Anda di halaman 1dari 14

LYDWINA CHRISNA S.

S 20160606061
NADA CITRA DEWI N 20160606025
ERLAN SOFYAN 20160606017
AFIFAH 20160606049
Bell’s Palsy merupakan suatu kelainan pada n.fascialis yang
menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada otot di suatu wajah.
Bell's palsy adalah neuropati wajah perifer akut dan merupakan
penyebab paling umum dari paralisis wajah neuron motorik bawah.

https://jnnp.bmj.com/content/86/12/1356
Gambar 1. Otot- otot wajah (Putz and Pabst, 2006)
Saraf wajah manusia adalah saraf kranial ketujuh (CNVII) dan terdiri dari komponen motorik,
sensorik dan parasimpatik. Fungsinya bertanggung jawab untuk gerakan wajah sukarela dan
mimetik, rasa ke dua pertiga anterior lidah, dan kontrol kelenjar saliva dan sekresi kelenjar
lakrimal.

Saraf wajah menerima akson dari bagian superior dari nukleus soliter dan nukleus saliva
superior yang membentuk komponen intermedius nervus (akson indera dan parasimpatis)
dan serat motor eferen dari nukleus wajah, yang menerima input sinaptik dari korteks motor
kontralateral untuk semua wajah gerakan kecuali dahi, yang memiliki input bicortical.

https://jnnp.bmj.com//
 Bell’s palsy adalah mononeuropathy kranial umum. Bell’s palsy ini
umumnya mengenai pria dan wanita. Tingkat kejadian populasi yang
digambarkan berkisar antara 11,5 hingga 40,2 / 100.000 dengan study
spesifik yang menunjukkan insiden tahunan serupa antara inggris
(20,2/100.000),jepang (20/100.000) dan amerika serikat 25-3-/100.000.
pengelompokan dan penomena epidemi tidak ditunjukkan di sebagian
besar studi. Dan beberapa data epidemiologi menunjukan variasi
musiman, dengan insiden yang sedikit lebih tinggi pada bulan-bulan
dingin versus bulan-bulan hangat, dan sedikit lebih besar untuk beriklim
di atas iklim yang kering.

https://jnnp.bmj.com//
Teori ini menjelaskan bahwa telah terjadi
ganggung sirkulasi darah ke saraf fasialis. Kondisi
Teori Ischemia Vaskuler lingkungan dingin, sering terkena angin malam,
terpapar kipas angin dan ac, diperkirakan
membuat pembuluh darah ke saraf fasialis tersebut
menyempit atau vasospasme. Penyempitan itu
mengakibatkan iskemia atau berukurangnya
suplain oksigen, sehingga terjadi kelumpuhan.

Teori Infeksi virus dan Teori Herediter


1. Beberapa ahli menyatakan penyebab bell’s
palsy berupa virus herpes yang membuat saraf
menjadi bengkak akibat infeksi.
2. Teori ini menjelaskan bahwa bell’s palsy bisa
disebabkan karena keturunan, dimana
kelainannya berupa kanalis fasialis yang sempit
https://jnnp.bmj.com//
dan system enzim.
Para ahli menyebutkan bahwa Bell’s palsy terjadinya di
akibatkan dari proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah
tulang temporal, di sekitar foramen stilomastoideus pada nervus
fasialis yang menyebabkan peningkatan diameter nervus fasialis
sehingga terjadi kompresi dari saraf tersebut pada saat melalui
tulang temporal. Perjalanan nervus fasialis keluar dari tulang
temporal melalui kanalis fasialis yang mempunyai bentuk seperti
corong yang menyempit pada pintu keluar sebagai foramen
mental. Dengan bentukan kanalis yang unik tersebut, adanya
inflamasi, demyelinisasi atau iskemik dapat menyebabkan
gangguan dari konduksi.

https://jnnp.bmj.com//
Kelemahan pada otot wajah
Kerutan dahi
menghilang ipsilateral
Muka tanpak seperti orang
yang lelah,letih,lesu,lunglai.

 Sulit untuk mengedipkan mata, hidung terasa


kaku,sulit bicara,sulit makan dan minum,sensitif
terhadap suara.

www.secangkirterapi.com
Activity limitation Body structure & function Participation restriction

Sulit mengeluarkan air mata. Kelemahan otot satu sisi wajah Mengganggu aktivitas komunikasi.

Sulit memejamkan mata sesisi. Penurunan fungsi N.fascialis

Tiemstra JD; Khatkhate., N (2007).”BELL’S PALSY : diagnosis menejemen”.American family physician.


Nama : Tn.Gopour sarinah
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : mengkubumi
Pekerjaan : wiraswasta

Keluhan utama pasien pada kasus ini adalah pasien datang ke rumah
sakit mengeluhkan wajah merot, tidak mampu menutup mata kiri, tidak
mampu mengangkat alis kiri, dan bibir merot kekanan.

INSPEKSI PALPASI
 Tampak kelemahan pada wajah.  Nyeri bila di tekan di bawah telinga
 Wajah tidak simetris.  Suhu normal
 Ekspresi wajah tidak sama.
Pemeriksaan 1. Melakukan pemeriksaan MMT (manual muscle testing).
pertama kali di 2. Pemeriksaan kemampuan fungsional dengan sakala ugo
lakukan fisch.

Untuk membantu mengembalikan fungsi motorik otot-otot


Modalitas
wajah digunakan modalitas berupa IR (infrared), stimulus IDC
fisioterapi
elektrical stimulasi dengan arus (interrupted direct current)
ICD.

Terapi  Menggunakan metode biofeedback yaitu mirror exercise


latihan pada pasien.

Repository.unand.ac.id
Tujuan dari pemberian modalitas tersebut adalah untuk
meningkatkan kekuatan otot-otot wajah, mengurangi
rasa kaku dan tebal pada wajah dan meningkatkan
kekuatan otot-otot wajah serta meningkatkan
kemampuan fungsional otot-otot wajah.

Repository.unand.ac.id
TERIMAKASIH…
Any questions ?.....
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai