Anda di halaman 1dari 34

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM

MENDUKUNG
GERAKAN NASIONAL
SADAR GIZI

Disampaikan pada Sosialisasi GERNAS DARZI lintas sektor Prov Sulut


1
Status dan Tantangan
Masalah Gizi
Status Gizi
• Prevalensi balita kurang
gizi telah berkurang
hampir setengahnya,
dari 31 % (1989)
menjadi 18,4 % (2007)
• Target 2015 sebesar
15,5 % diperkirakan
akan tercapai
• Buruknya perilaku kebersihan individu dan
lingkungan menyebabkan bayi dan anak sering
menderita Diare dan penyakit infeksi lain →
memperburuk status gizinya
• Asupan kalori ibu hamil tidak memenuhi kebutuhan
(44.4 % ibu hamil mendapat asupan kalori di bawah
kebutuhan minimum) → mempengaruhi status gizi ibu
dan berdampak pada kesiapan ibu menyusui bayinya
• Rendahnya pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan
(5,3%) dan pemberian makanan pendamping ASI yang
tidak tepat
• Riskesdas 2010 menunjukkan Inisiasi Menyusu Dini
hanya dilakukan pada 29.3 % bayi dan hanya 74.7 %
mendapat kolostrum.
• Tingkat pengeluaran rumah tangga dan perilaku
merokok anggota keluarga berkorelasi dengan
kejadian gizi kurang dan pendek, dimana 16 % anak
balita dengan gizi kurang dan 33 % anak balita pendek
terdapat pada keluarga perokok (Riskesdas 2010)
• Konsumsi sayur dan buah masih rendah, yaitu
sebesar 7 %
Tantangan
1. Masih rendahnya status gizi balita dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan sosial-budaya masyarakat.
2. Masih terbatasnya akses yang memadai bagi masyarakat miskin
dan berpendidikan rendah dalam memperoleh pangan bergizi
dan aman.
3. Belum seimbangnya pola konsumsi pangan masyarakat
Indonesia.
4. Masih rendahnya pemberian ASI eksklusif
5. Masih rendahnya peranan masyarakat dalam menanggulangi
kekurangan gizi.
6. Lemahnya kelembagaan yang bertanggung-jawab dalam upaya
perbaikan pangan dan gizi.
7. Merancang program informasi dan perubahan
perilaku yang memanfaatkan peran keluarga dan
melibatkannya dalam meningkatkan kesejahteraan
anak.

8. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran


masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan
dan keselamatan ibu

9. Masih rendahnya status gizi dan kesehatan ibu


hamil
STRATEGI
1. Meningkatkan akses penduduk miskin, terutama anak balita
dan wanita hamil untuk memperoleh makanan yang aman dan
bergizi cukup serta mendapatkan intervensi pelayanan lainnya
seperti suplementasi gizi.
2. Memperkuat pemberdayaan masyarakat dan merevitalisasi
Posyandu.
3. Meningkatkan ketahanan pangan pada tingkat daerah terutama
untuk mengurangi disparitas ketahanan pangan antardaerah.
4. Memperkuat lembaga di pusat dan daerah yang mempunyai
kewenangan kuat dalam merumuskan kebijakan dan program
bidang pangan dan gizi.
STRATEGI

5. Menjamin penguatan program gizi yang terfokus


mencapai target nasional untuk menurunkan stunting
pada balita dari 36,8 % menjadi 32% pada 2014.
6. Memperkuat peran keluarga, termasuk penguatan
strategi komunikasi untuk perubahan perilaku (PHBS).
7. Memperkuat pelayanan kesehatan neonatal dan ibu.
8. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin serta penduduk yang berada di
DTPK.
STRATEGI

.
9. Peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan
ibu di masyarakat dan rumah tangga.
10. Perbaikan status gizi ibu hamil dengan menjamin kecukupan
asupan gizi
11. Penciptaan lingkungan kondusif yang mendukung manajemen
dan partisipasi stakeholder dalam pengembangan kebijakan
dan proses perencanaan.
12. Pelaksanaan pencapaian indikator ‘Standar Pelayanan
Minimal’ (SPM) bidang kesehatan.
Strategi
Promosi Kesehatan dalam mendukung
GERNAS DARZI
KONSEP PROMOSI KESEHATAN

• Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam


mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya.

• Promosi Kesehatan merupakan proses politik dan sosial yang


komprehensif. Kegiatan dalam promosi kesehatan tidak hanya
diarahkan pada penguatan keterampilan dan kapabilitas
perorangan (individu), tetapi juga diarahkan pada perubahan
sosial maupun perubahan kondisi ekonomi dan lingkungan.

• Ketiga faktor tersebut merupakan determinan kesehatan


yang memberi dampak pada status kesehatan individu dan
masy. Oleh karena ini partisipasi atau peran serta masyarakat
merupakan bagian penting dalam implementasi promosi
kesehatan yang berkelanjutan.
TUJUAN

Upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu
berperan serta secara aktif dalam
pengembangan UKBM, sesuai sosial budaya
setempat dan di dukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan.
STRATEGI PROMOSI
KESEHATAN

3
ADVOKASI MASYARAKAT

(A)
1
GERAKAN PERILAKU
PEMBER- DARZI
KEMITRAAN
DAYAAN
(G)
2
BINA
SUASANA
(B)

14
ADVOKASI
ADVOKASI

M ENINGKATKAN KOM ITM EN STAKEHOLDER,


PEM BUAT KEBIJAKAN DAN PENGAM BIL KEPUTUSAN

Dukungan berbagai pihak dalam


penerapan program / kegiatan

REGULASI, PEM BIAYAAN, DLL


BINA S UAS ANA

BINA SUAS ANA

Meningkatkan akses informasi dan edukasi


kepada masyarakat

OPINI DAN KES ADARAN MASYARAKAT MENINGKAT


TERHADAP TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN
BINA SUASANA
Untuk menciptakan lingkungan sosial (opini publik)
yang kondusif guna lebih menguatkan dukungan terhadap
perubahan perilaku individu/keluarga/kelompok

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YANG KONDUSIF

PEMBERDAYAAN

MAMPU
SASARAN TAHU MAU MELAKSA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) NAKAN
(PRACTICE)

DUKUNGAN SARANA

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YANG KONDUSIF

17
BINA SUASANA
PENDEKATAN: PELAKU: SUASANA:
-TOKOH LOKAL
-TOKOH AGAMA TOKOH2
-TOKOH POLITIK PEDULI
BINA SUASANA
-TOKOH SWASTA THD PHBS
INDIVIDU
-TOKOH REMAJA (PANUTAN)
-SELEBRITIS

-RT/RW/KELURHN
-MAJLIS TAKLIM KELOMPOK
BINA SUASANA -KEL. BUDAYA PEDULI
KELOMPOK -KEL. ARISAN/KO- THD PHBS
PERASI (PENEKAN)
-ORG. WANITA
-ORG.SISWA
-DLL
MASY UMUM
BINA SUASANA MEDIA MASSA PEDULI
PUBLIK (KORAN, TV, POS THD PHBS
TER, DLL) (PENEKAN)
GERAKAN PEMBERDAYAAN

GERAKAN PEM BERDAYAAN

Meningkatkan kolaborasi lintas sektor/ program,


peran serta ormas sebagai change agent,
kemitraan dengan swasta/ dunia usaha

ADANYA PENINGKATAN KEGIATAN DI MASYARAKAT


DALAM MENCAPAI TUJUAN PROGRAM/ KEGIATAN
PEMBERDAYAAN :
melalui informasi terus
menerus
INFO:
INFO: INFO: TTG BGMN
-BHW MASALAH GIZI = BHW MASALAH MENGATASI/
MASALAH BAGI YBS GIZI MENCEGAH
-PENGETAHUAN TTG DPT DICEGAH MASALAH GIZI
MASALAH GIZI TSB /DIATASI TERSEBUT

MAMPU
SASARAN TAHU MAU LAKSANA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) KAN
(PRACTICE)

program DUKUNGAN
kesehatan YANKES SARANA
PERA-
& lintas YG MEMA- /SUMBER
TURAN
sektor untuk: DAI & DAYA
PER-UU-AN
GRATIS LAIN 20
STRATEGI PESAN

• Mengenalkan konsep 5 perilaku darzi.


• Pesan lebih bersifat positif.
• Pesan harus dikemas secara kreatif
untuk menarik perhatian.
• Mengkomunikasikan manfaat dari darzi
dan himbauan tindakan untuk
menerapkan darzi.
• Pesan disampaikan secara konsisten di
berbagai media.
21
GERAKAN PEMBERDAYAAN
MELALUI COMMUNITY ORGANIZATION

memfasilitasi masyarakat mencegah/mengatasi


masalah gizi melalui proses pembelajaran
MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI
MASALAH FASILITASI
/PENDAMPINGAN
& PENYEBABNYA /PENDAMPINGAN

MEMANTAU & MERUMUSKAN


PROSES
EVALUASI UTK ALTERNATIF2
PEMBELAJARAN
SUSTAINABILITY PEMECAHAN

FASILITASI
/PENDAMPINGAN MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN FASILITASI
PEMECAHAN /PENDAMPINGAN

22
KEMITRAAN
Kemitraan adalah suatu kerja sama yang formal
antara individu-individu, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu

Dalam kerjasama tersebut :


• Ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan
masing-masing anggota.
• Peninjauan kembali terhadap kesepakatan yang telah
dibuat.
• Saling berbagi dalam risiko maupun manfaat yang
diperoleh.

23
2. Kegiatan Bina Suasana

Untuk menciptakan opini atau lingkungan sosial


yang mendorong individu, keluarga dan
masyarakat untuk melaksanakan perilaku darzi.
• Pertemuan/dialog/seminar/forum komunikasi
dengan toma formal dan informal,
ormas,LSM, profesi dll.
• Kampanye melalui media TV, Radio dan
koran, media cetak (Talkshow, reality show,
liputan khusus, infotainment, feature,
editorial, billboard, spanduk, poster dll)
• Kampanye Public Relation (Duta darzi,
launching, event ( roadshow, lomba,
pameran dll).

24
3. Kegiatan Pemberdayaan

• Penayangan ILM TV, ILM Radio, TV Bandara


dan Kereta Api serta ILM media massa cetak,
• Program hiburan populer (enter-educate
seperti sinetron , variety show dll)
• Pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan
dengan ormas dan dunia usaha.

25
4. Mengembangkan kemitraan antar
kementerian,lembaga donor, lembaga
internasional, dunia usaha, kelompok
peduli dan media massa.

• Kemitraan antardepartemen, lembaga


donor dan internasional.
• Kemitraan dengan dunia usaha/swasta.
• Kemitraan dengan media massa.
• Kemitraan dengan Kelompok
Pemerhati/Peduli.
• Mengembangkan wacana di media.
• Mengembangkan Jejaring Gernas darzi.

26
Pengembangan Jejaring
Gernas darzi

Jejaring Gernas darzi adalah suatu jaringan


kerja sama aktif antarkementerian, profesi,
ormas, institusi pendidikan, dunia
usaha/swasta yang bertujuan untuk secara
bersama-sama melakukan Gernas darzi.
• Pertemuan rutin antar anggota jejaring.
• Pemberian informasi terkini.
• Peningkatan kapasitas SDM dalam
mengelola data base darzi.

27
KEGIATAN PROMOSI GERNAS
DARZI DI KAB/KOTA

1. Kegiatan advokasi Gernas darzi


• Identifikasi stakeholders potensial.
• Membentuk kelompok kerja advokasi
kab/kota.
• Fasilitasi penguatan kapasitas di bidang
advokasi dan pengembangan jaringan.
• Fasilitasi pelaksanaan advokasi oleh
kelompok kerja.
• Fasilitasi kelompok kerja dalam menyusun
usulan kebijakan.

28
2. Kegiatan Bina Suasana

Untuk menciptakan opini atau lingkungan sosial


yang mendorong individu, keluarga dan
masyarakat untuk melaksanakan perilaku
Kadarzi.
• Pertemuan/dialog/seminar/forum komunikasi
dengan toma formal dan informal,
ormas,LSM, profesi dll.
• Kampanye melalui media Radio dan koran,
media cetak (Talkshow, liputan khusus,
feature, editorial, billboard, spanduk, poster)
• Kampanye Public Relation (Duta Kadarzi,
launching, event ( roadshow, lomba,
pameran dll).
29
• Fasilitasi pelaksanaan kegiatan promosi di
komunitas.
• Fasilitasi kelompok-kelompok komunitas
dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
• Fasilitasi kunjungan wartawan, toma ke
komunitas untuk meningkatkan motivasi
warga.
• Fasilitasi Puskesmas untuk meningkatkan
kapasitas kader dalam pendampingan
kepada keluarga.

30
3. Kegiatan gerakan
pemberdayaan

• Fasilitasi pelaksanaan kegiatan promosi di


komunitas.
• Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
• Fasilitasi kelompok-kelompok komunitas
dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
• Fasilitasi kunjungan wartawan, toma ke
komunitas untuk meningkatkan motivasi warga.
• Fasilitasi Puskesmas untuk meningkatkan
kapasitas kader dalam pendampingan kepada
keluarga.
31
4. Kegiatan pengembangan kemitraan

• Identifikasi mitra potensial.


• Pertemuan koordinasi awal untuk penyamaan
persepsi.
• Forum kemitraan.
• Menyusun kegiatan kerja sama.
• Fasilitasi pelibatan mitra potensial, berupa
dukungan dana, tenaga, keahlian, media.
• Pelaksanaan program aksi dari berbagai mitra
potensial.
• Pemantauan dan penilaian kegiatan kemitraan.

32
JEJARING (NETWORK)

APABILA SARANG LABA-LABA SALING BERTAUT, MAKA SEEKOR SINGA PUN DAPAT
TERJERAT
(Pepatah Ethiopia)

Anda mungkin juga menyukai