Anda di halaman 1dari 11

PENELITIAN CASE CONTROL

OLEH
ADELINA GEOFANY
1611221001
PRODI GIZI, FAKULTAS KESMAS
UNIVERSITAS ANDALAS
Adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana faktor resiko dipelajari dengan
menggunakan pandekatan retrospective. Dengan kata
lain, efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi
pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi
adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu.
Study Case Control ini didasarkan pada kejadian
penyakit yang sudah ada sehingga memungkinkan
untuk menganalisa dua kelompok tertentu yakni
kelompok kasus yangg menderita penyakit atau terkena
akibat yang diteliti, dibandingkan dengan kelompok
yang tidak menderita atau tidak terkena akibat. Intinya
penelitian case control ini adalah diketahui penyakitnya
kemudian ditelusuri penyebabnya.
Ciri-Ciri Penelitian Case Control
Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya,
untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek
mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang
didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa
insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan subyek yang
tidak menderita disebut Kontrol.
Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian
restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan
menggunakan data yang berasal dari masa lalu atau bersifat
prospektif bila pengumpulan data berlangsung secara
berkesinambungan sering dengan berjalannya waktu.
Idealnya penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus
(insiden) baru untuk mencegah adanya kesulitan dalam
menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab
dan kelangsungan hidup.
Karakteristik Penelitian Case Control
• Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif
• Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok
kontrol
• Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya
hubungan sebab-akibat
• Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik
• Kelompok kontrol mempunyai risiko terpajan yang sama
dengan kelompok kasus
• Pada penelitian kasus-kontrol, yang dibandingkan ialah
pengalaman terpajan oleh faktor risiko antara kelompok kasus
dengan kelompok kontrol
• Penghitungan besarnya risiko relatif hanya melalui perkiraan
melalui perhitungan odds ratio
Langkah-Langkah Penelitian Case
Control
• Menetapkan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yang sesuai
• Menetapkan variabel penelitian
• Menetapkan subjek penelitian
• Melakukan pengukuran variable
• Analisis hasil Karakteristik Penelitian
Case Control
Kelebihan penelitian Case Control
• Cocok untuk mempelajari penyakit yang jarang
ditemukan
• Hasil cepat, ekonomis
• Subjek penelitian bisa lebih sedikit
• Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko
yang mungkin berhubungan denganpenyakit
• Kesimpulan korelasi kurang baik, karena ada
pembatasan dan pengendalian faktor risiko
• Tidak menghadapi kendala etik seperti pada
penelitian eksperimen atau cohort
• Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis)
Kekurangan Rancangan Penelitian Case
Control
• Pengukuran variable yang retrospektif,
objektifitas dan reliabilitasnya kurang karena
subjek penelitian harus mengingat kembali
factor-faktor risikonya,
• Tidak dapat diketahui efek variable luar karena
secara teknis tidak dapat dikendalikan
• Kadang-kadang sulit memilih control yang
benar-benar sesuai dengan kelompok kasus
karena banyaknya factor resiko yang harus
dikendalikan.
KRITERIA PEMILIHAN KASUS

• Kriteria Diagnosis dan kriteria


inklusi harus dibuat dengan jelas
• Populasi sumber kasus dapat berasal
dari rumah sakit atau
populasi/masyarakat
KRITERIA PEMILIHAN KONTROL
• Mempunyai potensi terpajan oleh
faktor risiko yang sama dengan
kelompok kasus
• Tidak menderita penyakit yang
diteliti
• Bersedia ikut dalam penelitian
Contoh Kasus
• Penelitian ingin membuktikan hubungan
antara malnutrisi/ kekurangan gizi pada
anak balita dengnan perilaku pemberian
makanan oleh ibu.
• Riset tentang hubungan antara
angioskorma hati dan vinil
klorida (Brady et al, 1977)

Anda mungkin juga menyukai