Anda di halaman 1dari 25

TINJAUAN PUSTAKA

APA YANG TERJADI PADA IBU


HAMIL DAN BAYI?

Angka Kematian ialah Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan, yang
telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun.
Banyaknya wanita yang
meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya
selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) per 100.000 kelahiran
hidup
Angka kematian perinatal adalah
kematian dalam masa kehamilan 28 minggu
sampai bayi lahir dan berusia 7 hari.
Pada 2015,
303.000 wanita meninggal dunia karena Di Indonesia, berdasarkan hasil
Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
faktor yang berhubungan dengan kehamilan
dan kelahiran bayi, yang berarti setidaknya tahun 2015 angka kematian ibu yaitu 305
kematian ibu per 100.000
803 kematian ibu setiap harinya. kelahiran hidup

Dan, 99% dari kasus kematian tersebut


terjadi di negara berkembang.
PREVALENSI KJDR
Berdasarkan SKDI 2012 tentang angka kematian bayi, angka kejadian Kematian Janin
Dalam Rahim (KJDR) di Indonesia masi tinggi dibandingkan Negara di Asia Tenggara seperti,
Singapura (26.3%), Indonesia (25,2%), Thailand (21,1%), dan Malaysia (10,5%).

Menurut WHO tahun 2000 kematian perinatal adalah 400/100.000 orang, sehingga
kematian perinatal terjadi 1,2-1,5 menit.

• Di Indonesia, KJDR dapat terjadi karenan faktor gizi yaitu 1,2% di Sulawesi Selatan
berdasarkan data dinkes tahun 2009 terdapat 630 kasus dan tahun 2010 terdapat
925 kasus, sedangkan pada puskesmas Ge’tengan selama akhir tahun 2018
terdapat 3 dari 9 kasus kematian bayi.
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada periode kelahiran

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK
PREVALENSI ANGKA KEMATIAN BAYI

Di Indonesia, Angka
Kematian Bayi 22.23
per 1000
kelahiran hidup
4 Terlalu 3 Terlambat

Terlalu Muda Mengambil keputusan

Sampai ke tempat
Terlalu Tua
rujukan

Mendapatkan
Terlalu Banyak
pelayanan di faskes

Terlalu Dekat
Komplikasi obstetrik : Penyebab Kematian Perinatal:
• Perdarahan pada abortus
• Infeksi
• Kehamilan ektopik
• Asfiksia neonatorum
• Perdarahan pada kehamilan trimester III
• Trauma kelahiran
• Perdarahan post partum
• Infeksi nifas • Cacat bawaan/kelainan kongenital

• Preeklamsia/eklamsia • Penyakit yang berhubungan dengan


prematuritas dan dismaturitas Imaturitas,
• Penyakit jantung
dll.
DETERMINAN KEMATIAN IBU
Ekonomi
Geografi Gender Budaya
Pendidikan

Terlambat
Merujuk
4 Terlalu
KOMPLIKASI
(Penyebab Lgs)
Gizi -Perdarahan
-Eklampsi Terlambat MATI
BUMIL Penyakit -Infeksi Sampai
Menular -Pertus macet
- Kompl Keguguran

Penyakit Lain
Terlambat
Pertolongan
Tenaga Adekuat Manajerial

Sarana Obat
AKB

 Perbaikan keadaan social dan ekonomi.


 Kerjasama yang erat antara ahli obstetri, ahli kesehatan anak, ahli
kesehatan masyarakat, dokter umum, dan perawat kesejahteraan
ibu dan anak.
 Pemeriksaan postmortem terhadap sebab - sebab kematian
perinatal.
 Pendaftaran kelahiran dan kematioan janin serta kematian
bayi secara sempurna.
 Perbaikan kesehatan ibu dan pengawasan antenatal yang baik,
antara lain memperbaiki keadaan gizi ibu dan menemukan high
risk mothers untuk dirawat dan diobati.
 Ibu dengan high risk pregnancy hendaknya
melahirkan di rumah sakit yangmempunyai
fasilitas yang cukup.
 Perbaikan teknik diagnosis gawat-janin.
 Persediaan tempat perawatan yang khusus untuk
berat-badan lahir rendah.
 Perbaikan resusitasi bayi yang lahir dengan
asfiksia dan perbaikan dalam teknik perawatan
bayi baru lahir terutama bayi premature.
 Penyelidikan sebab-sebab intrauterine
undernutrition.
 Pencegahan infeksi secara sungguh-sungguh,dll.

Anda mungkin juga menyukai