Anda di halaman 1dari 28

Raisa Masran 03014162

Dua jenis gangguan fungsional


katup jantung:
1. Regurgitasi
2. Stenosis katup Lesi campuran
Disfungsi katup me kerja jantung
Insufisiensi Stenosis

Jantung memompa Jantung


darah lebih banyak meningkatkan
tekanannya

Me volume Me tekanan
kerja jantung kerja jantung

Dilatasi ruang &


hipertrofi otot
Etiologi
Tersering
Demam rematik (sekuele faringitis akibat
streptokokus -hemolitikus grup A, timbul jika terjadi
respon antibodi atau imunologis yang bermakna
terhadap infeksi streptokokus sebelumnya
Proses degeneratif (kalsifikasi dan sklerosis jaringan
katup)
Etiologi lain
Destruksi katup oleh endokarditis bakterialis
Defek jaringan penyambung sejak lahir
Disfungsi atau rupture otot papilaris karena
aterosklerosis koroner
Malformasi congenital.
Patogenesis
(1) respon hiperimun yang bersifat autoimun maupun
alergi,
(2) efek langsung organisme streptokokus atau
toksinnya.
Reaksi autoimun terhadap infeksi
streptokokus
1. Streptokokus grup A menyebabkan infeksi faring,
2. Antigen streptokokus menyebabkan pembentukan
antibody pada pejamu yang hiperimun.
3. Antibodi akan bereaksi dengan antigen
streptokokus, dan dengan jaringan pejamu yang
secara antigenik sama seperti streptokokus (antibody
tidak dapat membedakan antara antigen
streptokokus dengan antigen jaringan jantung),
4. Autoantibody tersebut bereaksi dengan jaringan
pejamu mengakibatkan kerusakan jaringan.
Manifestasi demam rematik akut (menyerang
jaringan ikat berbagai organ, terutama jantung,
sendi dan kulit)

demam
arthritis yang berpindah-pindah
artralgia
ruam kulit
korea
takikardi
Demam rematik akut menyebabkan pankarditis
(peradangan pada semua lapisan jantung)
Peradangan endokardium mengenai endotel katup
pembengkakan daun katup dan erosi pinggir daun
katup, vegetasi timbul di sepanjang pinggir daun
katup mengganggu penutupan katup yang efektif
regurgitasi katup
Stenosis tidak terdeteksi sebagai lesi akut
Gangguan katup bermanifestasi klinis sebagai bising
jantung
Miokardium terserang timbul lesi nodular khas
(badan Aschoff pada dinding jantung).
Miokarditis dapat menyebabkan pembesaran jantung
atau gagal jantung kongestif.
Perikarditis eksudatif yang disertai penebalan lapisan
pericardium merupakan ciri khas demam rematik
akut.
Insiden tertinggi penyakit katup
katup mitralis
katup aorta
Penyakit trikuspidalis relative rendah.
Penyakit katup pulmonalis jarang terjadi
1. Stenosis Mitral

Patofisiologi :
Abnormalitas katup, fibrosis, kalsifikasi Mitral
Penyempitan katup mitral obstruksi aliran darah dari
atrium kiri ke ventrikel kiri volume & tekanan atrium kiri
meningkat dilatasi atrium.
Penyebab : reumatic fever
Manifestasi klinis : dispnea pd saat exercise, fatigue,
orthopnea, palpitasi, edema perifer, kelemahan tubuh.
Temuan yang dijumpai pada stenosis mitral:
Auskultasi : bising diastolic berfrekuensi rendah dan bunyi
jantung pertama (sewaktu katup AV menutup) mengeras,
dan timbul suara saat pembukaan daun katup (opening
snap) akibat hilangnya kelenturan daun katup.
Ekokardiografi : menilai keparahan stenosis mitral. EKG
biasanya memberikan perhitungan daerah katup yang
akurat.
EKG : pembesaran atrium kiri (gelombang P melebar dan
bertakik, paling jelas pada sadapan II, dikenal sebagai P
mitral), bila iramanya sinus normal; hipertrofi ventrikel
kanan;fibrilasi atrium lazim terjadi tetapi tidak spesifik
untun stenosis mitral.
Radiografi dada : pembesaran atrium kiri dan ventrikel
kanan; kongesti vena pulmonalis; edema paru interstisial;
redistribusi pembuluh darah paru ke lobus bagian atas;
2. INSUFISIENSI MITRAL
Patofisiologi :
IM aliran darah dr ventrikel kiri kembali lagi ke atrium kiri selama
sistole atrium kiri membesar ventrikel kiri berdilatasi
Penyebab : Kardiomiopati hipertropi, gagal ventrikel kiri, prolap katup
mitral, reumatic fever.
Manifestasi klinik : angina, dispnea, fatigue, orthopnea, edema perifer.
Urutan kejadian yang diperkirakan akan terjadi pada
paru-paru dan jantung kanan yang terkena adalah:
(1) kongesti vena pulmonal;
(2) edema interstisial;
(3) hipertensi arteri pulmonalis;
(4) hipertrofi ventrikal kanan
Temuan yang dijumpai pada
regurgitasi mitral
Auskultasi : bising sepanjang fase sistol (bising holosistolik
atau pansistolik)
Ekokardiografi : memastikan pembesaran ruang jantung,
pemeriksaan aliran darah dengan warna pada katup mitral
memberikan pola gangguan aliran darah akibat regurgitasi
pada katup mitral.
EKG : pembesaran atrium kiri (P mitral) bila iramanya
sinus normal; fibrilasi atrium; hipertrofi ventrikel kiri.
Radiografi dada : pembesaran atrium kiri; pembesaran
ventrikel kiri; kongesti pembuluh darah paru-paru dalam
berbagai derajat.
Temuan hemodinamik : peningkatan tekanan atrium kiri
3. Stenosis Aorta
Stenosis aorta menghalangi aliran darah dari
ventrikel kiri ke aorta (waktu sistolik
ventrikel)beban tekanan ventrikel kiri
meningkatventrikel kiri menjadi hipertrofi

Trias gejala khas


(1) angina,
(2) sinkop,
(3) kegagalan ventrikel kiri.
Tanda-tanda yang menonjol pada stenosis aorta berat
Auskultasi : bising ejeksi sistolik; pemisahan bunyi jantung
kedua yang paradoksal.
Ekokardiografi : alat pilihan untuk menilai mobilitas daun
katup, ketebalan katup, kalsifikasi pada katup, penyatuan
subvalvular, perkiraan daerah katup, dan tampilan
komisura.
EKG : hipertrofi ventrikel kiri; cacat hantaran.
Radiografi dada : dilatsi pasca stenosis pada aorta asendens
(akibat trauma local ejeksi darah bertekanan tinggi yang
mengenai dinding aorta); kalsifikasi katup (paling baik
diamati dari lateral atau oblik).
Temuan hemodinamik :perbedaan tekanan aorta yang
bermakna (50 sampai 100 mmHg); peningkatan tekanan
diastolic akhir ventrikel kiri
4. Regurgitasi Aorta
Patofisiologi :
Penutupan katup aorta tdk sempurna aliran darah kembali ke ventrikel
kiri selama diastol overload cairan di ventrikel kiri overload cairan
di atrium kiri edema pulmonal.
Penyebab : endokarditis, hipertensi, idiopatik, reumatic fever
Manifestasi klinik : angina, batuk, dispnea, fatigue, palpitasi, kongesti vena
pulmonal, nadi cepat & lemah.
Tanda-tanda regurgitasi aorta
kronis
Auskultasi : bising diastolic, bising Austin Flint yang khas
atau bising diastolic yang kasar; systolic ejection click
disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi.
EKG : hipertrofi ventrikel kiri
Radiografi dada : pembesaran ventrikel kiri; dilatasi aorta
proksimal
Temuan hemodinamik : pengisian dan pengosongan
denyut arteri yang cepat; tekanan nadi melebar disertai
peningkatan tekanan sistemik dan penurunan tekanan
diastolic
Kateterisasi jantung : ventrikel kiri tampak opak selama
penyuntikan bahan kontras ke dalam pangkal aorta.
Temuan-temuan khas
(1) denyut pukulan air (waterhammer pulse) atau denyut
Corrigan, dicirikan oleh pengisian dan pengosongan cepat
denyut nadi;
(2) denyut tembakan pistol (pistol shot pulse) atau bising
Duriziez, terdengar melalui auskultasi pada arteri
femoralis;
(3) pulsasi kapiler Quincke, terlihat sebagai perubahan warna
pembuluh darah kecil di dasar kuku yang secara bergantian
menjadi merah dan menjdi pucat;
(4) penonjolan sistolik di kepala yang terjadi saat pembuluh
darah kolaps di leher terisi dengan cepat (atau tanda de
Musset).
5. Penyakit katup trikuspidalis

menghambat aliran darah dari atrium kanan ke


ventrikel kanan selama diastolic
meningkatkan beban kerja atrium kanan
memaksa pembentukan tekanan yang lebih besar
Kemampuan kompensasi atrium kanan terbatas
atrium akan mengalami dilatasi dengan cepat
Temuan klasik pada gagal jantung
kanan adalah:
Peregangan vena dengan gelombang a yang besar
Edema perifer
Asites
Pembesaran hati
Nausea dan anoreksia akibat bendungan darah pada
saluran pencernaan.
Tanda-tanda berikut ini berkaitan
dengan stenosis trikuspidalis:
Auskultasi : bising diastolic
EKG : pembesaran atrium kanan (gelombang P yang
runcing dan tinggi, dikenal sebagai P pulmonal)
Radiografi dada : pembesaran atrium kanan
Temua hemodinamik : perbedaan tekanan pada kedua
sisi katup trikuspidalis dan peningkatan tekanan
atrium kanan dan tekanan vena sentralis
Regurgitasi trikuspidalis berkaitan
dengan gagal jantung kanan
Auskultasi : bising sepanjang sistol
EKG : pembesaran atrium kanan (gelombang P tinggi
dan sempit dikenal sebagai P pulmonal) bila irama
sinus normal; fibrilasi atrium; hipertrofi ventrikal
kanan
Radiografi dada : pembesaran ventrikel dan atrium
kanan
Temuan hemodinamik : peningkatan tekanan atrium
kanan dengan gelombang v yang nyata.
6. Penyakit katup pulmonalis
Etilogi : congenital
Stenosis katup pulmonalis meningkatkan beban kerja
ventrikel kanan menyebabkan hipertrofi ventrikel
kanan.
Gejala-gejala baru timbul bila terjadi kegagalan
ventrikel kanan yang menimbulkan pelebaran vena
sistemik dan segala sekuele klinisnya.
Insufisiensi pulmonalis fungsional dapat terjadi
sebagai sekuele disfungsi katup sebelah kiri dengan
hipertrofi pulmonalis kronis dan dilatasi orifisium
katup pulmonalis.
Setiati S, Alwi I, Sedaya AW, Maecellus SK, Setiyahadi
B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi
6.Jakarta : Interna Publishing.2014
Schilling JA, Holmes HN, Putterman A, Hendler
C.Professional guide to Pathophysiology. Edisi
2.philadelpia : Lippincont Williams & Wilkins
Rilantono LI. 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi.2015

Anda mungkin juga menyukai