OLEH :
Muhammad Zulkarnain R
Faradillah Noviyanti U
Nanda Prayoga P
Maulidiyah Umniyatus S
DEFINISI
Nyeri leher merupakan nyeri yang dihasilkan dari
interaksi yang komplek antara otot dari ligamen serta
faktor yang berhubungan dengan kontraksi otot,
kebiasaan tidur, posisi kerja, stres, kelelahan otot,
adaptasi postural dari nyeri primer lain seperti bahu,
sendi temporomandibular, craniocervikal atau
perubahan degeneratif dari discus cervikalis dan
sendinya (Douglas dan Bope, 2004).
ETIOLOGI
• Perubahan hormonal
• Tekanan yang berlebihan pada otot
• Postur tidur
• Kekurangan mobilitas
Epidemiologi
Sekitar 54% individu di dunia pernah mengeluhkan
nyeri leher dalam periode enam bulan dan kejadian
ini terus meningkat prevalensinya sekitar 6% sampai
22% dan meningkat pada kelompok usia tua sekitar
38%, prevalensi nyeri leher pada pekerja berkisar
antara 6-76% dan kebanyakan terjadi pada
perempuan (Ariens dkk., 2001; Giannoula dkk.,
2013).
TANDA DAN GEJALA
Tanda :
Rasa tidak nyaman di daerah leher dan punggung atas.
Gejala :
sakit kepala
kekakuan dan tortikolis
leher terasa nyeri pada satu atau kedua sisi
kesemutan, kekakuan
rasa berputar dan sakit kepala adalah gejala yang bisa
ditemukan pada nyeri leher
PENYEBAB
• Mekanisme ini secara kimiawi diikuti dengan
penurunan glutathione (GSH) sehingga
menyebabkan kenaikan dari reactive oxygen
species (ROS) dan merangsang aktivasi dari
transient receptor potential cation channel
subfamily 1 (TRPV1) atau reseptor capsaicin yang
pada akhirnya mengaktivasi reseptor nosiseptik
pada otot rangka dileher dan menimbulkan sensasi
sensoris yang tidak nyaman berupa nyeri leher
(Saleet, 2014).
KLASIFIKASI NYERI LEHER
Peregangan otot :
Peregangan isometrik
Lanjutan..
Lanjutan..
Peregangan isotonik
Lanjutan..
lanjutan
Perbaikan postur
Lanjutan..
Pijat
Lanjutan..
Hidroterapi