Anda di halaman 1dari 41

Pembimbing :

dr. Emrusmadi, Sp.B

Presentan :
Meita Kusumo Putri
ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS
Dilakukan dengan pasien pada tanggal 16
Desember 2016, pukul 14.30 WIB, di Ruang
Bangsal Bedah RSUD Hasanuddin Damrah
Manna.
Identitas
DATA PASIEN
Nama An. T
Umur 15 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Alamat Desa Kurawan
Agama Islam
Suku Bangsa Sumatera
Pendidikan SMP
Pekerjaan Pelajar
Status Pernikahan Belum menikah
Hari dan Tanggal Masuk RS Kamis, 15 Desember 2016 Pukul 21.00 WIB
KELUHAN KELUHAN
UTAMA TAMBAHAN

Luka terbuka
pada paha bawah
dan lutut kanan
Nyeri tungkai disertai
kanan sejak 2 perdarahan,
jam SMRS tungkai kanan
tidak dapat
digerakkan, dan
nyeri kepala.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien laki-laki berusia 15 tahun
tahun Keluhan pingsan, mual, muntah, sesak napas, ataupun
nyeri di bagian tubuh lain disangkal.

Pasien masih mengingat kronologis kejadian, dan


mengeluh adanya nyeri kepala, nyeri pada tungkai
diantar oleh penabraknya ke IGD kanan yang tidak dapat digerakan dan disertai
RSUD Hasanuddin Damrah dengan luka robek pada paha kanan bawah dan
Manna rumah sakit. lutut yang mengalami perdarahan.

Pasien dibonceng oleh rekannya menggunakan


sepeda motor tanpa menggunakan helm dan
ditabrak dari arah depan oleh mobil hingga jatuh
Pasca kecelakaan lalu lintas 2 jam terpental dengan posisi tubuh sebelah kanan
sebelum masuk terbentur aspal. .
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat kecelakaan sebelumnya (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat diabetes mellitus (-)
RIWAYAT KEBIASAAN

Konsumsi alkohol (-)

RIWAYAT PENGOBATAN

(-)
PRIMARY SURVEY
Airway • Tidak ada sumbatan jalan napas.

Breathing • Napas spontan, gerakan pernapasan simetris kiri dan kanan, frekuensi pernapasan 24x/menit.

Circulation • Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 92x/menit, akral teraba hangat.

Disability • GCS 15 (E4V5M6)

• Vulnus laseratum regio femoris distal dekstra berukuran 7x3x4 cm, dan pada regio genu berukuran
Exposure 3x2x1 cm, serta tampak fraktur terbuka os femur bagian distal dengan perdarahan aktif, tampak
vulnus ekskoriatum regio scapularis dekstra berukuran 2x1 cm, dan regio pedis sinistra berukuran 1x1
cm.
SECONDARY SURVEY
Kepala • Normosefali, tidak tampak jejas, ataupun hematom.

• Palpebra : Tidak tampak oedem atau hematom


• Konjunctiva : Tidak tampak pucat pada kedua konjunctiva
Mata •

Sklera
Pupil
: Tidak tampak ikterik
: Bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm
• Refleks cahaya : Langsung : (+) / (+) Tidak langsung : (+) / (+)

Telinga • Aurikula
• Perdarahan
: Tidak tampak jejas
: (-) / (-)

• Tidak tampak jejas


Hidung • Deviasi septum
• Perdarahan : (-) / (-)
: (-)

Mulut • Bibir
• Perdarahan aktif
: tidak tampak pucat ataupun sianosis
: (-)

Leher • Tidak tampak jejas


• Deviasi trakea : (-)
Pemeriksaan fisik thoraks
INSPEKSI
• Bentuk thoraks simetris, tidak ada pernapasan yang tertinggal, tipe
pernapasan abdominothorakal.
• Ictus cordis tidak nampak
PALPASI
• Tidak ada hemithoraks yang tertinggal

PERKUSI
• Sonor dikedua lapang paru

AUSKULTASI
• Paru : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
• Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan fisik

• Inspeksi : Tampak datar, tidak tampak jejas


• Auskultasi : Bising usus (+) normal
Abdomen
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Ekstremitas
Ekstremitas atas Dekstra Sinistra
Look Vulnus ekskoriasi regio Jejas (-), deformitas (-), oedem (-)
scapularis 2x1 cm,
deformitas (-), oedem (-)
Feel Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Akral hangat (+) Akral hangat (+)
Move Kekuatan motorik : 5 Kekuatan motorik : 5
Tidak ada keterbatasan Tidak ada keterbatasan
gerak sendi gerak sendi
Ekstremitas
Ekstremitas bawah Dekstra Sinistra
Look Tampak vulnus laceratum Vulnus ekskoriatum regio
regio femoris distal pedis berukuran 1x1 cm,
berukuran 7x3x4 cm, dan pada deformitas (-)
regio genu berukuran
3x2x1 cm, serta tampak
fraktur terbuka os femur
bagian distal dengan perdarahan
aktif
Feel Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (-)
Akral hangat (+) Akral hangat (+)
Move Kekuatan motorik : Tidak Kekuatan motorik : 5
dapat dinilai
Terdapat keterbatasan gerak Tidak ada keterbatasan gerak
sendi sendi
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 15/12/2016

Hematologi
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Hemoglobin 12,6 g/dl 13,2 – 17,3


Leukosit 19.300 (↑) uL 4.500 – 11.000
Hematokrit 38 % 39,6 – 51,9
Trombosit 319.600 uL 150.000 – 450.000
Foto Regio Articulatio Genu Dekstra AP dan Lateral

Hasil interpretasi expertise :


- Foto articulatio genu dekstra AP dan
lateral
- Tampak fraktur terbuka komplit os femur
dekstra 1/3 distal dengan displaced

Kesan :
Fraktur terbuka komplit os
femur dekstra 1/3 distal
RESUME
Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang diantar oleh penabraknya ke IGD RSUD
Hasanuddin Damrah Manna pasca kecelakaan lalu lintas 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
dibonceng oleh rekannya menggunakan sepeda motor tanpa menggunakan helm dan ditabrak dari arah
depan oleh mobil hingga jatuh terpental dengan posisi tubuh sebelah kanan terbentur aspal. Pasien masih
mengingat kronologis kejadian, dan mengeluh adanya nyeri kepala, nyeri pada tungkai kanan yang tidak
dapat digerakan dan disertai dengan luka robek pada paha kanan bawah dan lutut yang mengalami
perdarahan. Keluhan pingsan, mual, muntah, sesak napas, ataupun nyeri di bagian tubuh lain disangkal.
Pada pemeriksaan keadaan umum dan tanda vital didapatkan pasien tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, dengan GCS 15 (E4V5M6), tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 92x/ menit,
pernapasan 24x/ menit, suhu 36,6oC. Dari pemeriksaan fisik, tampak vulnus laseratum regio femoris distal
dekstra berukuran7x3x4 cm, dan pada regio genu berukuran 3x2x1 cm fraktur terbuka os femur 1/3 distal
dengan perdarahan aktif, disertai keterbatasan gerak sendi. Didapatkan juga luka jejas berupa vulnus
ekskoriatum pada regio scapularis dekstra berukuran 2x1 cm, dan pada regio pedis sinistra berukuran 1x1
cm. Regio wajah, thoraks, dan abdomen tidak didapatkan jejas ataupun kelainan.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Pada pemeriksaan foto rontgen regio
genu dekstra, tampak fraktur terbuka komplit os femur dekstra 1/3 distal.
ANAMNESIS PF

PENUNJANG

Fraktur terbuka komplit os femur dekstra 1/3 distal


Cedera kepala ringan dengan GCS 15 (E4V5M6)
Vulnus ekskoriatum regio scapularis dekstra dan pedis
sinistra
Penatalaksanaan
Non-
Medikamentosa
medikamentosa
Wound toilet dan wound suturing sementara
Parenteral
IVFD RL 20 tetes/menit Pemasangan spalk
Inj. ATS 1500 IU Pemasangan kateter urin
Inj. Cefoperazon Y 2 x 1
gram IV Debridement cito fraktur terbuka komplit
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg IV os femur 1/3 distal dan reposisi reduksi
terbuka fraktur oleh dokter spesialis bedah
Inj. Ranitidine 2 x 1 ampul
IV
Rawat inap Bangsal Bedah
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam

Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam

Quo ad fungsionam : Dubia Ad bonam


15 Desember 2016 Pukul 23.45 WIB 16 Desember 2016
Hari Perawatan ke-0 Hari Perawatan ke-1
Pasien dilakukan debridement fraktur terbuka komplit os femur dekstra 1/3 distal dan reduksi Nyeri pada tungkai kanan pasca operasi, tidak ada nyeri
reposisi terbuka.
kepala
Laporan Operasi : KU: CM, GCS 15, Tampak sakit sedang, tampak kurus
- Pasien posisi operasi dalam spinal anestesi TTV: S 36,8˚C, TD 110/70 mmHg, HR 84x/m, teraba kuat, RR 20x/m
- Dilakukan asepsis antisepsis lapang operasi dan ditutup duk steril Status generalis:
- Didapatkan luka robek pada paha kanan bawah dan lutut berukuran 7 x 3 x 4 cm dan 3
Kepala: Mesosefali, tidak tampak jejas
x 2 x 1 cm.
- Didapatkan fraktur distal os femur kompleks Mata: CA (-/-), SI (-/-), oedem palpebra (-/-), tidak tampak oedem palpebra
- Dilakukan debridement open fracture atau hematom
- Dilakukan open reduksi reposisi fraktur Hidung: perdarahan aktif (-/-)
- Luka dijahit Mulut: perdarahan aktif (-), bibir kering (-/-), sianosis (-/-)
- Dimobilisasi dengan fiksasi Toraks: Retraksi (-/-), SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Jejas (-), Supel, BU (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas: Vulnus eksoriatum regio scapularis dekstra
Ekstremitas bawah: Tampak balutan verban post debridement regio femoralis
dekstra bagian distal, tidak tampak rembesan darah

Post debridement dan reduksi reposisi terbuka pada


fraktur terbuka kompleks os femur 1/3 distal kompleks
Instruksi post dilakukan operasi dalam spinal anestesi : IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
Boleh makan dan minum Injeksi Cefoperazone Y 2 x 1 gram IV
Head up Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg IV
Oksigenasi dengan O2 nasal Injeksi Ranitidine 2 x 1 ampul IV
IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
Injeksi Cefoperazone Y 2 x 1 gram IV
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg IV
Injeksi Ranitidine 2 x 1 ampul IV
17 Desember 2016
Hari Perawatan ke-2
Nyeri pada tungkai kanan pasca operasi berkurang

KU: CM, GCS 15, Tampak sakit sedang, tampak kurus


TTV: S 36,8˚C, TD 110/70 mmHg, HR 84x/m, teraba kuat, RR 20x/m
Status generalis:
Kepala: Mesosefali, tidak tampak jejas
Mata: CA (-/-), SI (-/-), oedem palpebra (-/-), tidak tampak oedem palpebra atau hematom
Hidung: perdarahan aktif (-/-)
Mulut: perdarahan aktif (-), bibir kering (-/-), sianosis (-/-)
Toraks: Retraksi (-/-), SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Jejas (-), Supel, BU (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas: Vulnus eksoriatum regio scapularis dekstra
Ekstremitas bawah: Tampak balutan verban post debridement regio femoralis dekstra bagian
distal, tidak tampak rembesan darah

Post debridement dan reduksi reposisi terbuka pada fraktur terbuka kompleks os femur 1/3
distal kompleks

Pasien diperbolehkan rawat jalan


Tablet cefadroxil 500 mg 2 x 1
Tablet asam mefenamat 500 mg 3 x 1
Edukasi mobilisasi tungkai dan kontrol ke poli bedah
ANALISA KASUS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien laki-laki berusia 15 tahun
tahun Keluhan pingsan, mual, muntah, sesak napas, ataupun
nyeri di bagian tubuh lain disangkal.

Pasien masih mengingat kronologis kejadian, dan


mengeluh adanya nyeri kepala, nyeri pada tungkai
diantar oleh penabraknya ke IGD kanan yang tidak dapat digerakan dan disertai
RSUD Hasanuddin Damrah dengan luka robek pada paha kanan bawah dan
Manna rumah sakit. lutut yang mengalami perdarahan.

Pasien dibonceng oleh rekannya menggunakan


sepeda motor tanpa menggunakan helm dan
ditabrak dari arah depan oleh mobil hingga jatuh
Pasca kecelakaan lalu lintas 2 jam terpental dengan posisi tubuh sebelah kanan
sebelum masuk terbentur aspal. .
Exposure
Vulnus laseratum regio
femoris distal dekstra
berukuran 7x3x4 cm, dan
Breathing pada regio genu
Airway Circulation
berukuran 3x2x1 cm,
Napas spontan, gerakan Disability serta tampak fraktur
terbuka os femur
Tidak ada pernapasan kiri = kanan, TD : 110/70 mmHg, N : bagian distal dengan
sumbatan jalan
88x/menit, akral hangat. GCS 15 (E4V5M6) perdarahan aktif,
napas frekuensi pernapasan tampak vulnus
24x/menit ekskoriatum regio
scapularis dekstra
berukuran 2x1 cm, dan
regio pedis sinistra
berukuran 1x1 cm.

Primary Survey
Prinsip
Menghentikan
Resusitasi cairan
penanganan
perdarahan trauma
terbuka

Maintenance cairan ringer laktat


Perdarahan Eksternal 20 tpm
SECONDARY SURVEY
Ekstremitas
Ekstremitas atas Dekstra Sinistra
Look Vulnus ekskoriasi regio Jejas (-), deformitas (-), oedem (-)
scapularis 2x1 cm,
deformitas (-), oedem (-)
Feel Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Akral hangat (+) Akral hangat (+)
Move Kekuatan motorik : 5 Kekuatan motorik : 5
Tidak ada keterbatasan Tidak ada keterbatasan
gerak sendi gerak sendi
Ekstremitas
Ekstremitas bawah Dekstra Sinistra
Look Tampak vulnus laceratum Vulnus ekskoriatum regio
regio femoris distal pedis berukuran 1x1 cm,
berukuran 7x3x4 cm, dan pada deformitas (-)
regio genu berukuran
3x2x1 cm, serta tampak
fraktur terbuka os femur
bagian distal dengan perdarahan
aktif
Feel Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (-)
Akral hangat (+) Akral hangat (+)
Move Kekuatan motorik : Tidak Kekuatan motorik : 5
dapat dinilai
Terdapat keterbatasan gerak Tidak ada keterbatasan gerak
sendi sendi
TINJAUAN PUSTAKA
FOTO REGIO ARTICULATIO GENU DEKSTRA AP DAN LATERAL

Terjadi kerusakan periosteum


Kekuatan energi trauma yang Terputusnya dan pembuluh darah serta saraf
mengenai tulang melebihi kontinuitas tulang dalam korteks, marrow, dan
kekuatan tulang. jaringan lunak yang
membungkus tulang

Jaringan disekitar lokasi patah tulang


menstimulasi respon inflamasi yang Perdarahan terjadi karena
ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi kerusakan tersebut dan
plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel terbentuklah hematoma di rongga
darah putih medulla tulang
Tabel 1. Klasifikasi fraktur terbuka menurut Gustillo-Anderson
TIPE BATASAN
I Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat
pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat simpel, tranversal, oblik pendek atau komunitif

II Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi kulit. Terdapat
kerusakan yang sedang dan jaringan

III Terdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur neovaskuler dengan
kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 3 sub tipe:
IIIA : Periosteum masih membungkus fragmen fraktur dengan kerusakan jaringn lunak yang luas
IIIB : Kehilangan jaringn lunak yang luas, kontaminasi berat, periostenal striping atau terjadi bone expose
IIIC : Disertai kerusakan arteri yang memerlukan repair tanpa melihat tingkat kerusakan jaringn lunak
Klasifikasi
fraktur femur

Fraktur
Fraktur leher Fraktur Fraktur Fraktur
suprakondiler
femur trokanter subtrokanter diafisis femur
femur
Klasifikasi fraktur leher femur

Gambar 2. Klasifikasi fraktur leher femur menurut Garden3


A. Stadium I (fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi)
C. Stadium II (fraktur lengkap tetapi tidak bergeser)
B. Stadium III (fraktur lengkap dengan pergeseran sedang)
D. Stadium IV (fraktur yang bergeser secara hebat)
Fraktur Intertrokanter
Fraktur Batang Femur
Klasifikasi fraktur suprakondiler

Gambar 2. Klasifikasi fraktur leher femur menurut Garden3


A. Fraktur tidak bergeser
B. Fraktur impaksi
C&D. Fraktur bergeser
E. Fraktur komunitif
Fraktur Subtrokanter
Prinsip Penanganan Fraktur (4R)

Recognition

• Reduksi tertutup
Reduction • Reduksi terbuka

Retaining

Rehabilitation
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai