Anda di halaman 1dari 31

PANDANGAN AHLI KIMIA MENGENAI

KLASIFIKASI UNSUR

Triade Dobereiner
John W. Dobereiner adalah orang
pertama yang menemukan adanya hubungan
antara sifat unsur dan massa atom relatif.
John W. Dobereiner pada tahun 1829
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya.
Triade Dobereiner
Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

Contoh :
Triade Ar Rata-Rata Unsur Pertama dan
1 Ketiga
Li 7
Na 23 Ar = (7+39/2) = 32
K 39
Kelemahan Triade Dobereiner

Ternyata beberapa unsur lain


yang tidak termasuk dalam kelompok
Triade padahal sifatnya sama dengan
unsur di dalam kelompok triade
tersebut.
Contoh : fluorin yang mirip dengan
triade 4 (klorin, bromin, dan iodin).
Hukum Oktaf Newlands

Tahun 1865, John Newlands


mengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif yang disebutnya
hukum oktaf.
“Jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor massa atom, sifat unsur
tersebut akan berulang pada unsur kedelapan.”
Hukum Oktaf Newlands

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas


mulia belum ditemukan. Ternyata pengelompokan ini hanya sesuai
untuk unsur-unsur ringan (Ar rendah).
Kelemahan Hukum Oktaf Newlands

 Ditemukan bahwa Cr tidak mirip dengan Al, Mn tidak mirip


dengan P, Fe tidak mirip dengan S.
 Hanya berlaku untuk 17 unsur pertama yakni dari hidrogen
hingga kalsium dan hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan
dengan massa atom relatif rendah. Perlu diketahui bahwa saat
itu unsur-unsur gas mulia masih belum ditemukan.
Sistem Periodik Unsur Lothar Meyer
Lothar Meyer mengusulkan sistem
periodik berdasarkan massa atom. Menurut
Meyer, volume atom suatu unsur yang
diplotkan dengan massa atom tersebut akan
membentuk grafik yang berperiodik secara
teratur.
Sistem Periodik Unsur Lothar Meyer
Daftar Mendeleev
Dmitri Mendeleev ialah seorang ahli
kimia dari Kekaisaran Rusia yang
menciptakan tabel periodik berdasarkan
peningkatan bilangan atom. Bilangan ini
menunjukkan jumlah proton yang terdapat
dalam inti atom. Jumlah proton sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi atom bebas.
Hukum periodik yang ia buat itu
berbunyi “sifat unsur-unsur merupakan fungsi
berkala massa atom relatif”
Daftar Mendeleev
Pendapat yang dikemukakan sebagai perbaikan dalam
penyusunan tabel periodik Mendeleev adalah :
1. Jalur khusus disediakan untuk unsur-unsur yang dkenal
sebagai unsur transisi
2. Beberapa tempat dikosongkan untuk unsur-unsur yang belum
ditemukan pada waktu itu yang mempunyai massa atom 44,
68,72, dan 100
3. Harga massa atom relatif yang tidak dianggap tidak tepat
dikoreksi, misalnya massa atom relatif Cr bukan 43,3 tapi
52,0
4. Sifat unsur-unsur yang belum dikenal, misalkan ekasilikon
(Ge) diramalkan
Daftar Mendeleev
Keuntungan dari daftar berkala Mendeleev dalam memahami
sifat-sifat unsur adalah :
1. Sifat fisika dan kimia unsur berubah secara teratur dalam satu
golongan
2. Valensi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur-unsur dalam
golongan yang sama dengan nomor golongan unsur
3. Perubahan sifat kimia yang mendadak dari unsur halogen
yang sangat elektronegatif ke unsur alkali yang sangat
elektropositif menunjukkan adanya sekelompok unsur yang
tidak bersifat elektronegatif maupun elektropositif
4. Mendeleev meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan,
yang akan mengisi tempat kosong yang dalam daftar.
Daftar Mendeleev
GOLONGAN
JARI-JARI ATOM
MAKIN KECIL
MAKIN BESAR MAKIN BESAR
MAKIN KECIL
PERIODE
GOLONGAN
AFINITAS
ELEKTRON MAKIN BESAR
MAKIN KECIL MAKIN KECIL
MAKIN BESAR
PERIODE
GOLONGAN
ENERGI IONISASI
MAKIN BESAR
MAKIN KECIL MAKIN KECIL
MAKIN BESAR
PERIODE
GOLONGAN
KEELEKTRO-
NEGATIFAN MAKIN BESAR
MAKIN KECIL MAKIN KECIL
MAKIN BESAR
PERIODE
KEPOLARAN Polaritas (atau kepolaran) adalah
pemisahan muatan listrik yang
mengarah pada molekul atau gugus
kimia yang memiliki momen listrik
dipol atau multipol.

MUATAN INTI
EFEKTIF

Muatan inti efektif adalah muatan positif


bersih yang dialami oleh sebuah elektron
dalam atom polielektronik.
HALOGEN
ALKALI
ALKALI TANAH
Sifat kimia unsur golongan VI A
1. Membentuk senyawa dengan semua unsur kecuali
gas-gas mulia
2. Oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan
yang bersifat ionik
3. Oksigen bereaksi dengan non logam membentuk
ikatan bersifat kovalen sehingga membentuk oksida.
4. Reaktivitas unsur golongan VIA dari atas ke bawah
semakin menurun.
5. Selain oksigen, dapat membentuk ikatan tetravalent
dan heksavalen (dalam gol VIA)
Sifat kimia Unsur Halogen (Golongan VII A)

1).Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam


menerima elektron dan bertindak sebagai oksidator kuat
dalam satu golongan. Makin ke atas, oksidator makin kuat.

2) Keelektronegatifan halogen dalam satu golongan makin ke


atas makin besar. Unsur yang paling elektronegatif dibanding
unsur lain dalam sistem periodik adalah fluor

3) Unsur golongan halogen bersifat oksidator. Urutan kekuatan


oksidator halogen dapat dilihat dari data potensial reduksinya:
F2 + 2 e —> 2 F– ; E° = +2,87 V
Cl2 + 2 e —>2 Cl– ; E° = +1,36 V
Br2 + 2 e —>2 Br– ; E° = +1,07 V
I2 + 2 e —> 2 I– ; E° = +0,54 V

Berdasarkan data tersebut, makin ke atas, daya oksidasinya


(oksidator) makin kuat.
4) Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, kecuali fluor.
Sifat-sifat kimia gas mulia (Golongan VIII A)

1. Kereaktifan Gas Mulia Sangat Rendah

Gas mulia bersifat inert (lembam). Tidak ditemukan


satupun senyawa alami dari gas mulia.
Konfigurasi electron gas mulia dengan 8 elektron
pada kulit terluar (dua untuk helium) merupakan konfigurasi
electron yang paling stabil. Jadi, unsur gas mulia tidak
berkecenderungan untuk melepas maupun menyerap
electron. Oleh karena itu unsur-unsur gas mulia tidak mudah
terlibat dalam reaksi kimia.

2. Makin Besar Jari-jari Atom Makin Reaktif


Pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia
dari Kanada, berhasil membuat suatu senyawa stabil dari
xenon, yaitu XePtF6. Tidak lama kemudian, ahli riset lainnya
dapat membuat berbagai senyawa dari xenon, radon dan
krypton. Sementara itu helium, neon dan argon ternyata lebih
sukar bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu senyawa dari
ketiga unsure itu.
Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga

A. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi


Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsure-unsur
periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar

-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5
standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan
sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
B. Sifat Logam dan Nonlogam
Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-
unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar)
termasuk golongan gas mulia yang bersifat inert (sulit
bereaksi).

C. Sifat Asam-Basa
1.Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga
ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar
melepas electron. Jadi, dari kiri ke kanan sifat basa unsur
periode ketiga semakin lemah.
2. Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron
dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur
periode ketiga semakin kuat.
Sifat Kimia Unsur Transisi Periode Keempat
Unsur transisi mempunyai sifat khas yang berbeda dengan unsur lain.
Adapun sifat khasnya antara lain, sebagai berikut:

a. Mempunyai Berbagai Macam Bilangan Oksidasi


Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Untuk mencapai
kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan
elektron dalam jumlah yang berbeda.

b. Banyak Senyawaannya Bersifat Paramagnetik


Banyak unsur transisi dan senyawaanya bersifat paramagnetik.
Hal ini disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan.

c. Ion Unsur Transisi Berwarna


Berbeda dengan unsur-unsur alkali dan alkali tanah, pada
umumnya ion unsur transisi membentuk senyawa berwarna.

d. Unsur-Unsur Transisi dapat Membentuk Senyawa Kompleks (Senyawa


Koordinasi)

e. Beberapa di antaranya dapa digunakan sebagai katalisator


Perbandingan golongan 1A dan 1B

Persamaan :
1.Keduanya dapat membentuk senyawa-senyawa dengan bilangan
oksidasi +1.
2.Keduanya merupakan penghantar listrik.

Perbedaan :
1.Senyawa hidroksida dari logam golongan I A semuanya larut dalam
air dan merupakan basa kuat, sedangkan senyawa hidroksida dari
logam golongan I B sukar larut dalam air dan bersifat basa lemah
(kecuali perak hidroksida).
2.Senyawa logam golongan I A hampir semuanya larut baik dalam air,
sedangkan senyawa logam golongan I A sebagian besar sukar larut
dalam air.
3.Unsur-unsur logam golongan I A sukar membentuk senyawa
kompleks, sedangkan unsur-unsur logam golongan I B dapat
membentuk banyak senyawa kompleks yang stabil .

Anda mungkin juga menyukai