Anda di halaman 1dari 12

biostatik

Kelompok 10
-resian dwi cahyo
-novita
-adji suseno
-andrian khafid
-siti puji
I.Data
 Definisi
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa atauimbol-simbol lainnya
yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep.
 Jenis data
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis
data yaitu
-Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka,
misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan
sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
-Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,
misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
 Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan
organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah
produksinya, dll.
Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan
faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat
mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
 Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang
bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan
disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber
tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
 Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time)
untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang
menggunakan kuesioner.
Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat
perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar,
harga 9 macam bahan pokok penduduk.
 Contoh Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya,
dan apa alat yang digunakan.
Adapun contoh pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan
wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus
ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak


hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar.
3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan
sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada
1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat
diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
II. variabel

 Definisi

Sugiyono (2009 : 38) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu


yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.
 Contoh variable
variabel adalah atribut atau sifat yang memiliki variasi
1. kata 'badan' (bukan variabel), sementara 'tinggi badan' (variabel) hal ini karena
berat badan satu orang dengan orang lainnya berbeda (memiliki variasi)
2. kata 'kecerdasan' (bukan variabel, namun 'tingkat kecerdasan' (variabel).
3. kata 'siswa' (bukan variabel) namun 'motivasi siswa' (variabel)
 Jenis variable
Ada beberapa jenis variabel dalam sebuah penelitian. Untuk memudahkan kita
memahami kita akan golongkan jenis variabel kedalam 2 golongan yaitu, jenis
variabel berdasarkan fungsinya dan jenis variabel berdasarkan klasifikasi variabelnya.
Berdasarkan fungsi dan penerapannya
Berdasarkan fungsinya ada 4 jenis variabel, variabel tersebut adalah variabel bebas,
variabel tergantung, variabel kontrol dan variabel moderat

 Berdasarkan klasifikasi variabelnya


Pengklasifikasian kedua adalah mengklasifikasikan jenis variable berdasarkan
bentuk isi materi. Variabel ini ada 4 jenis yaitu variabel nominal, ordinal, interval
dan variabel ratio.
 Skala pengukuran
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.

Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan
menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-
angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
1. skala nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling
rendah di dalam suatu penelitian.
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk
memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan
mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya
2. Skala ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat
antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal,
karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan
peringkat.
Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan
tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,
3. Skala interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk
menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan
pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol)mutlak.

Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar
interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang
sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.
4. Skala ratio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa
dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.

Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai