Anda di halaman 1dari 17

Nama Kelompok 2

Cici Fitria Ayu Ningsih (2016017161)


Arini Prihatiningrum (2016017122)
Laela Nur Fitri (2016017129)
Nia Hertika Dewi (2016017141)
Anatasia Olu (2016017084)
SISTEM AKUNTANSI


 Warren, Reeve, Fees (2005: 234)
Sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur
untuk mengumpulkan, mengklarifikasi,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi kegiatan
bisnis (operasional) dan keuangan sebuah perusahaan.
 Baridwan (2000;6)
Sistem akuntansi adalah sebuah formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen.
 Niswonger dkk (1999;182)
Sebuah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan
infomasi mengenai keuangan dan operasi perusahaan.
Sistem Akuntansi Koperasi

 PSAK No. 27 Th 2007:
Koperasi adalah Badan usaha yang mengorganisir
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber ekonomi para
anggotanya atas dasar prinsip2 koperasi dan kaidah usaha
ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada
khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya,
dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi
rakyat dan sokoguru perekonomian nasional
Akuntansi Koperasi

Akuntansi koperasi adalah suatu seni pencatatan,
pengklasifikasian, pelaporan dan penafsiran laporan
keuangan koperasi dalam satu periode tertentu.
Periode tersebut mungkin bulanan, tiga bulanan, enam
bulanan atau tahunan. Biasanya periode pelaporan di
koperasi adalah satu tahun
Karakteristik koperasi:
1. Anggota memp. Kepentingan yang sama
2. Dikembangkan atas dasar nilai untuk menolong serta


bertanggung jawab kpd diri dan setia kawan, persamaan
dan demokrasi. (nilai kejujuran, keterbukaan, tanggung
jawab sosial)
3. Didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, diawasi dan
dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.
4. Tugasnya menunjang kepentingan ekonomi anggota
dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.
5. Jika ada kelebihan pelayanan dapat dimanfaatkan oleh
non anggota.
Tujuan dan Kegunaan Akuntansi Koperasi
Laporan keuangan koperasi sebagai bagian dari akuntansi
dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan koperasi
pada pihak-pihak tertentu baik intern maupun ekstern.

Pihak intern koperasi adalah para anggota, pengurus, pengawas, dan
karyawan.
Sedangkan pihak ekstern adalah calon anggota, pemerintah, gerakan
koperasi, auditor, dan sebagainya.
Sedangkan kegunaan dari laporan keuangan koperasi adalah:
 Mengetahui prestasi keuangan koperasi dalam periode tertentu.
 Mengetahui jumlah SHU yang diperoleh selama periode tertentu.
 Mengetahui jumlah harta, kewajiban, dan kekayaan bersih koperasi
selama periode tertentu.
 Mengantisipasi kemungkinan penyelewengan yang dilakukan oleh
pengelola koperasi.
 Mendidik agar tertib administrasi.
 Memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menganalisa
keuangan koperasi sebagai bahan pengambilan keputusan.
Jenis koperasi :

1. Simpan pinjam 
2. Konsumen
3. Pemasaran
4. Produsen
Ekuitas Koperasi

 Modal aggota :
a) Simpanan pokok
b) Simpanan wajib
 Modal umbangan/donasi
 Modal penyertaan
 cadangan
Siklus Akuntasi
Bukti transaksi---- Jurnal--- Buku Besar--- N.S-- L/K

Komponen L/K:
1. Perhitungan Hasil Usaha

2. Lap arus Kas
3. Perubahan ekuitas
4. Neraca
5. Laporan promosi ekonomi anggota:
 Manfaat ekonomi dr pembelian barang/jasa (unt kop konsumen)
 Manfaat ekonomi dr pemasaran dan pengolahan bersama
(Pemasaran/produsen)
 manfaat ekonomi dr simpan pinjam di koperasi (simpan pinjam)
 manfaat ekonomi pembagian SHU
Tujuan L/K, memberikan informasi keuanga

1)
tentang

Sumber ekonomi dan kewajiban serta modal kop
2) Perubahan sumber ekonomi dalam memperoleh SHU
3) Estimasi SHU di masa datang
4) Alokasi pembelajaan dan investasi
5) Kebijakan akuntansi yang dianut
Sistem Akuntansi UMKM
Istilah UMKM merujuk pada aktivitas usaha yang didirikan
oleh masyarakat,baik berbentuk usaha perorangan maupun
badan usaha. 
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008,UMKM
merupakan usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1.Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik perorangan atau
badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni:
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah)
2.Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian.baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria yakni:

 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,-(lima


puluh juta rupiah) sampai paling banyak Rp500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,-(dua milyar lima ratus juta rupiah).
3.Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian,baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria:
 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,-(lima
ratus juta`rupiah) sampai paling banyak
Rp10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau

 Memiliki hasil penjualan tahunanlebih dari


Rp2.500.000.000,-(dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai paling banyaksebesarRp50.000.000.000,-(lima
puluh milyar rupiah).
PERBEDAAN UMKM DENGAN PERUSAHAAN BESAR
UMKM perbedaannya dengan perusahaan besar.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek:


1) Asset Asset yang dimiliki oleh UMKM menurut UU No.
20 th 2008 maksimal adalah Rp 10.000.000.000,-saja,
sedangkan pada perusahaan besar kekayaan lebih dari Rp
10.000.000.000,-.
2) OmsetOmset yang diperoleh UMKM sesuai UU No. 20 th
2008 maksimal Rp 50.000.000.000,-, sedangkan di atas itu
masuk kategori perusahaan besar.
3) Jumlah karyawan Dari segi jumlah karyawan, merujuk
dari definisi yang dikemukakan Badan Pusat Statistik
(BPS) menyebutkan bahwa UMKM memiliki karyawan
maksimal 99 orang. Jika karyawan lebih dari 99 orang
maka masuk ke dalam kategori perusahaan besar
Bagaimana Siklus Akuntansi Pada UMKM Di
Jalankan
1. Menyimpan bukti transaksi
2.
3.
Pencatatan pada jurnal
Pencatatan pada buku besar

4. Neraca akuntansi
5. Laporan keuagan .PERBEDAAN UMKM DENGAN PERUSAHAAN
BESARBerdasarkan pengertian UMKM di atas, kita dapat
mengetahui perbedaannya dengan perusahaan besar. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek:1.Asset Asset yang
dimiliki oleh UMKM menurut UU No. 20 th 2008 maksimal adalah
Rp 10.000.000.000,-saja, sedangkan pada perusahaan besar kekayaan
lebih dari Rp 10.000.000.000,-.2.OmsetOmset yang diperoleh UMKM
sesuai UU No. 20 th 2008 maksimal Rp 50.000.000.000,-, sedangkan di
atas itu masuk kategori perusahaan besar.3.Jumlah karyawanDari
segi jumlah karyawan, merujuk dari definisi yang dikemukakan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa UMKM memiliki
karyawan maksimal 99 orang. Jika karyawan lebih dari 99 orang
maka masuk ke dalam kategori perusahaan besar.Selai
Manfaat penerapan siklus
akuntansi pada UMKM

 Sebagai informasi kinerja usaha
 Untuk mengetahui dana perusahaan
 Informasi pemasukan dan pengeluaran kas
 Informasi besaran biaya
 Informasi perhitungan pajak

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai