Defenisi :
Menurut Staatsblad tahun 1937 nomor 350 :
Visa Reperta (Visum et Repertum) adalah
laporan tertulis untuk Yustisi yang dibuat oleh
dokter berdasarkan sumpah, tentang segala hal
yang dilihat dan ditemukan pada benda yang
diperiksa menurut pengetahuan yang sebaik-
baiknya
3
Dalam KUHAP tidak ada defenisi yang jelas
mengenai Visum et Repertum.
Pada pasal 187 KUHAP disebutkan :
Surat sebagaimana tersebut dalam pasal
184 ayat
(1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan
atau
dikuatkan dengan sumpah yaitu :
c. Surat keterangan dari seorang ahli
yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai sesuatu hal atau
sesuatu keadaan yang diminta
secara resmi dari padanya. 4
Siapa yang berhak meminta
Visum et Repertum ?
5
Siapa yang berhak
membuat
Visum et Repertum ?
• Pada prinsipnya setiap dokter mampu membuat
Visum et Repertum sesuai dengan pendidikan
yang diperoleh pada waktu melakukan
kepaniteraan di bagian Ilmu kedokteran Forensik
Fakultas kedokteran.
6
Beberapa peraturan yg harus
diperhatikan :
• Menurut Standar Pelayanan Medis yang
disusun oleh IDI dan diterbitkan oleh Dek-Kes
RI tahun 1993.
Daerah yg tidak ada dokter SpF --> maka
pemeriksaan oleh dokter umum (minimal di
RS kelas D).
Daerah yg punya dokter SpF --> maka
pemeriksaan oleh dokter spesialis Forensik
• Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan : (Pasal 70).
7
Pemeriksaan penunjang
di bidang Ilmu Kedokteran Forensik
• Pemeriksaan Toksikologi
• Pemeriksaan Histopatologi.
• Pemeriksaan Antropologi
• Pemeriksaan/ teknik superimposisi
• Pemeriksaan Laboratorium Forensik
Khusus
8
SANKSI HUKUM
10
TATA CARA PERMINTAAN
VISUM ET REPERTUM
11
TATA CARA PERMINTAAN
VISUM ET REPERTUM
12
TATA CARA PERMINTAAN
VISUM ET REPERTUM
15
SANKSI BAGI DOKTER YANG MENOLAK
PERMINTAAN PENYIDIK