ET CAUSA
METASTASIS
TUMOR PARU
PENULIS :
RAISA MASRAN
030.14.162
PEMBIMBING :
DR. JULINTARI INDRIYANI, SP.S
Pendahuluan
SOL Tumor ota
intrakranial metastasis
lebih sering
bermetastasis ke otak,
tulang, dan kelenjar
adrenal. jarang pada
anak namun sering
usia >40 tahun
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 49 Tahun
Alamat : Jl. Kayu manis timur No. 46 Jakarta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Nomor RM : 01.01.53.54
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10-10-2018
Anamnesis
Utama
•penurunan kesadaran sejak 3 hari SMRS
•Bicara pelo, kelemahan tubuh sesisi, mulut
RPS
mencong, mual, kejang disangkal
•Berbaring, berdiam diri, nafsu makan menurun
•nyeri kepala
•muntah menyembur tanpa didahului mual
• riwayat kanker paru-paru
RPD • Kemoterapi
• TB paru-paru, stroke, hipertensi, diabetes
mellitus, trauma disangkal
• Tidak ada
RPK
R.Pekerjaan
• Merokok
Status Generalis
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)
Pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm
Refleks cahaya langung (+/+)
Refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Hidung : Normal
Mulut : Normal
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
pembesaran tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung Paru
Inspeksi : Tidak tampak iktus kordis
Palpasi : Tidak teraba iktus Inspeksi : Betuk dada simetris
Perkusi : Tidak dilakukan Palpasi : Gerak napas kanan
pemeriksaan tertinggal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II Perkusi : Sonor pada lapang
reguler, murmur (-) gallop (-) paru kiri
Auskultasi : Vesikuler pada
lapang paru kiri dan melemah
pada lapang paru kanan, rhonki (-
/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Kesan :
-efusi pleura
-massa paru kanasn
CT Scan kepala tanpa kontras
dan dengan kontras
CT scan
Deskripsi:
Suspek
abnormal EKG
RESUME
thoraks
• tumor paru di diagnosis di
RPD RS Persahabatan
• selesai kemoterapi
sebanyak 6x
tumor paru tumor paru
• Dexamethasone 4 x 10 mg, 3 x 10
mg, 2 x 10 mg, 2 x 5 mg
obat pilihan • untuk mengurangi edema
utama peritumoral
• mengurangi permeabilitas kapiler
(Kortikosteroid) tumor dan mengurangi tekanan
intrakranial
•H2 bloker
Ranitidine
•Piracetam 4 x 3
gram
neuroprotektan
•Citicoline 2 x 1
gram
WBRT, bedah
reseksi,
dirujuk biopsi
Stereostatic
Radiosurgery
Prognosis
ad
ad vitam ad
sanationam
dubia ad fungsionam
dubia ad
bonam ad malam
malam
•menegakan diagnosis :
•Anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang
•SOL intrakranial et causa
metastasis tumor paru
DAFTAR PUSTAKA
Simamora SK, Zariah Z. Space Occupying Lesion
(SOL). Lampung. Jurnal Medula Unila. 2017; 7(1) : 68-
72.
Amri I. Peningkatan Tekanan Intrakranial. Medika
Tuladoko.Jurnal Ilmiah Kedokteran. 2017; 4(3) : 3-12.
Japari I, Tekanan Tinggi Intrakranial. Sumatra Utara :
Jurnal digital USU. 2002; 2-6.
Brust JCM. Current Diagnosis & Treatment Neurology.
New York : MC Graw Medical. 2012; 161-64.
Ginsberg L. Lecture Notes Neurology. Jakarta :
Erlangga. 2007; 117-20.
Lastri DN, Octaviana F.Crash Course Neurology.
Indonesia : Elsevier. 2015; 153-66.
DAFTAR PUSTAKA
Baehr M, Frotscher M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2017; 85-87.
Popper HH. Progression and Metastasis of Lung Cancer. Springer.
2016[cited 2018Oct19] 35(1)75-91. Diakses dari : http//Spingerlink.com
Shenny S, Thorell W. Mannitol. 2017.[cited2018Oct21] Diakses dari :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470392/
Kaal ECA, Vecht CJ. The management of brain edema in brain
tumors.Netherland. 2004; 593-99.
Ismail A, Handayany G, Mukmin A. Pengaruh Pengunaan Obat
Piracetam dan Citicoline Terhadap Stroke Iskemik Di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar.2017; 5(1) : 1-5.
Ina J. Kanker Paru : Sebuah Kajian Singkat. Indonesia Journal Chest.
2016. [cited 2018Oct22] 4 (1). 28-32.