Anda di halaman 1dari 13

Hip dislocation

Definition

A situation where there is a displacement of the touch surface of


the femoral head against the acetabulum.
Epidemiology
• The incidence increases as the number of traffic accidents increases.
• This dislocation can occur in all age groups.
• Posterior hip dislocation 90% of all cases of traumatic hip
dislocation.
• Anterior hip dislocation 10% of all cases of traumatic hip
dislocation.
Classification

Based on the direction of


dislocation, the dislocation of the
hip is divided into:
• Posterior dislocation
• Anterior dislocation
• Central dislocation (central)
DISLOKASI POSTERIOR

Mekanisme cedera
Biasanya dislokasi ini terjadi
dalam kecelakaan lalu lintas bila
seseorang yang duduk di dalam
mobil terlempar ke depan
sehingga lutut terbentur pada
dashboard. Femur terdorong ke
atas dan caput femoris keluar dari
acetabulum.
Clinical Manifestation
The femoral head can be in a high (iliac) or low (ischiatic)
position, depending on the position of the thigh flexion when
dislocation occurs.

Iliac type dislocations:


• Hip flexion, adduction, endorotation.
• The affected limb appears to be shortened.
• The major trochanter and buttocks in the dislocated area stand out.
• Knee extremities that experience dislocation appear to be hitched on
the side of the thigh.
Dislokasi tipe ischiatic:

1.Pinggul fleksi.
2.Pinggul sangat beradduksi sehingga
lutut di ekstremitas yang mengalami
dislokasi tampak menindih di paha
sebelahnya.
3. Ekstremitas bawah tampak dalam
posisi endorotasi yang ekstrim.
Trochanter major dan bokong di
daerah yang mengalami dislokasi
terlihat menonjol.
Klasifikasi

Klasifikasi dislokasi posterior menurut Epstein dan Thompson:


• Tipe I : Dislokasi sederhana, dengan atau tanpa
fragmen di dinding posterior acetabulum.
• Tipe II : Dislokasi dengan fragmen besar di dinding
posterior acetabulum.
• Tipe III : Dislokasi dengan kominusi dinding posterior
acetabulum.
• Tipe IV : Dislokasi dengan fraktur dasar (lantai)
acetabulum.
• Tipe V : Dislokasi dengan fraktur caput femoris, yang
diklasifikasikan menurut Pipkin (1957).
Pemeriksaan Radiologi

• Pada foto anteroposterior (AP),


caput femoris terlihat keluar dari
acetabulum. Segmen atap
acetabulum atau caput femoris
dapat ditemukan patah dan
bergeser.
• CT scan adalah cara terbaik
untuk melihat fraktur
acetabulum atau setiap fragmen
tulang.
Tata Laksana

• Dislokasi harus direduksi secepat • Indikasi reduksi tertutup:


mungkin di bawah anestesi umum.  Dislokasi dengan atau tanpa defisit
• Reduksi harus dilakukan dalam neurologis jika tidak ada fraktur.
waktu 12 jam sejak terjadinya
dislokasi.  Dislokasi yang disertai fraktur jika
tidak terdapat defisit neurologis.
• Pada sebagian besar kasus
dilakukan reduksi tertutup  jika
gagal sebanyak 2 kali  reduksi • Kontraindikasi reduksi tertutup:
terbuka untuk mencegah kerusakan  Dislokasi pinggul terbuka.
caput femoris lebih lanjut.
• Sebelum melakukan reduksi,
sebaiknya dilakukan pemeriksaan • indikasi reduksi terbuka
neurovaskular. jika gagal reduksi tertutup
Manuver Allis
1. Pasien dibaringkan di lantai dalam
posisi supine.
2. Seorang asisten menekan spina iliaca
anterior superior.
3. Angkat tungkai yang mengalami
dislokasi dan fleksikan sendi pinggul
dan lutut.
4. Rotasikan tungkai ke posisi netral.
5. Buat traksi yang mantap pada tungkai
bawah ke arah atas, angkat caput
femoris ke dalam acetabulum.
6. Setelah traksi ke atas selesai, letakkan
paha ke bawah dalam posisi ekstensi.
Manuver Stimson
1. Pasien ditempatkan di atas meja dalam posisi
telungkup.
2. Tungkai yang mengalami dislokasi
digantungkan ke bawah dan lutut difleksikan.
3. Seorang asisten memegang tungkai yang
sehat secara horizontal.
4. Operator memberi tekanan ke bawah secara
mantap pada lutut yang fleksi.
5. Posisi ini tetap dipertahankan hingga otot-
otot relaksasi dan caput femoris turun ke
acetabulum.
6. Kadang-kadang dengan sedikit mengayunkan
paha dapat mempercepat reduksi.
Teknik Whistler
• Pinggul yang mengalami dislokasi
direlokasikan menggunakan lengan
operator untuk mengangkat dan
memanuver tungkai yang mengalami
dislokasi ketika bahu operator diangkat.
• Tangan operator bertumpu pada paha
kontralateral.
• Seorang asisten atau tangan lain
operator melakukan kontratraksi pada
tibia atau fibula.
Komplikasi
DINI
• Cedera nervus ischiadicus
• Cedera pembuluh darah
• Fraktur corpus femoris

LAMBAT
• Nekrosis avaskular
• Miositis osifikans
• Osteoartritis

Anda mungkin juga menyukai