Anda di halaman 1dari 17

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

merupakan keadaan dimana terjadi


penimbunan plak pembuluh darah
koroner. Hal ini menyebabkan arteri
koroner menyempit atau tersumbat.
(Norhasimah, 2010)

PENDAHULUAN

Menurut Depkes RI Nomor 131


Pada umumnya faktor resiko Tahun 1962, Olahraga mempunyai
PJK dipengaruhi oleh arti yang seluas-luasnya yaitu
merokok, obesitas, kurang meliputi segala usaha untuk
aktifitas fisik dan tekanan mendorong, membangkitkan,
darah tinggi atau hipertensi mengembangkan dan membina
kekuatan jasmani dan rohani
(WHO, 2011) manusia.
Pada tahun 1999 Penyakit jantung di
Indonesia menempati urutan ketiga
sebagai penyakit penyebab kematian,
dibawah penyakit diare dan stroke.
Johari (2003)

di USA setiap tahunnya 550.000 orang


meninggal karena penyakit jantung
koroner.
Riskesdas 2013
Penyakit jantung koroner adalah
DEFINISI gangguan fungsi jantung akibat
otot jantung kekurangan darah
karena adanya penyempitan
pembuluh darah koroner.
FAKTOR
RESIKO
DAPAT
DIMODIFIKASI

TIDAK DAPAT
DIMODIFIKASI
TIDAK DAPAT DAPAT
DIMODIFIKASI DIMODIFIKASI

Riwayat
Hipertensi
Keluarga

Diabetes
Umur KURANG
Melitus
AKTIVITAS
FISIK
. Jenis
Dislipidemia
kelamin

Stress
Sakit dibagian dada, yang menjalar
dibagian lengan, pundak, leher,
rahang dan juga bagian punggung

Sesak nafas

Keluhan pada sakit dada biasanya


bervariasi terjadi
M : Morphin

O : Oksigen

MONACO N : Nitrat

A : Asam Salisilat

C : Colpidogrel
Kushartanti (2000) Olahraga kuratif
pada penderita jantung koroner dimaksudkan
untuk memperlebar pembuluh darah koroner,
menambah kapilarisasi jantung, dan
memperbaiki profil lipid, terutama menurunkan
LDL kolesterol dan meningkatkan HDL
kolesterol. Penurunan denyut jantung istirahat
sebagai hasil latihan ternyata sangat
menguntungkan bagi penderita jantung koroner.
MEKANISME
•Aktivitas fisik terutama aerobik atau gerak badan
isotonic (berlari, jalan kaki, senam aerobik low
impact dll), akan meningkatkan aliran darah yang
bersifat gelombang yang mendorong peningkatan
produksi nitrit oksida (NO) serta merangsang
pembentukan dan pelepasan endothelial derive.
•Berkurangnya faktor relaxing faktor (EDRF), yang
merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah.
JENIS OLAHRAGA
Frekuensi : 3 –
Jenis gerak
5 hari per
badan : Durasi: 20 –
minggu,
berjalan, 60 menit,
pengeluaran
jogging, memerlukan
kalori total per
bersepeda, kalori 300 kkal
minggu kurang
berenang
lebih 900 kkal
• Febriani (2011) bahwa orang yang tidak
mempunyai kebiasaan olahraga beresiko
lebih besar terkena PJK daripada orang
yang mempunyai kebiasaan olahraga.

• Hariadi & Ali (2005) yang menyatakan


bahwa olahraga teratur bisa mengurangi
risiko penyakit jantung koroner

Anda mungkin juga menyukai