Anda di halaman 1dari 24

SINEMATOGRAFI

Sinematografi

 Sinematografi adalah seni dan ilmu yang


mengkaji gambar bergerak (film)
 Karena Film merupakan karya seni modern
(unsur sastra pada scenarionya) maka film
bisa dikaji dengan pendekatan sastra
 Tapi karena film memiliki bentuk dan media
sendiri, dibutuhkan bantuan untuk mengkaji
film tsb melalui sinematografi
Tahap awal ; kenali Tema

 Siapa tokoh utama


 Apa yang mereka representasikan dan
relasinya dengan yang lainnya
 Bagaimana aksi merekadalam membentuk
sebuah cerita
 Bagaimana ending suatu film, apakah
membuat perasaan bahagia, sedih, bingung
atau depresi
Term dalam film yang terkait
seni dan sastra
 Naratif ;
Terbagi dalam komponen-komponen yaitu
cerita (semua peristiwa yang terjadi) dan plot
 Karakter
 Sudut pandang
Analisis karakter

 Bertanya pada diri sendiriapakah tokoh


terlihat realistik/tidak?
 Jika realistik, apa yang mendefinisikan hal
tsb, apa dari pakaiannya? Dialognya? Atau
yang lain
 Jika tidak realistik, apa artinya mereka
menjadi aneh atau fantastik
 Apakah tokoh berubah, perubahannya
seperti apa
 Nilai apa yang direpresentasikan tokoh
Sudut Pandang

Dalam memahami sudut pandang,


menggunakan panduan 2 garis besar ini
1. Observasi bagaimana dan kapan kamera
membuat sudut pandang sebuah karakter
2. Tandai jika cerita banyak diceritakan dari
satu sudut panjang objektif atau subjektif
satu orang saja
Mise En Scene (Maiz ong sin)

 Mise en scene adalah istilah dari Bahasa


Prancis yang berarti “apa yang harus
diletakkan dalam satu scene”..atau apa saja
yang terdapat di depan kamera untuk
membentuk satu scene
 Mise en scene meliputi pencahayaan,
kostum, setting, kualitas akting, dan space
dalam 1 scene
Aspek Kunci dalam Mise-En-
Scene
 Design latar ; design latar dapat digunakan
untuk menerangkan emosi tokoh atau
perasaan yang mendominasi film, juga
berfungsi untuk meneguhkan karakter tokoh
 Pencahayaan.
Intensitas, kualitas dan arah serta warna
cahaya akan sangat mempengaruhi
image.cahaya dan bayangan bisa
membentuk texture, bentuk, mood, jarak,
waktu, musim dan keglamouran.
High-key lighting
 Sering terlihat di film romantis, komedi dan
musikal, menghindari area gelap dalam
frame. Karena high-key lighting memilikiefek
dramatis oleh karena itu sering digunakan
dalam scene yang tidak ada tegangan di
dalamnya.

Low-key lighting
 Sering terlihat dalam film horor dan thriller,
menggabungkan antara pola cahaya yang
memiliki area gelap dan terang sekaligus
dalam 1 frame.

Memadukan kontras
antara gelap dan
terang. Coba
perhatikan ekspresi
tokoh dan bagaimana
cahaya jatuh hanya di
salah satu bagian baju
saja.
Kostum

 Kostum tentu saja bertujuan untuk


memberikan keterangan terhadap karakter,
seorang pengacara akan memakai setelan
jas, tentara dengan baju tentara, orang
miskin dengan baju compang camping
dsbnya. Selain itu kostum juga membantu
mengukuhkan tema.
Space

 Space atau ruang mempengaruhi bagaimana


kita melihat film. Kedalaman, ukuran dan
proporsi objek dan tempat dalam suatu film
bisa dimanipulasi lewat penempatan kamera,
cahaya, set design, secara efektif akan
membentuk mood atau hubungan antar
eemen dalam cerita.
Acting

 Ada bermacam variasi kultural dan historis


dalam gaya performansi sinema. Seperti
melodramatic yang mengadopsu gaya teater
abad ke 19, kemudian gaya naturalistic yang
lebihmengarah ke barat.
Jenis angle

Angle seperti ini


membuat orang atau
objek terlihat kecil,
biasanya digunakan untuk
mengetahui bahwa
seseorang memiliki
kekuataan lebih dari yang
lainnya.
Angle seperti ini
membuat seseorang atau
sesuatu terlihat lebih
besar dari aslinya. Ini
lawan dari high-angle.
Umumnya menunjukkan
seseorang / sesuatu
terlihat besar dan
berkuasa
Angle miring
menunjukkan objek atau
seeorang dari sudut
pandang yang tidak
natural. Biasanya
digunakan dalam drama
untuk menunjukkan
benda hanya dari sudut
pandang penontnon yang
bisa melihatnya.
Angle ini menunjukkan
objek di gambar yang
melihat langsung . Hal ini
menunjukkan kekuatan
yang sama. Jika dalam
majalah, biasanya
menunjukkan sexual tension
Dalam film, suatu view
dari atas umumnya
berupa tempat,
menunjukkan segala
sesuatu yang terjadi dari
sudut pandang seekor
burung. Memperlihatkan
kepada penonton tentang
sesuatu yang terjadi
dalam waktu sekaligus
Pengambilan gambar close
up biasanya
memperlihatkan detil
dimana jelas di depan, dan
blur di belakang. Dalam
film, ini dipakai untuk
mendekati sang aktor
sehingga penonton merasa
terlibat dengan yang
sedang terjadi
Pengambilan gambar
dari jauh akan
menunjukkan
keseluruhan latar, atau
untuk menunjukkan
actors full body dan full
scene
Pengambilan gambar
jarak medium biasanya
memperlihatkan target
dari kepala sampai tubuh,
menunjukkan bahwa
tubuh target sebaik
wajahnya.
Pengambilan gambar
ini menunjukkan
sebuah objek dan latar
yang besar di
belakangnya. Poin
utama dari shot ini
adalah untuk melihat
latar lebih dari objek
itu sendiri.
Mengambil gambar dari
bahu orang lain biasanya
digunakan untuk
menunjukkan ekspresi
seseorang. Biasanya
ketika org tsb sedang
melakukan percakapan
Pengambilan gambar
ini menunjukkan point
of view aktor.

Anda mungkin juga menyukai