Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN Oleh


Kelompok 5

TUMOR OTAK
ANATOMI FISIOLOGI OTAK
1. Cerebrum (otak besar)
 Lobus frontalis
 Lobus parietalis
 Lobus temporalis
 Lobus occipitalis
2. Cerebelum (Otak kecil)
 Cerebellum (otak kecil) dan cerebrum (otak besar) dipisahkan oleh tulang yang kuat
bernama tentorium, ditengah tentorium terdapat lubang ini tempat keluarnya batang
otak yang berada didepan cerebelum
3. Brain Stem ( Batang Otak)
 Terletak di bawah cerebrum dan didepan cerebellum.
TUMOR OTAK
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis tumor yang

berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak) dan beberapa

tumor otak lainnya adalah kanker (ganas).

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas

(maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di

sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


ETIOLOGI
1. Herediter

2. Sisa-sisa embrional (Embryonic Cell Rest)

3. Radiasi

4. Virus

5. Substansi-substansi karsinogenik

6. Trauma Kepala
KLASIFIKASI TUMOR OTAK
Klasifikasi stadium (Klasifikasi lesi primer susunan saraf pusat dilakukan berdasarkan grading).
 WHO grade I : tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca reseksi cukup
baik.
 WHO grade II : tumor bersifat infiltratif , aktivitas mitosis rendah, namun sering timbul
rekurensi. Jenis tertentu cenderung untuk bersifat progresif ke arah derajat keganasan
yang lebih tinggi.
 WHO grade III : gambaran aktivitas mitosis jelas, kemampuan infiltrasi tinggi, dan
terdapat anaplasia.
 WHO grade IV : mitosis aktif, cenderung nekrosis, pada umumnya berhubungan dengan
progresivitas penyakit yang cepat pada pre/post operasi
JENIS – JENIS TUMOR OTAK BERDASARKAN WHO
2000, TUMOR OTAK DIBAGI MENJADI:
1. Tumors of the Neuroepithelial tissue
2. Ependymal tumors
3. Choroid plexus tumors
4. Pineal Parenchymal tumors
5. Embryonal tumors
6. Meningeal tumors : Meningioma
7. Primary CNS Lymphoma
8. Germs cell tumors
9. Tumors of the sellar region
10. Brain metastase of the systemic cancers.
BERDASARKAN JENIS TUMOR
1. Jinak
 Acoustic Neuroma
 Meningioma
 Pitiutary Adenoma
 Astrocytoma (Grade 1)
2. Maligna (Tumor Ganas)
 Astrocytoma (Grade 2,3,4)
 Oligodendroglioma
 Apendymoma
 Metastase Tumor Otak
BERDASARKAN LOKASI TUMOR
1. Tumor Supratentorial
 Glioma
 Astroscytoma
 Oligodendroglioma
2. Meningioma
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI TUMOR OTAK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CT Scan dan MRI

2. Foto Thorak

3. Pemeriksaan cairan serebrospinal

4. Biopsi Stereostatik

5. Angiografi Serebral

6. Elektroensefalogram (EEG)
COMPUTED TOMOGRAPHY SCAN (CT-SCAN)
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
1. Tanda proses desak ruang:
 Pendorongan struktur garis tengah itak
 Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
2. Kelainan densitas pada lesi:
 Hipodens
 Hiperdens atau kombinasi
3. Klasifikasi, perdarahan
 Edema perifokal
POSITRON EMMISION TOMOGRAPHY (PET)
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
ELEKTROENSEFALOGRAFI
MR-SPECTROSCOPY
ANGIOGRAFI SEREBRAL
PEMERIKSAAN LUMBAL PUNGSI
PENATALAKSANAAN TUMOR OTAK

Faktor –faktor prognostik sebagai pertimbangan penatalaksanaan:

Usia
1. General Health
2. Ukuran Tumor
3. Lokasi Tumor
4. Jenis Tumor
Pembedahan

Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplet dan pembedahan

merupakan tindakan yang berpotensi kuratif, untuk tumor primer maligna, atau

sekunder biasanya sulit disembuhkan


Terapi Radiasi

Radioterapi konvensional menghantarkan radiasi menggunakan akselerator linier.

Dosis standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6000 Gy yang diberikan lima kali

seminggu selama 6 minggu. Untuk klien dengan tumor metastasis, dosis standar

radiasi kurang dari 3000 Gy. Dosis pasti akan bergantung pada karakteristik tumor
KEMOTERAPI

kemoterapi dapat diberikan sebelum, selama, atau setelah terapi

lain. Terdapat beberapa tantangan dalam penggunaan kemoterapi

untuk terapi tumor otak.


KOMPLIKASI
1. Peningkatan Tekanan Intrakraial

2. Epilepsi

3. Berkurangnya fungsi neurologis

4. Ensefalopati radiasi

5. Metastase ke tempat lain

6. Kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Pengkajian keperawatan yang menyeluruh dan akurat sangat penting dalam merawat

pasien yang memiliki masalah saraf. Perawat perlu waspada terhadap berbagai

perubahan yang kadang samar dalam kondisi pasien yang mungkin menunjukkan

perburukan kondisi.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pada klien dengan tomor otak meliputi pemeriksaan fisik

umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda

vital, B1 (breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan

B6 (Bone).
DIAGNOSA
1. Nyeri Kronis Berhubungan dengan pembesaran tumor: Peningkatan tekanan kranial

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penekanan medula oblongata.

3. Risiko perfusi jaringan tidak efektif : serebral berhubungan dengan edema atau
perdarahan pascakraniotomi

4. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan perubahan neurologis


dari edema eksisi bedah sebagian otak atau tumor.

5. Adaptasi tidak efektif berhubungan dengan ketakutan terhadap perubahan pada


tubuh, performa peran atau harapan hidup.
INTERVENSI
NOC NIC
Tujuan : setelah dilakukan tindakan Manajement saluran nafas

DX 2 keperawatan selama 1x24 jam


pernafasan kembali normal dengan kriteria
pola 1) Monitor status respirasi dan
oksigenasi, yang tepat
Hasil : Management respiratori
a. Pola nafas efekif 1) Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan

b. GDA normal upaya pernafasan.


2) Monitor pola pernapasan
c. Tidak terjadi sianosis
3) Monitor tingkat saturasi oksigen dalam
Status Respiratori klien yang tenang
Respiraroty Rate normal 4) Auskultasi suara napas, mencatat area
Respiraory Rhytm normal penurunan ketiadaan ventilasi dan
Kedalaman inspirasi normal keberadaan suara tambahan
Saturasi oksigen normal
Tidak ada sianosis
No. Intervensi Intervensi NIC Rasional

DX 3 1. Periksa status neurologis dan Pengamatan Neurologis Perubahan tingkat kesadaran


tanda-tanda vital sesering Pengamatan Tanda-Tanda merupakan tanda pertama dari
mungkin dan bandingkan Vital peningkatan tekanan intrakranial
dengan nilai awal. (TIK).

2. Tinggikan bagian kepala tempat Peningkatan Perfusi Serebral Menaikkan kepala membantu
tidur 30 derajat. drainase vena dan mengurangi
edema.
3. Pertahankan kepala dan leher Peningkatan Perfusi Serebral Kelurusan netral akan membantu
dengan kelurusan yang tepat. drainase vena dan mengurangi
edema.
4. Ganti posisi perlahan. Peningkatan Perfusi Serebral Perubahan yang cepat dari posisi
akan meningkatkan aliran darah
dan tekanan serebral.
No. Intervensi Intervensi NIC Rasional
1. Lakukan pengkajian Glasgow Pengamatan Neurologis Pengamatan tiap jam akan
Coma Scale (GCS) dan neurologis memungkinkan intervensi awal jika

DX 4 lainnya tiap 1 jam. Bandingkan ada perubahan.


temuan saat ini dengan nilai awal
dan laporkan adanya perubahan.

2. Jaga patensi jalan napas dengan Peningkatan Perfusi Serebral Cegah hipoksia serebral. Hiperkapnia
PO2 lebih besar dari 85 mmHg akan meningkatkan aliran darah
dan PCO2 antara 25 dan 30 serebral.
mmHg.
3. Jaga drainase CSS tetap steril dan Peningkatan Perfusi Serebral Drainase CSS normalnya steril.
paten, serta jaga stopcock setinggi Drainase CSS yang tersumbat akan
tragus (atau sesuai perintah). meningkatkan TIK. Tragus terletak
Amati warna CSS. setinggi ventrikel dan akan
menciptakan tekanan intrakranial
normal jika dijaga pada ketinggian
tersebut.
No. Intervensi Intervensi NIC Rasional

1. Doronglah anggota keluarga / orang Peningkatan Sistem Dukungan Anggota keluarga mungkin juga takut
terdekat untuk membantu memenuhi Pengurangan Kecemasan Peningkatan mereka akan mencederai klien.

DX 5 kebutuhan kontak yang dekat. Adaptasi

2. Antisipasi kebutuhan klien. Peningkatan Sistem Dukungan Kecemasan meningkatkan perasaan


Pengurangan Kecemasan kesendirian.
Peningkatan Adaptasi
3. Berikan pujian dan dorongan semangat Peningkatan Percaya Diri Dorongan positif akan membantu
selama pengkajian kesiapan klien untuk Pengurangan Kecemasan memandu langkah berikutnya menuju
berlanjut ke fase adaptasi yang lebih Peningkatan Adaptasi kemandirian.
kompeten.

4. Berikan kesempatan klien untuk Dukungan Emosional Gaya adaptasi pemecahan masalah
mengungkapkan perasaannya dan Pengurangan Kecemasan dimulai dengan mengobrol mengenai
permasalahannya. Peningkatan Adaptasi perasaan yang ada.
5. Gunakan personel yang konsisten. Peningkatan Sistem Dukungan Hubungan terapeutik lebih mudah
Pengurangan Kecemasan dipelihara daripada dibangun dari awal.
Peningkatan Adaptasi
6. Buatlah hubungan saling percaya; tepati Peningkatan Sistem Dukungan, Rasa takut dan kecemasan akan
janji yang dibuat. Pengurangan Kecemasan, Peningkatan berkurang.
Adaptasi
EVALUASI
No. DIAGNOSA EVALUASI

1. Risiko perfusi jaringan tidak efektif : serebral berhubungan dengan Bergantung pada etiologi edema atau jumlah perdarahan, mungkin diperlukan
edema atau perdarahan pascakraniotomi berjam-jam hingga berhari-hari untuk mengontrol TIK
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan Proses stabilisasi otak untuk mencapai tingkat adaptasi normal terhadap
perubahan neurologis dari edema eksisi bedah sebagian otak atau perubahan pada volume dan tekanan intrakranial akan membutuhkan waktu
tumor paling tidak 72 jam bergantung pada jumlah edema dan cedera jaringan awal

3. Adaptasi tidak efektif berhubungan dengan ketakutan terhadap Kemampuan adaptasi akan membaik dan memburuk seiring waktu. Bersiaplah
perubahan pada tubuh, performa peran atau harapan hidup untuk periode adaptasi dan periode kegagalan adaptasi terhadap perubahan
prognosis
4. Kecemasan yang berhubungan dengan masa depan dan prognosis Kecemasan harus dapat dikontrol dalam waktu singkat. Namun, perubahan
yang tidak pasti dalam respons terapi atau hasil yang berbeda akan meningkatkan kecemasan

5. Risiko gangguan proses berpikir berhubungan dengan perubahan Perkirakan pengembalian kontrol pikiran dan perilaku akan membutuhkan waktu
neurologis dari edema atau eksisi bedah dari sebagian otak atau tumor berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Adaptasi jangka panjang oleh
keluarga sangatlah penting
6. Antisipasi rasa duka yang berhubungan dengan kemungkinan Bersiaplah bahwa setiap klien dan keluarga beradaptasi secara berbeda
kehilangan fungsi, kemampuan sebelumnya dan kematian karena kanker terhadap rasa duka, terhadap kematian atau kematian yang sudah dekat. Klien
otak atau pemedahan otak mungkin melalui fase adaptasi yang “khas” sesuai urutan atau dapat maju
mundur di antara fase-fase tersebut.
THANKS.....

Anda mungkin juga menyukai