsi
sebagai asal bagi semua ovum sepanjang masa
subur wanita
Oogenesis
• Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis
I, menjadi satu oosit sekunder dan satu badan polar
pertama
• Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak
selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi
fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika
terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali
dengan hasil satu ootid dan satu badan polar kedua,
sedang badan polar primer membelah menjadi dua
badan polar kedua.
• Hasil akhir dari oogenesis adalah satu ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum dan 3 badan polar kedua.
Oogenesis
Siklus Ovarium
• Setelah pubertas dimulai, ovarium secara
terus menerus mengalami dua fase secara
bergantian: fase folikular yang didominasi
oleh folikel matang, dan fase luteal yg
ditandai oleh adanya korpus luteum
• Siklus ovarium rerata berlangsung 28 hari
Siklus Ovarium: Fase Folikular
• Proliferasi sel granulosa dan pembentukan zona pelusida
• Proliferasi sel teka dan sekresi estrogen (estradiol, estron,
dan estriol)
• Pembentukan folikel sekunder/folikel antrum yg mengandung
rongga berisi cairan (antrum)
• Pembentukan folikel matang (praovulasi) dalam waktu sekitar
14 hari setelah dimulainya pembentukan folikel
• Ovulasi: folikel pecah dan melepaskan oosit yg ditandai dgn
pelepasan enzim2 dari sel folikel utk mencerna jaringan ikat di
dinding folikel. Ovum masih dikelilingi oleh zona pelusida yg
lekat & sel2 granulosa (disebut korona radiata). Ovum yg
dibebaskan ini cepat tertarik ke tuba uterina tempat fertilisasi
terjadi.
Siklus Ovarium: Fase Luteal
• Sel-sel granulosa & sel teka yg tertinggal di sisa folikel
mula2 kolaps ke dlm ruang antrum yg kosong & telah
terisi sebagian oleh bekuan darah
• Sel2 folikel lama ini segera membentuk korpus luteum
yg sangat aktif menghasilkan hormon steroid.
Banyaknya simpanan kolesterol di dalam korpus
luteum menyebabkan jaringan ini tampak kekuningan
• Korpus luteum mengalami vaskularisasi hebat serta
mengeluarkan banyak progesteron & sedikit estrogen
ke dalam darah
• Sekresi progesteron pd fase luteal penting untuk
mempersiapkan uterus utk implantasi ovum yg dibuahi
Siklus Ovarium: Fase Luteal
• Jika ovum yg dibebaskan tidak dibuahi & tidak
terjadi implantasi maka korpus luteum akan
berdegenerasi dlm waktu sekitar 14 hari stlh
pembentukannya. Sel2 luteal difagositosis dan
jaringan ikat masuk utk membentuk masa fibrosa
= korpus albikans
• Jika pembuahan dan implantasi terjadi maka
korpus luteum terus tumbuh serta meningkatkan
produksi progesteron & estrogennya dan akan
menetap sampai plasenta yg terbentuk mengambil
alih fungsi ini
Siklus Uterus
• Uterus tdd dua lapisan utama: miometrium
(lapisan otot luar) dan endometrium
(lapisan dalam yg mengandung banyak
pembuluh darah dan kelenjar)
• Estrogen merangsang pertumbuhan
miometrium dan endometrium serta
menginduksi sintesis reseptor progesteron
di endometrium
Siklus Uterus
• Akibat progesteron, jaringan ikat
endometrium menjadi longgar & edematosa
akibat akumulais elektrolit dan air,
memfasilitasi implantasi ovum yg dibuahi
• Progesteron mendorong kelenjar
endometrium mengeluarkan & menyimpan
glikogen dlm jumlah besar serta merangsang
pertumbuhan pembuluh darah endometrium
• Progesteron juga mengurangi kontraktilitas
uterus agar tercipta lingkungan yg tenang utk
implantasi dan pertumbuhan mudigah
Siklus Uterus: Fase Haid
• Fase haid ditandai oleh pengeluaran
darah dan sisa endometrium dari vagina
• Dimulai saat bersamaannya dgn
pengakhiran fase luteal ovarium dan
dimulainya fase folikular
Siklus Uterus: Fase Haid
Saat korpus luteum berdegenerasi karena tdk
terjadi fertilisasi & implantasi ovum, kadar
progesteron & estrogen darah menurun tajam

Lapisan dalam uterus yg kaya vaskular &
nutrien kehilangan hormon2 penunjangnya

Merangsang pembebasan prostaglandin uterus
yg menyebabkan vasokonstriksi pembuluh2
endometrium, menghambat aliran darah ke
endometrium

Penurunan O2 dan kematian endometrium
termasuk pembuluh darahnya

Perdarahan haid

• Sebagian besar lapisan dalam uterus


terlepas selama haid kecuali sebuah lapisan
dalam yg tipis berupa sel epitel & kelenjar yg
mjd asal regenerasi endometrium
• Prostaglandin uterus juga merangsang
kontraksi ringan miometrium utk
mengeluarkan darah dan sisa endometrium
dari rongga uterus keluar melalui vagina
Siklus Uterus: Fase Haid
• Haid biasanya berlangsung 5-7 hari setelah
degenerasi korpus luteum bersamaan dgn
bagian awal fase folikular ovarium

• Pembentukan folikel baru dipengaruhi oleh


hormon gonadonadotropik shg pengaruh
inhibitorik dari hipotalamus dan hipofisis
anterior hilang sekresi FSH dan LH
meningkat  folikel2 baru menghasilkan
estrogen utk mendorong perbaikan &
pertumbuhan endometrium
Siklus Uterus: Fase proliferatif
• Fase proliferatif dimulai bersamaan dgn bagian
terakhir fase folikular ovarium ketika endometrium
mulai memperbaiki diri dan berproliferasi di bawah
pengaruh estrogen dari folikel2 yg baru
berkembang/berlangsung dari akhir haid hingga
ovulasi
• Sisa dari fase haid adalah lapisan endometrium
tipis dgn ketebalan <1mm
• Estrogen merangsang proliferasi sel epitel,
kelenjar, dan pembuluh darah di endometrium shg
ketebalan endoetrium mjd 3-5 mm
Siklus Uterus: Fase Sekretorik
(Progestasional)
• Fase ini bersamaan dgn fase luteal ovarium
dimana korpus luteum mengeluarkan
sejumlah besar progesteron dan estrogen
• Progesteron mengubah endometrium tebal
yg telah dipersiapkan estrogen mjd jaringan
kaya vaskular & glikogen
• Jika pembuahan dan implantasi tidak terjadi
maka korpus luteum berdegenerasi dan fase
folikular serta fase haid baru dimulai kembali
• Di bawah pengaruh estrogen selama fase
folikular, mukus yg disekresikan oleh
serviks menjadi banyak, encer, & jernih
• Setelah ovulasi, di bawah pengaruh
progesteron dari korpus luteum, mukus
mjd kental dan lengket shg menutup
lubang serviks penting untuk
mekanisme pertahanan, mencegah bakteri
masuk dari vagina ke uterus
Hormon Dikeluarkan Fungsi
oleh
Gonadotropine releasing Hipotalamus Merangsang pelepasan LH & FSH
hormone (GnRH)
Prolactine inhibiting Hipotalamus Menghambat pelepasan prolaktin
factor
Oksitosin Hipotalamus Merangsang kontraksi uterus
Merangsang kontraksi sel
mioepitel alveolus mammae untuk
pengeluaran ASI
FSH (follicle stimulating Hipofisis Merangsang pertumbuhan folikel
hormone) anterior di ovarium
LH (luteinizing hormone) Hipofisis Merangsang tjdnya ovulasi
anterior Menstimulasi pembentukan
korpus luteum
Sintesis estrogen-progesteron di
ovarium
Prolaktin Hipofisis Meningkatkan pembentukan
anterior payudara wanita
Merangsang sekresi susu pada
wanita hamil
Hormon Dikeluarkan oleh Fungsi
Androgen Zona fasikulata & Meningkatkan lonjakan pertumbuhan
retikularis medulla masa pubertas & seks pada wanita
adrenal
Estrogen Ovarium Memacu pertumbuhan &
perkembangan sistem reproduksi &
payudara
Proliferasi dinding endometrium
Menumbuhkan ciri seksual sekunder
pada wanita
Progesteron Ovarium Menstimulasi getah uterus oleh
kelenjar endometrium
Mempertahankan dinding
endometrium
Inhibin Ovarium Menghambat sekresi FSH
Human Chorionic Plasenta Meningkatkan pertumbuhan korpus
Gonadotropine luteum
(HCG) Sekresi estrogen-progesteron oleh
korpus luteum
Human Plasenta Membantu meningkatkan
somatomammotr pertumbuhan jaringan janin &
opine payudara ibu
Hormon Plasenta pada
kehamilan
• Terima kasih.-.

Anda mungkin juga menyukai