NIM. 1501879
PENDAHULUAN
2
PENGERTIAN
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah
Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya,tenaga
penggerak,tujuan,siasat,kiat,proses dan hasil bisnis.
(Ahmad Sanusi,1994)
Kewirausahaan adalah
Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
sesuatu yang baru dan berbeda (“ability to create
the new and different) (Drucker,1959).
3
PENGERTIAN WIRAUSAHAWAN
Wirausahawan adalah :
“Seseorang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai peluang,
me-manage sumber daya yang
dibutuhkan serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan sukses
secara berkelanjutan”.
4
MANFAAT DARI WIRAUSHA
5
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam
6
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan
7
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang. 8
3. Keberanian Mengambil Risiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan
9
Dengan demikian, keberanian untuk menanggung
risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan
tugas-tugasnya secara realistik.
Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko
yang tinggi karena ingin berhasil.
10
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan,
keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda
lebih dulu lebih menonjol. Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan
keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang
dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.
11
5. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan yang sudah ada
sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan.
12
Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.
13
6. Kreatifitas dan inovasi
14
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
Oleh karena itu, kewirausahaan adalah
"thinking and doing new things or old
thinks in new ways" Kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru.
15
7. Memiliki tenaga dalam
Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
Keuletan,
Ketabahan,
Ketekunan,
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan dll.
16
Menumbuhkan Mental Wirausaha
SUKSES
BERKELANJUTAN
Bertindak
Berlatih
Belajar
17
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai
suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting),
2. Memasuki Bisnis Keluarga
3. Kerja sama manajemen (franchising),
4. Membeli perusahaan orang lain (buying).
18
MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA BARU
(Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen
yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru
yang dapat dirintis :
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang,
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham. 19
DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA
Ada dua pendekatan utama yang digunakan
para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu :
1. Pendekatan berdasarkan pengalaman,
ketrampilan, kemampuan, dan latar belakangnya
sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan
dirintis
2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu
pendekatan yang menekankan pada pengamatan
lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer
menjadi peluang-peluang bisnis
20
KOMPETENSI WIRAUSAHA
Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai
berikut :
Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang
bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga
yang tepat
Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya
Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang
bagaimana cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi dan kemampuan 21komunikasi serta
negosiasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merintis usaha baru :
1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan
dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
22
MEMBELI PERUSAHAAN ORANG LAIN
(Buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain
dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya :
Resiko lebih sedikit
Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan
sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan
pemasok
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga
yang bisa ditawar
23
EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM
MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS
Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang
akan dibeli menggunakan :
Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis
dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan
nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi
aktiva.
Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga
perusahaan yang setara.
Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan
berdasarkan laba potensial di masa mendatang.
Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas),
dengan membandingkan antara expected dan required
rate of return dari investasi.
24
FAKTOR NON KUANTITATIF
DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS
1. Persaingan
2. Pasar
3. Pengambangan komunitas dimasa yang akan
datang
4. Komitmen hukum
5. Kontrak serikat pekerja
6. Harga produk
25
Kerja Sama Manajemen (Franchising)
Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee)
dengan perusahaan besar (franchisor/parent company)
dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk
menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee
adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.
Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan
akuntansi, konsultasi, standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.
26
GAMBAR SISTEM FRANCHISING
KONFIGURASI
BUDAYA
POLA BISNIS PERUSAHAAN
POLA PEMERINTAH
KELUARGA
POLA KELUARGA
30
MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN
31
MANAJEMEN
Adalah proses penentuan dan
pencapaian tujuan-tujuan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi dasar
(planning, organizing, staffing, directing
and controlling) dalam penggunaan
sumber-sumber tenaga kerja,modal,
material dan informasi
32
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Pengawasan Perencanaan
Pengkoordinasian Pengorganisasian
Pengarahan
33
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penentuan Personalia
4. Pengarahan
5. Pengendalian
34
1. Perencanaan
Pengidentifikasian tujuan-tujuan dan cara-cara
alternatif untuk mencapai tujuan
Lamanya waku dan cakupan perncanaan
Pengaruh-pengaruh dan perencanaan
Kontinuitas dan fleksibilitas
35
2. Pengorganisasian
Kegiatan penyusunan dan pengalokasian
sumber daya – sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
Penentuan hubungan wewenang
3. Penentuan Personalia (Staffing)
Berusaha menentukan orang-orang yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
Mempertahankan mereka
36
4. Pengarahan (Directing)
Kepemimpinan
Mengembangkan suasana / iklim kerja yang baik
Memotivasi karyawan
5. Pengendalian
Menentukan standar
Mengukur kinerja yang sebenarnya
Menganalisa hasil
Melakukan koreksi apabila diperlukan
37
ORGANISASI WIRAUSAHA
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada
lingkup atau cakupan usaha yang akan dimasuki.
Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup
usaha, maka semakin sederhana organisasinya.
Pada lingkup atau skala usaha kecil, organisasi
usaha pada umumnya dikelola sendiri. Pengusaha
kecil pada umumnya berperan sebagai small
business owner manager atau small business
operator.
38
Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengan
"owner business manager", jika skala dan lingkup
usahanya semakin besar, maka pengelolaannya
tidak bisa dikerjakan sendiri akan tetapi harus
melibatkan orang lain.
Bagian-bagian kegiatan bisnis tertentu seperti
bagian penjualan, bagian pembelian, bagian
pengadministrasian, dan bagian keuangan
masing-masing memerlukan tenaga tersendiri dan
perlu bantuan orang lain.
39
FUNGSI KEWIRAUSAHAAN
DAN FUNGSI MANAJEMEN
Dilihatdari fungsi kewirausahaan dan fungsi
manajemen, dalam perusahaan kecil fungsi
manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan
fungsi kewirausahaan sangat besar perannya
karena dasarnya adalah kreativitas dan
keinovasian.
Sebaliknya, dalam perusahaan besar fungsi
kewirausahaan relatif tidak begitu besar,
sedangkan fungsi manajemen sangat besar,
karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.
40
TANTANGAN SUMBERDAYA
KEWIRAUSAHAAN
Tantangan persaingan
global
Tantangan Tantangan
Pertumbuhan penduduk Pengangguran
Tantangan Tantangan
Etika Kemajuan Teknologi
42
PROSES STUDI GAGASAN USAHA
KELAYAKAN BISNIS
TUJUAN
(Visi dan Misi)
ANALISIS/EVALUASI
1. PASAR
2. PRODUKSI/OPERASI
3. MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN
KEPUTUSAN
44
TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi
bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak
diemban, setelah jenis bisnis tersebut
diidentifikasi?
Apakah visi dan misi bisnis yang akan
dikembangkan tersebut benar-benar dapat
menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.
45
TAHAPAN ANALISIS
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis,
apakah ide bisnis anda akan dapat mencapai
tujuan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati
adalah :
Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di
pasarkan, peluang pasar, permintaan dan
penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar
dan strategi bersaing).
46
Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi,
bangunan gedung, mesin dan peralatan, bahan
baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode
produksi, lokasi dan lay-out pabrik, atau tempat
usaha).
Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi,
aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek
kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan
sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu
menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus
mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan
harus ramah lingkungan).
47
Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana,
penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi
pendapatan, proyeksi keuntungan dan
proyeksi aliran kas).
Aspek lain-lain yang relevan, antara lain
seperti :
Aspek Ekonomi
Aspek Keamanan
Aspek Sosial Budaya
Aspek Amdal, dll
48
TAHAP KEPUTUSAN
Langkah yang terakhir adalah tahapan
mengambil keputusan. Apakah bisnis
layak dilaksanakan atau tidak.
Karena menyangkut keperluan investasi
yang mengandung risiko, maka
keputusan bisnis biasanya berdasarkan
beberapa kriteria investasi, seperti Pay
Back Period (PBP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return.
49
Analisis Aspek Pemasaran
Organisasi Karyawan
Kepemilikan Tim manajemen
Analisis
Aspek
Keuangan
Proyeksi
Kebutuhan Sumber Proyeksi Proyeksi
Rugi
Dana Dana Neraca Aliran Kas
Laba
51