WB
EVALUASI GLOBAL
Dosen Pembimbing : Ida Yayu N H,S.Pd.,M.Si
1.Kerapatan akar
2.Koefisien penyerapan ion
3.Kecepatan penyerapan air oleh akar
4.Kandungan air tanah
5.Koefisien difusi gas
6.Arus air
7.Temperatur
8.Cahaya
9.Keasaman (pH)
10.Aerasi
11.Aktivitas jasad renik
12. Interaksi antar ion
HARA DAN MEKANISME PENYERAPANNYA
A. Hara Esensial : Hara esensial sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Hara
ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu dan peranannya tidak dapt digantikan
oleh unsur lain.
B. Hara Fungsional : Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium
dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman.
C. Hara Potensial : Hara potensial adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh tanaman.
Berdasarkan Jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi menjadi 2 :
A. Unsur Hara Makro, unsur ini sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat besar.
Unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K, Ca, Mg (kation).
B. Unsur Hara Mikro, unsur ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Umumnya unsur ini
antara lain : B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada tanaman tertentu Co, Se, Si, Na dibutuhkan
juga sebagai unsur hara
Ada elemen-elemen yang hampir selalu ada di dalam tiap tanaman ialah 14 macam jumlahnya
yaitu C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg dan Fe sedangkan unsur-unsur seperti Zn, Mn, Cu, B dan Mo
ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Unsur-unsur lainnya seperti Si, Al, Cl pun sering
kedapatan di dalam jumlah yang sangat kecil. Unsur-unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg ada
kedapatan dalam jumlah yang besar.
Penanaman di Pasir atau di Air
Bahwa tanaman itu mengambil unsure-unsure dari tanah melalui akarnya, telah dibuktikan oleh
Saussure pada tahun 1804 dan lagi oleh Liebig pada tahun 1840. Liebig menemukan suatu fakta
bahwa banyaknya unsur-unsur yang diambil oleh suatu tanaman itu ada pengaruh timbal balik.
Unsur yang tersedikit dapat menyebabkan tidak teresapnya unsure-unsur lain yang berlebih-
lebihan. Ini terkenal sebagai “Hukum Minimum Liebig”.
Metode baru yang diperkenalkan oleh Sachs (1860) dan oleh Knop (1865) ialah penanaman di
air atau di pasir yang diberi larutan garam-garaman tertentu.
ELEMEN-ELEMEN DAN GEJALA-GEJALA JIKA TANAMAN
MENGALAMI KEKURANGAN ELEMEN-ELEMEN POKOK
Unsur Makroelemen
Unsur Penggunaan Gejala
- P Sintesis asam nukleat, phospolipid, reproduksi, ATP. Kerdil, daun gelap, neccrotic, antosianin
dibatang dan daun, batang lemah dan tipis.
- K Keseimbangan ion dan enzim respirasi. Klorosis dibagian marginal, necrosis di ujung, daun
keriting, daun tua, batang lemah pendek.
- N Asam amino, asam nukleat. Kerdil, klorosis pada daun tua, absisi, batang berlignin dan
antosianin.
- S Cystein, methionin, CoA. Klorosis pada daun muda.
- Ca Kofaktor enzym, cyclosis, pectin. Daun menggulung, nekrosis di pucuk daun, sangat kerdil
karena meristem mati.
- Fe Cytokrom dalam respirasi dan FT S, enzyme. Klorosis diantara vena dan pada daun muda.
- Mg Unsur utama klorofil, kofaktor enzim. Klorosis diantara vena pada daun tua, absisi lebih awal.
ALAT
No Nama Alat Foto Spesifikasi Manfaat Jumlah
1 Aqua Gelas Terbuat dari plastik Wadah untuk 8
menyimpan
pengujian
tanaman
kangkung
2 Pompa Udara Terbuat dari plastik Untuk 1
memberikan
udara pada
pecobaan
BAHAN
No Nama Bahan Foto Spesifikasi Manfaat Jumlah
1 Lengkap Cair, berwarna bening Untuk 1
percobaan
kultur air
No. Jenis Larutan Panjang Akar Tinggi Batang Banyak Daun Diameter Batang
1 Lengkap 9 cm 20 cm 7
2 Tanpa S 15,5 cm 20 cm 7 0,7 cm
3 Tanpa P 14 cm 20 cm 6 0,6 cm
4 Tanpa Ca 16 cm 20 cm 7 0,8 cm
5 Tanpa N 9 cm 20 cm 6 0,5 cm
6 Hanya Air 9 cm 20 cm 6 0,4 cm
7 Tanpa Fe 20 cm 8 0,7 cm
8 Tanpa Mg 15,5 cm 20 cm 8 0,6 cm
Tanggal 09 Maret 2015
No. Jenis Larutan Panjang Akar Tinggi Batang Banyak Daun Diameter Batang
1 Lengkap 9 cm 20 cm 5 layu, 2 segar, 2 tumbuh
2 Tanpa S 15,5 cm 20 cm 7 0,7 cm
3 Tanpa P 14 cm 20 cm 6 0,6 cm
4 Tanpa Ca 16 cm 20 cm 7 0,8 cm
5 Tanpa N 9 cm 20 cm 6 0,5 cm
6 Hanya Air 9 cm 20 cm 6 0,4 cm
7 Tanpa Fe 20 cm 8 0,7 cm
8 Tanpa Mg 15,5 cm 20 cm 8 0,6 cm
Tanggal 13 Maret 2015
No. Jenis Larutan Panjang Akar Tinggi Batang Banyak Daun Diameter Batang
1 Lengkap 9 cm 20 cm 5 layu, 2 segar, 2 tumbuh
2 Tanpa S 15,5 cm 20 cm 7 0,7 cm
3 Tanpa P 14 cm 20 cm 6 0,6 cm
4 Tanpa Ca 16 cm 20 cm 7 0,8 cm
5 Tanpa N 9 cm 20 cm 6 0,5 cm
6 Hanya Air 9 cm 20 cm 6 0,4 cm
7 Tanpa Fe 20 cm 8 0,7 cm
8 Tanpa Mg 15,5 cm 20 cm 8 0,6 cm
Tanggal 19 Maret 2015
No. Jenis Larutan Panjang Akar Tinggi Batang Banyak Daun Diameter Batang
1 Lengkap 9 cm 20 cm 5 layu, 2 segar, 2 tumbuh
2 Tanpa S 15,5 cm 20 cm 7 0,7 cm
3 Tanpa P 14 cm 20 cm 6 0,6 cm
4 Tanpa Ca 16 cm 20 cm 7 0,8 cm
5 Tanpa N 9 cm 20 cm 6 0,5 cm
6 Hanya Air 9 cm 20 cm 6 0,4 cm
7 Tanpa Fe 20 cm 8 0,7 cm
8 Tanpa Mg 15,5 cm 20 cm 8 0,6 cm
Tanggal 08 April 2015
No. Jenis Larutan Panjang Akar Tinggi Batang Banyak Daun Diameter Batang
1 Lengkap 9 cm 20 cm 5 layu, 2 segar, 2 tumbuh
2 Tanpa S 15,5 cm 20 cm 7 0,7 cm
3 Tanpa P 14 cm 20 cm 6 0,6 cm
4 Tanpa Ca 16 cm 20 cm 7 0,8 cm
5 Tanpa N 9 cm 20 cm 6 0,5 cm
6 Hanya Air 9 cm 20 cm 6 0,4 cm
7 Tanpa Fe 20 cm 8 0,7 cm
8 Tanpa Mg 15,5 cm 20 cm 8 0,6 cm
PEMBAHASAN
Percobaan kultur air ini bertujuan untuk mengetahui fungsi berbagai macam unsur bagi pertumbuhan
tumbuhan. Percobaan ini dilaksanakan dengan memberi perlakuan yang berbeda pada tumbuhan kangkung.
Perlakuan pertama hanya diberi air saja sebagai larutan kontrol, perlakuan kedua diberi nutrisi lengkap, perlakuan
ketiga tanpa N, perlakuan keempat tanpa Mg, perlakuan kelima tanpa Fe, perlakuan keenam tanpa S, perlakuan
ketujuh tanpa Ca, dan perlakuan kedelapan tanpa P.
Pada perlakuan pertama(larutan kontrol), setelah tiga hari berlangsungnya proses percobaan kultur air ini
yang asalnya jumlah daun 5 terdapat satu daun yang gugur dan warna daun yang asalnya hijau, dua daun
diantaranya berubah warna menjadi kuning , ini terjadi karena adanya kekurangan nutrisi pada tumbuhan tersebut
dengan terjadinya daun yang gugur dan menguning.
Pada perlakuan kedua(larutan lengkap), yang asalnya jumlah daun ada 7 terdapat tiga daun yang gugur
, 4 daun yang layu , serta batang juga ikut layu .
Pada perlakuan ketiga(larutan tanpa N), yang asalnya jumlah daun 5 terdapat satu daun yang gugur ,
dua daun yang berubah warna menjadi kuning , dan tersisa dua daun yang masih berwarna hijau . Ini disebabkan
karena Nitrogen merupakan salah satu unsur pembentuk protein, berbagai jenis protein yang didalamnya terdapat
nitrogen seperti hormon auksin. Horman yang berperan dalam mencegah pengguguran daun ini hanya akan
terbentuk apabila terdapat unsur pembentuknya yaitu nitrogen, sehingga ketika tidak ada unsur nitogen pada media
maka hormon ini tidak dapat disintesis yang pada akhirnya menyebabkan pengguguran daun .
Pada perlakuan keempat(larutan tanpa Mg), yang asalnya terdapat 7 daun terdapat dua daun
yang gugur ,dua daun yang menguning , dan tiga daun yang masih berwarna hijau namun tidak segar . Ini
disebabkan karena Mg merupakan unsur yang berperan dalam pembentukan klorofil, sehingga tidak ada
klorofil yang di sintesis maka warna daun dan batang tidak akan hijau namun mengalami pemucatan. Tidak
sampai itu saja tidak ada klorofil akan mengurangi jumlah sumber energi yang dapat disintesis oleh
tumbuhan tersebut.
Pada perlakuan kelima(larutan tanpa Fe), yang asalnya terdapat tujuh daun terdapat satu daun
yang gugur ,dua daun yang menguning dan 4 daun yang masih berwarna hijau . Zat besi merupakan unsur
penting proses metabolisme pada tumbuhan seperti salah satu komponen pembentukan klorofil, katalase,
peroksidase, sitokrom dam berperan dalam proses respirasi tumbuhan. Maka tidak aneh ketika hasil
tumbuhan pada perlakuan ini mengalami klorosis pada daun. Selain itu dapat dipastikan bahwa proses
fotosintesis akan terganggu karena kekurangan klorofil .
Pada perlakuan keenam(larutan tanpa S), yang asalnya terdapat tujuh daun terdapat satu daun
yang gugur dan enam daun yang masih segar dan berwarna hijau. Ketiadaan unsur ini mengakibatkan
tidak terjadi pertumbuhan. Akan tetapi yang terjadi adalah tumbuhan mendaur ulang tubuhnya untuk
memperoleh protein guna keberlangsungan hidupnya sehingga tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
negatif. Ini hanya bersifat sementara, karena protien yang dirombak jumlahnya terbatas sementara tidak
ada sintesis protein baru untuk melakukan metabolisme yang pada akhirnya kan menyebabkan tumbuhan
ini layu dan mati.
Pada perlakuan ketujuh(larutan tanpa Ca), yang asalnya terdapat 8 daun
terdapat 4 daun gugur dan tersisa 4 daun yang berwarna hiaju pucat . Unsur Ca pada
tanaman digunakan untuk kofaktor enzim, menguatkan dinding sel terutama lamela tengah,
unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal oksalat. Kalsium meningkatkan pembelahan sel-sel
meristem, membantu pengambilan nitrat dan mengaktifkan berbagai macam enzim.
Sehingga kekurangan unsur ini dapat mengakibatkan klorosis, gangguan pada daerah
meristematis seperti abnormalitas bentuk daun muda dan gangguan pertumbuhan. Selain
itu ketika terjadi kekurangan unsur kalsium di dalam mediatanam akan menyebabkan
pengambilan unsur magnesium secara berlebihan sehingga tanaman menunjukkan tanda-
tanda keracunan.
Pada perlakuan kedelapan(larutan tanpa P),yang asalnya terdapat delapan daun
terdapat dua daun yang gugur ,lima daun yang layu dan satu daun yang masih melipat ,
serta batang menjadi layu.Tidak adanya unsur ini pada tumbuhan , menunjukan gejala
yang hampir mirip dengan tidak adanya unsur S pada tumbuhan
HASIL DISKUSI
1. Karena agar disesuaikan dengan keadaan sebenarnya yang diandaikan berada didalam
tanah.
2. Karena akar sensitive terhadap kandungan oksigen yang rendah.
3. Iya, misalnya jika tanaman kangkung tersebut kekurangan Nitrogen maka batang kangkung
tersebut akan menjadi keras karena mengandung lignin, klorosis pada daun tua. Dan jika
kangkung tersebut kekuranan Fosfor, maka tanaman tersebut akan menjadi kering, batang
lemah dan tipis.
4. Pada tanaman yang tidak mengandung Nitrogen pada hari ke 10 mengalami perubahan
yaitu menunjukan gejala-gejala misalnya daunnya mulai berwarna kuning, layu dan
berguguran. Tetapi pada beberapa hari setelah itu, tanaman kangkung tersebut menjadi
segar lagi dan pada akhirnya mati.
Sedangkan pada tanaman kangkung yang tidak mengandung Fosfor
KESIMPULAN
Pengaruh unsur-unsur tertentu bagi pertumbuhan tumbuhan
Tanah mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tubuh tanaman, antara lain : air, dan mineral-mineral yang
penting bagi tanaman. Air tanah berfungsi sebagai pelarut hara dalam tanah, sebagai alat transport hara
dalam tanah, dan transport hara ke tanaman. Keberadaan air tanah dalam tanah dapat berbentuk 3 macam,
antara lain : (1) air adhesi/adsobsi (2) Air kohesi/air kapiler (3) air gravitasi.
Peranan hara pada air tanah
- Hara Esensial : Hara esensial sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Hara ini juga
sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu dan peranannya tidak dapt digantikan oleh unsur lain.
- Hara Fungsional : Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium dapat
memperbaiki pertumbuhan tanaman.
- Hara Potensial : Hara potensial adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh tanaman.
Berdasarkan Jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi menjadi 2 :
A. Unsur Hara Makro, unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K, Ca, Mg (kation).
B. Unsur Hara Mikro, unsur ini antara lain : B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada tanaman tertentu Co, Se,
Si, Na dibutuhkan juga sebagai unsur hara, cukup udara.
Aliran Massa (Mass Flow)
Gerakan unsur hara ini mengikuti aliran air keakar secara pasif. Jumlah hara yang mencapai akar melalui
proses ini dipengaruhi oleh :
- Konsentrasi hara yang bersanggungan dalam larutan tanah
- Laju gerak air ke permukaan akar, atau kaju transpirasi