Anda di halaman 1dari 27

TEORI BELAJAR

DAN MOTIVASI
C

Oleh:
Ipah Saripah
CURRICULUM VITAE
Nama : Ipah Saripah
TTL : Bandung, 14 Oktober 1977
Pendidikan : - S1 Psikologi Pendidikan & Bimbingan UPI (2001)
- S2 Bimbingan & Konseling UPI (2006)
- S3 Bimbingan & Konseling UPI (2010)
Kantor : Dept. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP UPI
Alamat : Jl. Baru Laksana No. 1B, RT 001 RW 003, Wangunsari, Lembang
Email : bundaipah@gmail.com
HP : 0812 245 0903
Pengertian Teori Belajar

Pandangan dan upaya untuk mendeskripsikan cara individu


mengalami perkembangan intelektual, mental, dan menghasilkan
perubahan perilaku sehingga membantu memahami proses inhern
yang kompleks
di dalamnya.
Pertimbangan Pemilihan Teori

Memilih suatu teori belajar, perlu disesuaikan dengan realitas dan


situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan dihasilkan
dari proses kerjasama yang dilakukan antara guru dan peserta
didik
Rumpun Teori Belajar
• Behaviorisme :

• Kognitivisme

• Konstruktivisme
Pandangan Behaviorisme
• Tokoh: Gage, Berliner, Bandura, Skinner
• Belajar adalah perubahan tingkah-laku. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu bila ia mampu menunjukkan perubahan tingkahlaku.
• Pada model ini yang terpenting adalah masukan yang berupa stimulus dan
keluaran berupa respons.
• Hal-hal yang telah terjadi di antara stimulus dan respons itu dianggap tak
penting diperhatikan sebab tidak dapat diamati, yang dapat diamati hanyalah
stimulus dan respons
Pandangan Kognitivisme
• Tokoh: Ausubel, Bruner, Gagne
• Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman  sebaliknya dr
Behaviorisme
• Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan
tingkahlaku yang bisa diamati.
• Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya.
Pandangan Konstruktivisme

• Tokoh: Vygotsky, Piaget


• Pengetahuan dibentuk melalui pengalaman 
• Pembelajaran adalah intepretasi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.
• Pembelajaran merupakan satu proses aktif yang dibina dari pengalaman
seseorang
• Konsep terhadap sesuatu pengalaman dibina dari penyatuan beberapa
perspektif secara kolaboratif (kognitif dan sosial)
• Pembelajaran dibina di dalam situasi nyata.
Perbandingan Antar Teori (1)
ASPEK BEHAVIORISME KOGNITIVISME KONSTRUKTIVISME
Bagaimana Belajar Suatu perubahan dalam Perubahan pengetahuan yang Perubahan dalam tujuan,
dideskripsikan? kemungkinan perilaku tertentu tersimpan dalam memori konstruksi dari pengalaman
yang terjadi di dalam situasi
tertentu

Bagaimana proses belajar Suatu anteseden yang diikuti Memori melibatkan tiga Saling berpengaruh antar
dipandang? oleh beberapa konsekuensi proses: perhatian, pengkodean, pengetahuan yang ada pada siswa,
dan perolehan kembali konteks sosial, dan masalah untuk
dipecahkan

Apa yang dilakukan guru Menyusun ketidaktentuan dan Membantu dan mendukung Melengkapi peserta didik dengan
dalam proses? menyajikannya pada para siswa proses kognitif yang situasi kolaborasi
mendukung memori
Perbandingan Antar Teori (2)
ASPEK BEHAVIORISME KOGNITIVISME KONSTRUKTIVISME
Bagaimana guru Menentukan tujuan Mengorganisasi informasi Melengkapi peserta didik
mengelola proses? pembelajaran sebagai baru dengan “masalah yang baik”
perilaku peserta didik yang akan dijadikan
Mengkaitkan iinformasi baru investigasi (penyelidikan)
Menggunakan isyarat untuk dengan pengetahuan yang
membantu peserta didik telah ada Menciptakan aktivitas
berperilaku yang dinginkan kelompok belajar
Menggunakan teknik untuk model dan bantuan proses
Menggunakan konsekuensi membantu dan mendukung pembentukan pengetahuan
terhadap penguatan perilaku terhadap perhatian, peng-
yang dinginkan kodean, dan perolehan
kembali peserta didik
PENGERTIAN MOTIVASI
• Suatu keadaan yang kompleks ( a complex state) daan kesiapsediaan
(preparatory set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move,
motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari meupun tidak disadari.
• Suatu kekuatan (power), atau tenaga (forces) atau daya (energy) yang
mendorong dan memberi arah terhadap perilaku
FUNGSI MOTIVASI
• Directional function (fungsi mengarahkan, mendekatkan atau
menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai – approach-
avoidance motives)
• Activating and energizing function (mengaktifkan dan meningkatkan
kegiatan (menentukan kesungguhan, keterarahan pada tujuan dan
pencapaian hasil)
PROSES MOTIVASI
• Adanya kondisi yang terbentuk dari tenaga pendorong yang menimbulkan
ketegangan/tension
• Berlangsungnya kegiatan/perilaku (belajar) yang diarahkan pada
pencapaian tujuan
• Pencapaian tujuan dan berkurang/hilangnya ketegangan
SUMBER DAN SIFAT MOTIVASI
• Intrinsik (berasal dari diri sendiri), bersifat attitude/self motivation, contoh:
rasa senang/suka dan bersikap positif terhadap pelajaran
• Ekstrinsik (berasal dari luar diri/lingkungan), terdiri dari dua macam: fear
motivation (contoh: takut tidak lulus, takut dimarahi), dan incentive
motivation (contoh: ingin mendapatkan sertifikat/ijazah, mendapatkan
penghargaan)
INDIKATOR MOTIVASI
• Durasi kegiatan (lamanya waktu)
• Frekuensi kegiatan (kekerapan/seringnya)
• Persistensi (ketetapan & kelekatan pada tujuan)
• Ketabahan, keuletan, kemampuan dalam menghadapi rintangan/kesulitan
• Devosi (pengabdian) dan pengorbanan
• Tingkatan aspirasi (maksud, rencana, cita-cita, target)
• Tingkatan kualifikasi prestasi (produk/output yang dihasilkan)
• Arah sikap (like or dislike)
PENGUKURAN MOTIVASI

• Tes tindakan (performance test) disertai observasi


• Kuesioner atau inventori
• Mengarang bebas
• Tes prestasi dan skala sikap
BENTUK MOTIVASI RENDAH
• Kelesuan dan ketidakberdayaan: malas, enggan, lambat belajar, mengulur waktu, pekerjaan
tidak selesai, kurang konsentrasi, acuh tak acuh, apatis, sikap jasmani yang kurang baik,
perasaan pusing, mual, mengantuk, dsb.)
• Penghindaran/pelarian diri: absen dari sekolah, bolos, tidak mengikuti oelajaran tertentu,
tidak mengerjakan tugas, tidak mencatat, pelupa, dsb.
• Penentangan: kenakalan, suka mengganggu, merusak, tidak menyukai suatu
pelajaran/kegiatan, mengkritik, berdalih, dsb.
• Kompensasi: mencari kesibukan lain di luar pelajaran, mengerjakan tugas lain pada waktu
belajar, mendahulukan pekerjaan yang tidak penting, dsb.
FAKTOR PENDUKUNG MOTIVASI
• Faktor internal (dari dalam diri – karakteristik siswa, arah sikap, keterbatasan
fisik, kondisi emosional, kelelahan, ds.)
• Faktor eksternal (dari luar diri – kondisi lingkungan sekolah dan rumah, beban
kurikulum, hubungan teman sebaya, dukungan sarana prasarana, penilaian,
dsb.)
TEORI MOTIVASI (MASLOW)
TEORI MOTIVASI (MC CLELLAND)
INDIKATOR N-ACH TINGGI (1)
• Melebihi pekerjaan orang lain
• Membuat patokan sendiri dan dapat dicapai bahkan dilampaui
• Menggunakan cara yang unik (lain dari yang lain)
• Ada tujuan jangka panjang
• Senang menghadapi tantangan
• Selalu ingin maju
• Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri
• Selalu belajar dari kegagalan dan pengalaman hidupnya
• Berani mengambil Risiko (penuh perhitungan)
INDIKATOR N-ACH TINGGI (2)
• Mencari pemecahan masalah secara kreatif dan inovatif
• Tidak cepat puas, karena selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya
• Bersemangat dan gemar bekerja keras
• Selalu membuat rencana dan menetapkan tujuan kegiatan
• Berorientasi masa depan
• Dapat memanfaatkan kesempatan untuk tujuan positif
• Senang bepergian untuk mendapatkan pengalaman baru
• Disiplin pribadi yang tinggi
• Tahan kritik dan isu-isu yang tidak objektif
INDIKATOR N-AFF TINGGI
• Melibatkan hubungan antar manusia (cinta, sayang, hangat, rindu)
• Selalu ingin bergaul (berkumpul, ramai-ramai, berpisah sementara
saja)
• Suka menolong dan bersahabat
• Memperhatikan kebutuhan orang lain
INDIKATOR N-POW TINGGI
• Menunjukkan kekuasaan/pengaruh
• Dapat membangkitkan perasaan positif/negatif pada orang lain
• Menonjolkan diri (menunjukkan bahwa orang lain menghormati, mematuhi,
memuji dirinya)
• Suka memerintah, mengatur, dan mengarahkan
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI (1)
• Penuhi kebutuhan peserta didik  datang ke kmps u belajar, menghasilkan prilaku yg br,
• Tetapkan Tugas dan tanggung jawab peserta didik  Tugas tentukan dr awal, kontrak belajar hrs
jls,
• Buat ukuran/kriteria tentang hasil belajar yang diharapkan
• Berikan tugas yang menantang bagi peserta didik
• Beri kesempatan untuk sukses
• Ciptakan rasa memiliki
• Kenali sifat-sifat peserta didik
• Pelihara kesehatan dan kebugaran peserta didik
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
(1)
• Hindarkan sugesti dan kondisi yang negatif
• Ciptakan situasi kompetisi yang sehat
• Adakan pacemaking atas dasar prinsip goal gradient (pendekatan-pendekatan pada
tujuan)
• Informasikan hasil kegiatan & berikan kesempatan untuk mendiskusikannya
• Dalam hal tertentu dapat diberikan reward (bonus/insentif, pujian, piagam, fasilitas,
kesempatan, promosi, dsb.) dan punishment (hukuman pedagogis, finalty)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai