Ansietas Leaflet
Ansietas Leaflet
TUMOR OTAK
ANATOMI FISIOLOGI OTAK
1. Cerebrum (otak besar)
Lobus frontalis
Lobus parietalis
Lobus temporalis
Lobus occipitalis
2. Cerebelum (Otak kecil)
Cerebellum (otak kecil) dan cerebrum (otak besar) dipisahkan oleh tulang yang kuat
bernama tentorium, ditengah tentorium terdapat lubang ini tempat keluarnya batang
otak yang berada didepan cerebelum
3. Brain Stem ( Batang Otak)
Terletak di bawah cerebrum dan didepan cerebellum.
TUMOR OTAK
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis tumor yang
berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak) dan beberapa
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas
(maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di
3. Radiasi
4. Virus
5. Substansi-substansi karsinogenik
6. Trauma Kepala
KLASIFIKASI TUMOR OTAK
Klasifikasi stadium (Klasifikasi lesi primer susunan saraf pusat dilakukan berdasarkan grading).
WHO grade I : tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca reseksi cukup
baik.
WHO grade II : tumor bersifat infiltratif , aktivitas mitosis rendah, namun sering timbul
rekurensi. Jenis tertentu cenderung untuk bersifat progresif ke arah derajat keganasan
yang lebih tinggi.
WHO grade III : gambaran aktivitas mitosis jelas, kemampuan infiltrasi tinggi, dan
terdapat anaplasia.
WHO grade IV : mitosis aktif, cenderung nekrosis, pada umumnya berhubungan dengan
progresivitas penyakit yang cepat pada pre/post operasi
JENIS – JENIS TUMOR OTAK BERDASARKAN WHO
2000, TUMOR OTAK DIBAGI MENJADI:
1. Tumors of the Neuroepithelial tissue
2. Ependymal tumors
3. Choroid plexus tumors
4. Pineal Parenchymal tumors
5. Embryonal tumors
6. Meningeal tumors : Meningioma
7. Primary CNS Lymphoma
8. Germs cell tumors
9. Tumors of the sellar region
10. Brain metastase of the systemic cancers.
BERDASARKAN JENIS TUMOR
1. Jinak
Acoustic Neuroma
Meningioma
Pitiutary Adenoma
Astrocytoma (Grade 1)
2. Maligna (Tumor Ganas)
Astrocytoma (Grade 2,3,4)
Oligodendroglioma
Apendymoma
Metastase Tumor Otak
BERDASARKAN LOKASI TUMOR
1. Tumor Supratentorial
Glioma
Astroscytoma
Oligodendroglioma
2. Meningioma
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI TUMOR OTAK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CT Scan dan MRI
2. Foto Thorak
4. Biopsi Stereostatik
5. Angiografi Serebral
6. Elektroensefalogram (EEG)
COMPUTED TOMOGRAPHY SCAN (CT-SCAN)
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
1. Tanda proses desak ruang:
Pendorongan struktur garis tengah itak
Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
2. Kelainan densitas pada lesi:
Hipodens
Hiperdens atau kombinasi
3. Klasifikasi, perdarahan
Edema perifokal
POSITRON EMMISION TOMOGRAPHY (PET)
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
ELEKTROENSEFALOGRAFI
MR-SPECTROSCOPY
ANGIOGRAFI SEREBRAL
PEMERIKSAAN LUMBAL PUNGSI
PENATALAKSANAAN TUMOR OTAK
Usia
1. General Health
2. Ukuran Tumor
3. Lokasi Tumor
4. Jenis Tumor
Pembedahan
Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplet dan pembedahan
merupakan tindakan yang berpotensi kuratif, untuk tumor primer maligna, atau
Dosis standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6000 Gy yang diberikan lima kali
seminggu selama 6 minggu. Untuk klien dengan tumor metastasis, dosis standar
radiasi kurang dari 3000 Gy. Dosis pasti akan bergantung pada karakteristik tumor
KEMOTERAPI
2. Epilepsi
4. Ensefalopati radiasi
6. Kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan yang menyeluruh dan akurat sangat penting dalam merawat
pasien yang memiliki masalah saraf. Perawat perlu waspada terhadap berbagai
perubahan yang kadang samar dalam kondisi pasien yang mungkin menunjukkan
perburukan kondisi.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tomor otak meliputi pemeriksaan fisik
B6 (Bone).
DIAGNOSA
1. Nyeri Kronis Berhubungan dengan pembesaran tumor: Peningkatan tekanan kranial
3. Risiko perfusi jaringan tidak efektif : serebral berhubungan dengan edema atau
perdarahan pascakraniotomi
2. Tinggikan bagian kepala tempat Peningkatan Perfusi Serebral Menaikkan kepala membantu
tidur 30 derajat. drainase vena dan mengurangi
edema.
3. Pertahankan kepala dan leher Peningkatan Perfusi Serebral Kelurusan netral akan membantu
dengan kelurusan yang tepat. drainase vena dan mengurangi
edema.
4. Ganti posisi perlahan. Peningkatan Perfusi Serebral Perubahan yang cepat dari posisi
akan meningkatkan aliran darah
dan tekanan serebral.
No. Intervensi Intervensi NIC Rasional
1. Lakukan pengkajian Glasgow Pengamatan Neurologis Pengamatan tiap jam akan
Coma Scale (GCS) dan neurologis memungkinkan intervensi awal jika
2. Jaga patensi jalan napas dengan Peningkatan Perfusi Serebral Cegah hipoksia serebral. Hiperkapnia
PO2 lebih besar dari 85 mmHg akan meningkatkan aliran darah
dan PCO2 antara 25 dan 30 serebral.
mmHg.
3. Jaga drainase CSS tetap steril dan Peningkatan Perfusi Serebral Drainase CSS normalnya steril.
paten, serta jaga stopcock setinggi Drainase CSS yang tersumbat akan
tragus (atau sesuai perintah). meningkatkan TIK. Tragus terletak
Amati warna CSS. setinggi ventrikel dan akan
menciptakan tekanan intrakranial
normal jika dijaga pada ketinggian
tersebut.
No. Intervensi Intervensi NIC Rasional
1. Doronglah anggota keluarga / orang Peningkatan Sistem Dukungan Anggota keluarga mungkin juga takut
terdekat untuk membantu memenuhi Pengurangan Kecemasan Peningkatan mereka akan mencederai klien.
4. Berikan kesempatan klien untuk Dukungan Emosional Gaya adaptasi pemecahan masalah
mengungkapkan perasaannya dan Pengurangan Kecemasan dimulai dengan mengobrol mengenai
permasalahannya. Peningkatan Adaptasi perasaan yang ada.
5. Gunakan personel yang konsisten. Peningkatan Sistem Dukungan Hubungan terapeutik lebih mudah
Pengurangan Kecemasan dipelihara daripada dibangun dari awal.
Peningkatan Adaptasi
6. Buatlah hubungan saling percaya; tepati Peningkatan Sistem Dukungan, Rasa takut dan kecemasan akan
janji yang dibuat. Pengurangan Kecemasan, Peningkatan berkurang.
Adaptasi
EVALUASI
No. DIAGNOSA EVALUASI
1. Risiko perfusi jaringan tidak efektif : serebral berhubungan dengan Bergantung pada etiologi edema atau jumlah perdarahan, mungkin diperlukan
edema atau perdarahan pascakraniotomi berjam-jam hingga berhari-hari untuk mengontrol TIK
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan Proses stabilisasi otak untuk mencapai tingkat adaptasi normal terhadap
perubahan neurologis dari edema eksisi bedah sebagian otak atau perubahan pada volume dan tekanan intrakranial akan membutuhkan waktu
tumor paling tidak 72 jam bergantung pada jumlah edema dan cedera jaringan awal
3. Adaptasi tidak efektif berhubungan dengan ketakutan terhadap Kemampuan adaptasi akan membaik dan memburuk seiring waktu. Bersiaplah
perubahan pada tubuh, performa peran atau harapan hidup untuk periode adaptasi dan periode kegagalan adaptasi terhadap perubahan
prognosis
4. Kecemasan yang berhubungan dengan masa depan dan prognosis Kecemasan harus dapat dikontrol dalam waktu singkat. Namun, perubahan
yang tidak pasti dalam respons terapi atau hasil yang berbeda akan meningkatkan kecemasan
5. Risiko gangguan proses berpikir berhubungan dengan perubahan Perkirakan pengembalian kontrol pikiran dan perilaku akan membutuhkan waktu
neurologis dari edema atau eksisi bedah dari sebagian otak atau tumor berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Adaptasi jangka panjang oleh
keluarga sangatlah penting
6. Antisipasi rasa duka yang berhubungan dengan kemungkinan Bersiaplah bahwa setiap klien dan keluarga beradaptasi secara berbeda
kehilangan fungsi, kemampuan sebelumnya dan kematian karena kanker terhadap rasa duka, terhadap kematian atau kematian yang sudah dekat. Klien
otak atau pemedahan otak mungkin melalui fase adaptasi yang “khas” sesuai urutan atau dapat maju
mundur di antara fase-fase tersebut.
THANKS.....