Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kasus

PLASENTA PREVIA TOTALIS


Oleh: Sheren Bella Ridca
Pembimbing: dr. Bambang Soetjahja Sp.OG

SMF ILMU PENYAKIT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBHU BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
Latar belakang

Frekuensi perdarahan
antepartum sekitar 3% sampai 4%
Perdarahan obstetrik yang terjadi
Perdarahan antepartum adalah dari semua persalinan. Kejadian
pada kehamilan trisemester
perdarahan pervaginam pada plasenta previa bervariasi antara
ketiga dan yang terjadi setelah
kehamilan diatas 28 minggu atau 0,3-0,5% dari seluruh kelahiran.
anak atau plasenta lahir pada
lebih. Karena perdarahan Dari seluruh kasus perdarahan
umumnya adalah perdarahan
antepartum terjadi pada umur antepartum plasenta previa
yang berat, dan jika tidak
kehamilan diatas 28 minggu merupakan penyebab
mendapat penanganan yang
maka sering disebut atau terbanyak. Oleh karena itu, pada
cepat bisa mendatangkan syok
digolongkan perdarahan pada kejadian perdarahan
yang fatal. Salah satu sebabnya
trimester ketiga. antepartum, kemungkinan
adalah plasenta previa.
plasenta previa harus dipikirkan
terlebih dahulu.
Rumusan Masalah
 Apa definisi placenta previa?
 Apa definisi, etiologi, patofisiologi, faktor resiko, manifestasi klinis,
dan diagnosis pada placenta previa?
 Bagaimana penatalaksanaan kasus placenta previa?
 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik serta
memberikan pembelajaran bagi calon dokter untuk dapat meninjau
kasus klinis.

Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi, faktor resiko,
manifestasi klinis, dan diagnosis pada plasenta previa.
 Untuk mengetahui penatalaksanaan plasenta previa
 Manfaat
 Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan
ilmu kebidanan dan kandungan pada khususnya
 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang
mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu kebidanan dan kandungan
LAPORAN KASUS
Identitas

Pasien Suami
 Nama : Ny. D  Nama : Tn. K
 Umur : 26 th  Umur : 28 Tahun
 Suku : Madura  Pendidikan : SD
 Pendidikan : SD  Pekerjaan : Petani
 Pekerjaan : IRT  Agama : Islam
 Agama : Islam  Alamat : Galis
 Alamat : Galis  Status : Menikah (1x)
 Status : Menikah (1x)
 MRS : 10 Mei 2019
Anamnesis
KU:
• Pasien datang sendiri dengan keluhan
perdarahan sejak pukul 14.30.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien hamil anak kedua dengan usia kehamilan
37/38 minggu. Pasien datang dengan keluhan
perdarahan pervaginam sejak pukul 14.30, darah
berwarna merah segar, tanpa disertai rasa nyeri,
dengan volume perdarahan ± 1L. Satu hari SMRS
pasien sempat mengalami flek-flek dan perdarahan
sedikit, namun berhenti setelah pasien beristirahat.
Riwayat pijat (-), riwayat aktivitas berat (-), riwayat HT
(-), lendir (-), darah (+), kenceng (-), cairan (-), pusing
(-)
Riwayat Perjalanan Singkat

Oktober 2018 10 Mei 2019


•Terlambat haid – April 2019 •UK 34/35 jam 16.15
•PT test (+) •MRS selama 1
•Kontrol bidan •BPM 8x mgge.c fluxus (+) •MRS e.c fluxus (+)
•Sp.OG 3x sejak pukul 14.30 dan
•TD 100-120/70-80 semakin banyak,
darah berwarna
•Kontrol rutin+vit
merah segar, tanpa
disertai nyeri.
September
19 April 2019
2018
RPD

• Peny. Serupa (+)


• HT(-)
• DM (-)
• Penyakit kronis lalin (-)

RPK

• DM, HT, dan Penyakit Kronis lainnya disangkal

R. Haid

• Menarch: 12 th
• Rutin 28 hari
• Lama 7 hari
• HPHT: 22/08/2018 37/38 MGG
• HPL: 29/05/2019
Cont’

R. R. Kehamilan R. KB
Perkawinan • 9bln/bidan/spt • Suntik 3
• 1x8th B/P/2700g/5th bln3thlepas
• Hamil inin mei 2018
Cont’

R Sosial Dan Kebiasaan


• IRT
• Interaksi dg keluarga, ltetangga, dan ingkunganbaik
• Lingkungan sekitar mendukung kehamilan pasien
• Pola makansedikit- nasi, sedikit lauk pauk dan
jarang sayur dan buah
• Merokok (-), alkohol(-), kopi (-), jamu(-)
• Dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal
Pemeriksaan umum

 KU : Lemah  Antropometri
 GCS : 4-5-6  BB sebelum hamil : 48 kg

 Kesadaran : Composmentis  BB hamil : 54kg

Vital Sign  TB :147cm


BMI 25,0 over weight
 TD : 115/85 mmHg
 Nadi : 106 x/menit
 T.ax : 36,6 °C
 RR : 28 x/menit
Pemeriksaan Fisik

Status generalis Status obstetri


 A/I/C/D:+/-/-/- Pemeriksaan luar
 Inspeksi : Perut membesar arah membujur
 Kulit: dbn
 Palpasi :
 Kepala: dbn Leopold I : di atas teraba kepala. TFU 27 cm.
 Leher: dbn Leopold II : punggung janin terletak di kanan ibu.
Leopold III : bagian terbawah dari janin bokong.
 Thorax:
Leopold IV : bagian terendah belum masuk ke PAP.
Cardio: bunyi jantung I-II reguler, murmur(-),
 Auskultasi : Denyut jantung janin 149x/m
gallop(-)
 His : (-)
Pulmo: vesikuler, rh (-), wh(-)  Taksiran berat Janin berdasarkan rumus Johnson : 2325 g
 Abd: tampak membesar, striae livid(+),  Pemeriksaan dalam: tidak dilakukan karena fluxsus aktif
linea nigra(+), bekas operas(-) (+)

 Ekst: akral hangat(+/+), crt<2s, edema


tungkai(-/-)
Pemeriksaan
Penunjang

lab 10/5/2019
Cont’

Dari gambaran USG didapatkan:


 Sungsang THIU/ DJJ(+)
 BPD :8.82 cm
 AC :29.36 cm 35/36 mgg
 EFW :2399g
 Placenta di anterior sampai
dengan OUI/grade II/AFI minimal
Resume
 Ny. D, 26 th datang ke RSUD Syamrabu pada tanggal 10 Mei 2019
dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak pukul 14.30, darah
berwarna merah segar, tanpa disertai rasa nyeri, dengan volume
perdarahan ± 1L. Satu hari SMRS pasien sempat mengalami flek-flek
dan perdarahan sedikit, namun berhenti setelah pasien beristirahat.
Riwayat pijat (-), riwayat aktivitas berat (-), riwayat HT (-), lendir (-),
darah (+), kenceng (-), cairan (-), pusing (-).
 Status presentasi dan status generalisata ketika pasien datang, pasien
tampak lemah, GCS:456, A/I/C/D: +/-/-/-, TTV pasien TD: 115/85, N:
106x/m, RR:28x/m, dan S: 36,60C. Pada pemeriksaan obstetrik, dijumpai
abdomen membesar dengan ukuran TFU 27 cm, letak sungsang,
perdarahan pervaginam (+), his (-), DJJ : 149x/m. Dari pemeriksaan
penunjang didapatkan anemis, placenta di anterior sampai OUI,
oligohidramnion. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang, diagnosis kasus ini yaitu GIIP1001 37/38 mgg THIU + letak
sungsang +APB e.c PPT fluxus berulang + severe oligohidramnion + TBJ
2300 gr.
Cont’

 Diagnosis Kerja  Penatalaksanaan


GIIP1001 37/38 mgg THIU +  O2 masker 8 lpm
letak sungsang +APB e.c PPT fluxus  Inf RL rehidrasi 2 flash
berulang + severe oligohidramnion +
 Inj asam traneksamat 500 mg
TBJ 2300 gr.
 Sedia WB 2 kolf
 Planning
 Antibiotik profilaksis cefazolin 2 g
Pro terminasi kehamilan
perabdominam
Laporan operasi
 KIE dan Inform concent
 Desinfeksi lapangan operasi dengan iodin
 Insisi abdomen dampau cavum abdomen terbukaeksplorasi: uterus gravida
aterem, AP D/S, massa (-)
 Dilakukan LSCS
 Insisi SBR 2 cmmenembus placenta
 Bayi dilahirkan dengan ekstrasi kaki lahir bayi
perempuan/2200g/50cm/33cm/AS: 3-5
 Ketuban meconeal
 Plasenta di anterior sampai dengan OUI dilahirkan dengan tarikan ringan
 SBR jahit 2 lapis
 Cuci cavum abdomen
 Jahit lapis demi lapis sampai luka tertutup
 Perdarahan ± 500cc
Follow Up
Cont’
Lab post op
Tinjauan Pustaka
Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi seluruh atau
sebahagian dari ostium uteri internum.
multipara

Miom

Blastokista pada
SBR
Abortus/kuretase
berulang
Keadaan
endometrium
yang kurang baik
Etiologi BSC

R PP sebelumnya

>35 th
Gemelli

Malnutrisi
Klasifikasi PP
Manifestasi Klinis

Perdarahan tanpa nyeri

Warna merah segar

Tanpa sebab yg jelas

Bagian terndah janin tinggi


Diagnosis

Anamnesa Perdarahan
UK>28mgg
Tanpa rasa nyeri

Sifat perdarahan Tanpa sebab

Menimbulkan penyulit
berulang
baik ibu/janin
Pemeriksaan

Inspeksi
• Perdarahan pervag encer-gumpal
• Perdarahan banyakanemis

Pmx fisik ibu


• Normal-syokTD turu, nadi dan nafas meingkat
• Kesadaran CM-koma
• Anemis
Pemeriksaan Obstetri

 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan leopold
 USG
 Janin belum cukup bulan
 DL
 TFU=UK
 Faal hemostasis
 PlasentaSBRbagianterendah
janin tinggi

 Djj: NasfiksiIUFD

 VT: dilakukan di OK dan siap


melakukan tindakan
Tatalaksana

Selain PPT
amniotomy
pervaginam perdarahan
berkurang 12 jam
pervag
Terminasi Kehamilan

PPT, bleding>>, fetal


Perabdominal
distress
Konservatif

Konservatif / Penanganan Ekspektif ( Kriteria ) :


 keadaan umum ibu dan janin baik
 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
 Perdarahan sedikit / minimal / tidak ada ( kadar Hb masih dalam
batas normal : ≥ 8 gr % )
 Belum ada tanda-tanda persalinan.
 Tempat tinggal pasien dekat rumah sakit (menempuh perjalanan
15 menit).
 Istirahat total untuk menghindari bleeding,
 Tujuan utama adalah mencapai kehamilan minggu ke-36 pada
saatbayi sudah siap dikeluarkan.
 Infus D 5% dan elektrolit
 Spasmolitik. Hematik. tokolitik, roboransia.
 Awasi perdarahan, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.
 Memberikan antibiotik bila ada indikasi.
 Pemeriksaan USG, Hb, hematokrit, masa perdarahan, masa pembekuan,
Golongan darah
 mobilisasi bertahap (bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah
melakukan perawatan konservatif)
 Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan.
 Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit
 tidak boleh melakukan senggama.
 Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien
ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara
aktif.
Komplikasi
Anemia dan syok

Plasenta Akreta

Kelainan letak janin

Kehamilan prematur dan gawat janin

Solusio plasenta

IUFD

DIC
Prognosis

 Prognosis ibu dan anak pada plasenta prevbia dewasa ini lebih
baik jika dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis
yang lebih dini dan tidak invasif dengan USG disamping
ketersediaan transfusi darah dan infus cairan telah ada hampir
disemua rumah sakit kabupaten. Namun, nasib janin masih belum
terlepas dari komplikasi kelahiran prematur baik yang lahir spontan
maupun karena intervensi seksio sesaria
Pembahasan

anamnesa Anamnesa PX
 Uk >38 th  37/38 minggu
 Perdarahan tanpa rasa nyeri  perdarahan pervaginam sejak
pukul 14.30, darah
 Warna merah segar
 berwarna merah segar,
 Sebab tidak jelas
 tanpa disertai rasa nyeri,
 Perdarahan berulang
 Perdarahan serupa UK 33/34 mgg
 Faktor resiko malnutrisi, perokok
pasif  Malnutrisi, perokok pasif
pemeriksaan Pmx PX
 Anemia  Konjungtiva anemis
 Laju nafas meningkat  Hb 9,3
 Kelainan letak bayi  RR28x
 Bagian terendah masih tinggi  Letak sungsang
 Perdarahan aktif pervaginam  Fluksus aktif (+)
 USG  Placenta di anterior sampai
dengan OUI/grade II/AFI min
Tatalaksana Px
 Perabdominam PPT,  Terminasi perabdominam (SC)
>>perdarahan
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai