Anda di halaman 1dari 13

Bunda Realike Burhan,SST,M.

Keb

Kelompok 1 :
1.Agusti Purnama Sari
2.Anggun Febri Tirani
3.Annisa Yudhianingsi
4.Birly Asnavellia
5.Dea Yustisia andini
6.Dian Meriandani
7.Dwila feronika zandi
Masa Nifas
Pengertian masa nifas
Masa nifas (puerperium) adalah
masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan semula
(sebelum hamil). Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6
minggu.
Tujuan asuhan nifas
• Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya
selama masa transisi awal mengasuh anak.
• Tujuan khusus
1.Meningkatkan kesejahteraan fisik dan
psikologis bagi ibu dan bayi.
2. Pencegahan, diagnosa dini dan
pengobatan komplikasi pada ibu.
3. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli
bilamana perlu.
4. Mendukung dan memperkuat
keyakinan ibu, serta memungkinkan ibu
untuk mampu melaksanakan perannya
dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus.
5. Imunisasi ibu terhadap tetanus.
6. Mendorong pelaksanaan metode yang
sehat tentang pemberian makan anak,
serta peningkatan pengembangan
hubungan yang baik antara ibu dan anak.
7. Memberikan pelayanan keluarga
berencana.
Peran dan tanggung jawab
bidan dalam masa nifas.
1. Teman terdekat, sekaligus pendamping
ibu nifas dalam menghadapi saat-saat
kritis masa nifas.
2. Pendidik dalam usaha pemberian
pendidikan kesehatan terhadap ibu dan
keluarga.
3. Pelaksana asuhan kepada pasien dalam
hal tindakan perawatan, pemantauan,
penanganan masalah, rujukan, dan
deteksi dini komplikasi masa nifas.
Jadwal kunjungan masa
nifas.
Kunjungan masa nifas dilakukan paling
sedikit 4 kali. Kunjungan dilakukan untuk
menilai keasaan ibu dan bayi baru lahir dan
untuk mencegah, mendeteksi serta
menangani masalah-masalah yang terjadi.
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6 jam setelah 1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
persalinan uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, tujuk jika perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir.
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermia.
7. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia
harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk
2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
dan bayi dalam keadaan stabil.
2 6 hari setelah 1. Memastikan involusi uterus berjalan
persalinan normal, uterus berkontraksi, fundus
dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3 2 minggu setelah 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
persalinan berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan
dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.

4 6 minggu setelah 1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia


persalinan atau bayi alami.
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
Tahapan Masa Nifas
Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Puerperium dini.
2. Puerperium intermedial
3. Remote puerperium.
Kebijakan Program Nasional
Masa Nifas
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu
paling sedikit 4 kali melakukan kunjungan pada masa
nifas, dengan tujuan untuk:
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-
kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas dan bayi.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah
yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul
danmengganggu kesehatan ibu nifas dan bayinya.
(Walyani,2015)
Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang
dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Selama
masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan
mengalami banyak perubahan, baik secara fisik
maupun psikologis sebenarnya sebagian besar
bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan
pendampingan melalui asuhan kebidanan maka
tidak menutup kemungkinan akan terjadi
keadaan patoologis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai