Biomed
Lokasi primer 5-year survival
Paru 13%
Mulut 53%
Gastrointestinal 58%
Prostat 77%
Payudara 79%
(Data di Amerika Serikat)
SEER (Surveillance, Epidemiology, and End Results), 2007; US cancer incidence and mortality rates
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. NASOFARING 1. LEHER RAHIM
2. PROSTAT 2. PAYUDARA
3. REKTUM 3. INDUNG TELUR
4. KULIT 4. KULIT
5. KELENJAR LIMFE 5. TIROID
6. KOLON 6. REKTUM
7. KANDUNG KEMIH 7. BADAN RAHIM
8. JARINGAN LUNAK 8. NASOFARING
9. RONGGA HIDUNG 9. KOLON
10. PARU 10. KELENJAR LIMFE
Kanker pada anak lebih jarang, berbeda
secara biologi dan genetik
M- cyclin , bergabung
dengan Cdc-P pada fase
G2, diperlukan untuk
masuk fase M
G1-cyclin, bergabung
dengan Cdc-P pada fase
G1, diperlukan untuk
masuk ke fase S.
The G1S cell cycle checkpoint penting untuk
mengontrol proliferasi sel dan mencegah sel
dengan abnormalitas gen bereplikasi.
Promyelocytic leukemia
Retinoic acid receptor
Perubahan status fenotip yang tidak didasarkan pada
perubahan genotip, ada perubahan ekspresi gen yang
tidak disebabkan oleh perubahan sekuen DNA.
onkogenesis
tumor
Perubahan Genetik Suseptibilitas Genetik
Faktor Lingkungan
Kanker
Proses di mana sel normal berubah menjadi sel tumor.
Radiasi
Kimia
Virus
Inflamasi
Genetik
Pengaruh gen dan lingkungan terhadap
perkembangan kanker
Karsinogen dapat diidentifikasi melalui:
• studi epidemiologi
• perkiraan resiko pekerjaan
• paparan langsung
• efek karsinogenik di laboratorium binatang
• efek transformasi pada kultur sel
• percobaan mutagenik pada bakteri
Perubahan genetik dan epigenetik yang terjadi selama
proses karsinogenesis cenderung ke 7 target jalur
seluler :
•proliferasi,
•reseptor tirosin kinase,
•WNT,
•perbaikan mutasi,
•apoptosis,
•TGFB
•angiogenesis
Inisiasi: proses yang reversibel, biasanya
berlangsung cepat dan karsinogen mengakibatkan
lesi DNA permanen
ekspansi klonal
heterogenitas tumor
neoplasia malignan
• menimbulkan radikal bebas yang dapat
menghancurkan DNA dan sebabkan perubahan
genetik yang herediter
• high levels of ionizing radiation sebabkan double-
strand DNA breaks
• radiasi UV dari matahari sebabkan dimerisasi residu
timidin di DNA mutasi. Melanin dapat menyerap
radiasi UV untuk melindungi DNA
DNA
Radiasi
Kerusakan DNA
Antitumor
p53 Apoptosis
Instabilitas genetik Immunity
Mutasi / Aktivasi
onkogen
G1 S
G1 arrest
M G2
DNA Repair
• karsinogen kimia ada pada lingkungan berupa
produk alam atau sintetis.
• dosis dan seringnya pajanan sangat berpengaruh
• beberapa karsinogen masuk ke tubuh dalam bentuk
inaktif dan perlu diaktifkan oleh enzim sitokrom P-
450 di hati
Lingkungan Karsinogen detoksikasi
metabolisme Ekskresi
Electrophylic detoksikasi
intermediates
Inisiasi
Mengikat DNA, DNA repair Sel
RNA, Protein Normal
Replikasi DNA
Apoptosis
Lesi DNA permanen
Initiated cell
? ?
Promosi
& Sel preneoplastik
Progresi
Kanker
Zat kimia Tumor
Polycyclic aromatic hydrocarbons Kanker paru
(ct. 3,4-benzpyrene) Kanker kulit
Aromatic amines Kanker kandung kemih
(ct. beta-naphthylamine)
Nitrosamines Kanker usus
Azo dyes Kanker kandung kemih dan hati
(ct. 2-acetylaminofluorene)
Alkylating agents Lekemia
(ct. cyclophosphamide)
Kimia organik lain Angiosarkoma hati
(ct. vinyl chloride)
Arsenic and arsenic compounds Kanker paru, kulit, hemangiosarcoma
Asbestos Kanker paru, mesothelioma;
gastrointestinal tract
Cadmiun and cadmiun compounds Kanker prostat
• Hepatitis B dan C ≈ karsinoma hepatoseluler
• Human Papillomavirus
• E6 berikatan
dengan protein
p53 sebabkan
hilangnya fungsi
normal p53
• E7 langsung
berikatan dengan
protein Rb
• lepasnya E2F
dari Rb sebabkan
sintesis DNA
dimulai
• ekspresi E6 dan E7 sebabkan peningkatan proliferasi
sel dan ketidakstabilan genetik sebabkan
perubahan morfologi displasia kanker invasif
• HPV 16,18 sebabkan karsinoma serviks
• HPV sebabkan karsinoma larink dan kavum oral
• sebabkan terbentuknya radikal bebas kerusakan
DNA mutasi
• inflamasi kematian sel pembelahan dan
proliferasi sel meningkat
• inflamasi sitokin dan faktor pertumbuhan
perumbuhan sel-sel abnormal
• Helicobacter pylori ≈ limfoma gaster
• Alfatoxin B1 dari Aspergillus flavus ≈ karsinoma
hepar
• Schistosoma haematobium ≈ karsinoma kandung
kemih
• Clonorchis sinensis dan Opisthorchis viverrini ≈
adenokarsinoma kandung empedu
(cholangiocarcinoma)
• estrogen eksogen ≈ payudara, endometrium
• makanan mengandung prokarsinogen atau
karsinogen
• makanan tidak mengandung faktor protektif
• waktu transit di usus sebabkan pajanan faktor
karsinogen terhadap mukosa usus
• gen p53 Li-Fraumeni
• gen retionoblastoma familial retinoblastoma
• gen BRCA 1 dan BRCA 2 kanker payudara dan
ovarium
• gen supresor tumor NF-1 neurofibroma (sebagian
kecil menjadi sarkoma)
• gen supresor tumor APC (adenomatous polyposis coli)
Contoh perubahan genetik dan
epigenetik pada karsinogenesis
Perubahan Gen terkena Akibat Jenis kanker
Translokasi bcr dan abl Fusion protein CML dan ALL
Homozygote NF1 Deregulated p21 Neurofibrosarkoma
deletion
Frameshift APC Disfungsi TSG Kolorektal
mutation
Amplifikasi gen EGFR Aktivasi autokrin Banyak
Substitusi single P53 Kontrol checkpoint Banyak
base hilang
Polimorf H-ras Predisposisi kanker Banyak
minisatelite
Simple repeat, hMSH2 dan Instabilitas genetik Kanker kolon,
polymorph, hMLH1 SCLL
hypermutability
Neoplasma ganas dari sel epitel (ektoderm dan
endoderm) melalui proses multistep.
Neoplasma ganas dari sel mesenkim (mesoderm).
Berkembang dari jaringan lunak dalam
Invasif lokal.
Morfologi: terdiri dari sel spindle.
Pertumbuhan lokal sarkoma menyebabkan
kematian bila mengenai struktur vital.
Metastasis umumnya hematogen, jarang limfogen.
Gambaran Karsinoma Sarkoma
Lesi premaligna
Kondisi premaligna
o
Serum biomarkers
• produk sel tumor
• ekspresi ektopik protein normal oleh sel tumor
• reaktivasi ekspresi protein yang normal hanya aja
saat periode embriogenesis atau fetal (AFP oleh
hepatosit maligna pada karsinoma hepatoseluler)
• indeks kasar untuk besarnya tumor
• tehnik enzyme-linked immunoadsorption assay
(ELISA)
• untuk skrining individu berisiko tinggi dan
memonitor kekambuhan penyakit
• spesifisitas tinggi (false-positive rendah)
• sensitivitas tinggi (false-negative rendah)
• PSA hanya diekspresikan oleh sel epitel prostat.
Bila tinggi biopsi prostat
• hCG (human chorionic gonadotropin)
beberapa tumor testikuler
• CA125 karsinoma ovarium dan proses
inflamasi pada rongga peritonium
• banyak digunakan pada keganasan hematopoeitik
untuk melihat klonalitas dan translokasi
kromosom/amplifikasi gen spesifik
• PCR dan DNA microarrays
• artinya adanya sisa tumor pada pasien yang telah
diobati
• diharapkan sisa tumor yang ada, tidak dapat
dideteksi dengan pemeriksaan klinis, radiologi dan
patologi
• tipe tumor
• derajat diferensiasi
• stadium tumor
• adanya perubahan genetik molekuler spesifik
(mutasi gen p53 pada NHL ≈ survival pendek)
• berhubungan dengan respon pengobatan
• ct: ekspresi berlebih HER-2 pada kanker
payudara ≈ pengobatan target antibodi
monoklonal terhadap reseptor protein
tersebut
Karsinoma Payudara Invasif
Faktor prognostik/prediktif klasik Petanda Molekuler dan
1. Ukuran Tumor Ekspresi Gen
2. Status Kelenjar Getah Bening Reseptor Hormon Steroid
3. Jenis Histologi (ER/PR)
4. Derajat Keganasan Histologi Onkogen ERBB2/HER2
5. Proliferasi Sel Tumor Mutasi TP53
6. Invasi Pembuluh Darah dan Loss of heterozygosity (LOH).
Limpatik Amplifikasi DNA
7. Nekrosis Tumor EGFR,TGFa, Bcl2.
8. Perluasan Karsinoma InSitu Topoisomerasi-IIalfa
9. Stroma Tumor
10. Kombinasi Faktor-Faktor
BRCA1 & BRCA2
Prognostik berdasarkan Morfologi
11. Invasi Perineural
• imunitas seluler dan humoral
• imunitas innate (sel NK) dan limfosit sel T
Hypothesis
Inflammatory cascade
causes limited
tumour cell death and
dendritic cells then
transport tumour
products to the
draining lymph node