SESSION
TORUS PALATINUS
Preceptor : drg. Dwi S, MDSc
Presentan : Rinanda Yulia I. P (20110340080)
IDENTITAS PASIEN
Nama : SI
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 24 tahun
Alamat : Boyolali
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien perempuan seorang mahasiswa berusia 24 tahun datang atas
motivasi operator untuk memeriksakan keadaan langitlangit di rongga
mulutnya yang terdapat benjolan. Pasien tidak mengetahui kapan
benjolan ini muncul. Pasien baru mengetahui ada benjolan di langit
langit rongga mulutnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh operator.
Pasien tidak merasa terganggu dengan adanya benjolan ini, hanya saja
terasa saat ujung lidah pasien menyentuh bagian langitlangit.
Pemeriksaan objektif :
Terdapat lesi noduler pada permukaan midline palatum durum
sewarna mukosa daerah sekitarnya, dengan ukuran diameter kurang
lebih 2 cm, konsistensi keras, jumlah single, berbentuk cembung, batas
jelas, palpasi negatif.
Diagnosis : Torus palatinus
PELAKSANAAN
Kunjungan 1
(28122018)
Treatment Planning :
• KIE
• Observasi
• Kontrol
KIE:
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa benjolan di
langitlangit rongga mulut pasien itu tidak
berbahaya.
2. Menjelaskan kepada pasien jka torus palatinus
yang dimiliki pasien bertambah besar dan
mengganggu fungsi dari rongga mulut itu sendiri
maka akan dilakukan perawatan lebih lanjut
seperti dilakukan pembedahan (torus removal).
Observasi
Karena torus palatinus yang dimiliki oleh pasien
tidak ada keluhan dan tidak mengganggu rencana
perawatan, maka hanya dilakukan observasi saja.
Kunjungan 2
(04012019)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien datang atas motivasi operator untuk melakukan
kontrol pasca diedukasi tentang variasi normal pada langit
langit rongga mulutnya. Pasien tidak mengeluhkan apapun
sama seperti sebelumnya.
Pemeriksaan Objektif :
Terdapat lesi noduler pada permukaan midline palatum
durum sewarna mukosa daerah sekitarnya, dengan ukuran
diameter kurang lebih 2 cm, konsistensi keras, jumlah single,
berbentuk cembung, batas jelas, palpasi negatif.
A : Fissure Tongue
P :
• KIE
• Kontrol
JOURNAL
Torus palatinus. Report of two cases
Pertumbuhan bertulang ini biasanya ditemukan
pada orang dewasa dan terjadi setelah pubertas.
Menurut Eggen dan Natvug, torus lebih sering
muncul pada usia antara 10 dan 49 tahun, dan
jarang muncul setelah umur 50 tahun.
Torus memerlukan perawatan ketika bertambah
besar, mengganggu fungsi pengunyahan,
menyebabkan perpindahan gigi atau menghasilkan
trauma dan ulserasi pada permukaan mukosa,
mengganggu kebersihan rongga mulut dan
merupakan penyebab
halitosis, menghalangi penempatan
dan penggunaan gigi palsu. Lesi dapat dipotong
atau diangkat melalui pembedahan,
memotong dari ikatan dasarnya.
Kasus 1
Kasus 2
Histopatologi
Pengelolaan:
Pasien dievaluasi oleh bagian kedokteran gigi bedah
maksilofasial, dan karena mereka tidak memiliki gejala,
maka kontrol berkala diindikasikan.
Kesimpulan
Eksostosis Torus Palatinus adalah patologi jinak, lebih
umum pada wanita, dan jarang setelah usia 50 tahun,
menjadi tanpa gejala pada kebanyakan pasien, temuan
ini biasanya normal, maka bagi praktisi, dokter kulit,
dokter gigi dan ahli patologi yang terbiasa dengan
penyakit ini, untuk membuat diagnosis dan manajemen
yang benar, dan menghindari melakukan pembedahan
dan perawatan yang tidak perlu.
TERIMA KASIH