Anda di halaman 1dari 44

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 1

Pertemuan 4X
HEMATOLOGI DASAR 2
 Hematokrit, Nilai Absolut Eritrosit (NAE), Laju Endap
Darah, Hitung Jenis Leukosit, dan Golongan darah
PEMBEKUAN DARAH
Jumlah trombosit, waktu perdarahan (BT), waktu
pembekuan (CT), retraksi bekuan (RB), dan protrombin
time (PT)
ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER
 Anemia Defisiensi Besi, talasemia

ANEMIA NORMOKROM NORMOSITER


 Anemia Hemolitik
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 2
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 3
SAMPLING DARAH KAPILER
A

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 4


SAMPLING DARAH VENA
SEDIAKAN 2 TABUNG (sebelum mengambil darah vena)

TABUNG I: pemeriksaan LED


Berisi 0,4 mL natrium sitrat 3,8%  tambah 1,6 mL darah vena (1 : 4)

TABUNG II: pemeriksaan Hb,  eritrosit/leukosit/trombosit, ADT


Berisi EDTA  tambah darah vena (lihat catatan)
Catatan:
• 1 mg EDTA untuk 1 mL darah (EDTA bubuk),
bila EDTA cair perhatikan konsentrasi EDTA tersebut
• EDTA 1% (1 gram/100mL): 0,1 mL EDTA untuk 1 mL darah (1 : 10)
• EDTA 5% (5 gram/100mL): 0,02 mL EDTA untuk 1 mL darah (1 : 50)

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 5


SAMPLING DARAH VENA
A B

C
D

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 6


Hematologi Dasar 2

Mahasiswa setelah menyelesaikan praktikum,


diharapkan mampu melakukan dan
menginterpretasikan hasil pemeriksaan:
• Hematologi yang berkaitan dengan parameter
anemia
• LED dan hitung jenis leukosit
• Golongan darah
di bawah pengawasan dosen pembimbing
praktikum

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 7


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 8
MIKROHEMATOKRIT

tabung kapiler

plasma

buffy coat

eritrosit

creatoseal

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 9


MAKROHEMATOKRIT

D
C E
Bahan pemeriksaan darah dengan antikoagulan EDTA
A Tabung Wintrobe
B Pipet Pasteur (dengan ujung lancip-panjang)
B C Cara mengisi darah ke dalam tabung Wintrobe dengan pipet Pasteur
A
D Perhatikan skala
E Setelah disentrifus (3000 rpm, 30 menit) akan terpisah bagian-bagian
seperti tampak pada gambar, baca tinggi (persentase) hematokrit

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 10


Normal:
Rule of 9
Jumlah Eritrosit – Kadar Hemoglobin – Nilai Hematokrit

NILAI ABSOLUT ERITROSIT

1. MCHC (KHER) 2. MCH (HER) 3. MCV (VER)

Hb Hb Hmt
X 10 c
X 100% X 10 g
Hmt Eritrosit
Eritrosit
32-36% 27-32 g 76-96 c (fL)

KROMASI UKURAN
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 11
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 12
LAJU ENDAP DARAH
campurkan
1,6 mL darah +
0,4 mL natrium sitrat 3,8%

1 jam

2 jam
1 3 2
3

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 13


LAJU ENDAP DARAH

Mekanisme L E D
 Pengendapan terjadi karena interaksi 2 kekuatan:
 tarikan ke bawah: gravitasi
 tekanan ke atas : perpindahan plasma

PROSES LED dalam 3 tahap:


 Terbentuk Rouleaux eritrosit (10 menit)
 Penurunan/pengendapan Rouleaux dengan kecepatan
konstan (40 menit)
 Penumpukan Rouleaux pada dasar tabung (10 menit)

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 14


Zat yang mempengaruhi Zeta Potensial Eritrosit
1. Plasma: fibrinogen, imunoglobulin
: ZP   sifat tolak menolak eri  , eri mudah melekat
satu dg lainnya  mudah terjadi Rouleaux
2. Eritrosit: bentuk, ukuran, jumlah
* anisositosis & poikilositosis  Rouleaux 
* makrositer  Rouleaux 
* jml eri sedikit  Rouleaux 
3. Suhu
4. Jumlah leukosit
5. Antikoagulan heparin ZP   Rouleaux 
6. Teknik: - letak tabung miring  mudah terjadi Rouleaux
- getaran  Rouleaux 

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 15


ARTI KLINIS LED
NILAI NORMAL:
Wanita 0-20 mm/jam
Pria 0-15 mm/jam
Anak < 3½ th 0-20 mm/jam INGAT satuan mm/jam
Usila > 65 th 0-20 mm/jam (mm dalam jam)
Neonatus 0-2 mm/jam
1. LED NORMAL 2. LED ‘’ atau ‘0’
• sehat • polisitemia vera
• miokard infark • sickle cell anemia
• alergi • Hb C
• apendisitis akut • sferositosis
• pertusis • anemia hemolitik
• ulkus peptikum
• infeksi mononukleosis
Contoh Hasil: LED 30/45
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 16
3. LED 

• tuberkulosis • nefrosis
• anemia berat • nefritis
• leukemia • gout
• infeksi bakteri berat • keganasan
• reumatoid artritis • keracunan logam berat
• demam rematik • infeksi granulomatosus kronik
• multipel mieloma • trombosis
• penyakit kolagen • kehamilan/menstruasi

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 17


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 18
Cara Pembuatan Sediaan Apus Darah

1 2

A
atau B

B Teteskan 1 tetes Buat apusan, antara A. gelas objek & B.


A. darah vena atau darah pada gelas gelas penghapus membentuk sudut 30-450
A B. darah kapiler objek
4

Biarkan kering, kemudian Sisa methanol dibuang, sediaan


fiksasi dengan methanol diwarnai dengan Giemsa
selama 3-5 menit selama 20-30’
Lakukan pemeriksaan hitung jenis
Selanjutnya leukosit dan morfologi apus darah tepi
sediaan dengan mikroskop perbesaran 100X,
dicuci di 400X, & 1000X
bawah air
mengalir, * keterangan lihat di bawah)
kemudian
keringkan

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 19


PK-Blok 14_2015
09/11/2015 20
HITUNG JENIS SEL
4
1
2 4 6 3 5

“ basofil – eosinofil – batang (netrofil) - segmen (netrofil) – limfosit – monosit “

Shift to the left left right

Basofil – eosinofil – batang –


segmen netrofil – limfosit - monosit

0/10/3/57/26/4
PK-Blok 14_2015
09/11/2015 21
Jenis Sel 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Jml
Basofil I
Eosinofil -
I
Netr.Batang I II
Netr.Segmen IIII IIII
Limfosit II II
Monosit II I
TOTAL 10 10 100
Normoblast

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 22


GRANULOSIT

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 23


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 24
NONGRANULOSIT

MONOSIT

LIMFOSIT

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 25


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 26
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 27
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 28
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 29
Jumlah Trombosit, Waktu Perdarahan (BT),
Waktu Pembekuan (CT), Retraksi Bekuan (RB), &
Protrombin Time (PT)

Mahasiswa setelah menyelesaikan praktikum

• mampu melakukan dan mengiterpretasikan hasil


pemeriksaan :
o jumlah trombosit
o waktu perdarahan (BT)
o waktu pembekuan (CT)
o retraksi bekuan (RB)
o protrombin time (PT).

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 30


HAEMOSITOMETER

1
2
101
11

1
1

0.5
0.5

A B A B
Ciri pipet eritrosit
1 Ada ‘manik merah’
2 Skala 101

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 31


BILIK HITUNG IMPROVED NEUBAUER

BIDANG BESAR L
(BIDANG LEUKOSIT)

BIDANG BESAR TENGAH


(BIDANG ERITROSIT)
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 32
HITUNG JUMLAH TROMBOSIT
1
0
1 1
0
0.5
1
101 1

1
0
1
.
5
0
.
5

1 2
.
5 1 2 3 4 5
10 9 8 7 6 1
m
11 12 13 14 15 m
Jml trombosit yg dihitung
= X faktor pengenceran 20 19 18 17 16
Volume yg dihitung
21 22 23 24 25
= (N : 1/10) X 100
= 1000 N
1 mm

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 33


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 34
WAKTU PERDARAHAN

Untuk menilai
trombosit dan reaksi
pembuluh darah
terhadap luka, yaitu
menilai kemampuan
dari pembuluh
darah untuk
membentuk sumbat
trombosit yang
efektif

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 35


WAKTU PEMBEKUAN
PRINSIP
Apabila darah dikeluarkan dari pembuluih darah dan
ditempatkan dalam tabung reaksi, maka timbul pembekuan
karena adanya kontak terhadap dinding gelas yang diikuti
dengan reaksi pembekuan biasa

TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan sistem pembekuan darah

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 36


Darah vena 1 mL
1 2 3

I II III

Waterbath 37OC

Pemeriksaan waktu pembekuan metode Lee and White


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 37
BP: 5 cc whole blood

Normal: 40 – 60%
konsistensi kenyal
volume cairan bekuan = volume bekuan – hematokrit
volume serum = 40%
volume bekuan = 60% (100% - 40%)
hematokrit = 45%
volume cairan bekuan = 60% - 45% = 15%
(0-20 vol%, > 20 vol% abnormal
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 38
Bekuan dapat dilepas dari dinding tabung pada menit ke 30-
60, bekuan dapat dipisahkan secara sempurna pada jam ke
12-24, dan pada jam ke 72 bekuan sudah tidak berubah.

Interfering factor
• Hematokrit tinggi (polisitemia vera, hemokonsentrasi)
 RB 
• Hiperfibrinolisis (DIC, def 2-antiplasmin)  bekuan
mencair kembali pada menit ke 10-30

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 39


Prothrombin time

Ekstrinsik (I, II, V, VII, X)


monitor terapi (oral antikoagulan): warfarin, coumadin

BP: darah sitrat (9 : 1)


MONITORING TERAPI COUMADIN
• Sebelum terapi coumadin diukur PT
• Setelah 48 - 72 jam pemberian coumadin
• Pemeriksaa monitoring dilakkan setiap hari sampai
mencapai kadar tera[eutik (2-2.5 nilai normal)
• Pada terapi coumadin nilai PT: 2-2.5 nilai normal
(Therapeutic PT level)
09/11/2015 PK-Blok 14_2015 40
c

4 4

III. OBT masing-2 100 L


1
2 3

I. inkubasi 37OC, 5’
II. inkubasi 37OC, 1-2’

PENANGAS AIR 37oC

1. OBT (250 L) 2. plasma kontrol (100 L) 3. plasma pasien (100 L)
4. OBT (100 L) yg sdh dinkubasi

Pemeriksaan prothrombin time

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 41


Anemia Hipokrom Mikrositer

Setelah mengikuti praktikum anemia hipokrom


mikrositer, mahasiswa akan:
1. Mengetahui cara melakukan differential diagnosis secara
laboratoris di antara penyebab anemia hipokrom mikrositer
2. Memahami gambaran darah tepi dan sumsum tulang anemia
defisiensi besi
3. Memahami parameter hematologi dan biokimia untuk
menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 42


Anemia Normokrom Normositer

Setelah mengikuti praktikum anemia hipokrom mikrositer,


mahasiswa akan:
• Memahami gambaran darah tepi dan sumsum tulang anemia
hemolitik.
• Memahami parameter hematologi, biokimia, dan/atau serologi
untuk menegak-kan diagnosis anemia hemolitik.

09/11/2015 PK-Blok 14_2015 43


09/11/2015 PK-Blok 14_2015 44

Anda mungkin juga menyukai