Anda di halaman 1dari 11

Amanda Liana Setya

16670060
EPIDEMIOLOGI
Hepatitis A
• Hepatitis A dapat menyerang segala usia.
• Pada anak-anak sering tidak terdeteksi secara klinis (asimptomatik)
dan periode penularannya lebih lama daripada orang dewasa.
• Infeksi hepatitis A terjadi melalui rute fekal-oral, kontak dengan
penderita, atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi,
atau melalui darah (jarang)
• Lebih sering terjadi pada masyarakat golongan sosioekonomi rendah
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan sanitasi yang
buruk.
EPIDEMIOLOGI
Hepatitis B
• Area dengan prevalensi tinggi: Afrika sub-Sahara, Asia, Amazon,
EropaTimur danTengah.
• Ras dengan prevalensi tinggi: ras kulit hitam non-Hispanik disusul oleh
ras Asia-Pasifik dan ras kulit putih non-Hispanik. Ras Hispanik memiliki
prevalensi hepatitis B terendah.
• Hepatitis B Virus (HBV) ditularkan secara seksual, parenteral, dan
perinatal.
• Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh
penderita, terutama darah dan komponen darah.
EPIDEMIOLOGI
Hepatitis C
• Faktor risiko: transfusi darah, hemodialisis, penggunaan obat suntik (IDU), kontak seksual
atau perinatal.
• Skrining HCV perlu dilakukan pada:
1. Pengguna obat suntik
2. Penderita HIV
3. Menerima transfusi darah/transplantasi organ sebelum tahun 1992
4. Menerima faktor pembekuan darah sebelum tahun 1987
5. Pernah/sedang menjalani hemodialisis
6. Pasien dengan peningkatan kadarALT/penyakit hati
7. Tenaga kesehatan setelah paparan di lingkungan kerja
8. Anak yang lahir dari ibu positif virus hepatitis C
9. Imigran dari negara dengan prevalensi hepatitis C tinggi
EPIDEMIOLOGI
Hepatitis D
• Virus Hepatitis D (HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yakni virus
RNA yang tidak lengkap, memerlukan keberadaan virus hepatitis B untuk
ekspresi dan patogenisitasnya, tetapi tidak untuk replikasinya.
• Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah.
• Hepatitis virus tipe D (agen delta (HDV) ditemukan diseluruh dunia tetapi
dengan distribusi yang tidak merata
• Prevalensi yang tinggi pernah dilaporkan di Itali, Timur Tengah, Asia
Tengah, Afrika Barat dan Amerika Selatan.
• Masa inkubasi virus hepatitis D (HDV) : 3 minggu-3 bulan
• Pola penularan HDV telah teridentifikasikan di negara-negara mediterania, infeksi HDV
merupakan indemik diantara orang-orang dengan hepatitis B dan kebanyakan infeksi di
perkirakan ditularkan melalui kontak intim.
• Pada wilayah non indemik seprti AS dan Amerka Utara, infeksi HDV terbatas pada orang-orang
yang sering terpapar oleh darah, terutama pencandu obat dan penderita hemophilia
• Hepatitis D bisa menjadi penyakit yang parah yang terjadi selama berpuluh-puluh tahun, pada
masyarakat terisolasi di danau Orinoco dan Amazone di Amerika Selatan, HDV pernah di temukan
berperan dalam 20-30 % kasus hepatitis B kronis dan hepatitis B akut, serta 3 sampai 12 %
pendonor darah dengan HBsAg serum mempunyai antibody HDV . Hepatitis D bukan penyakit
baru, karena sejumlah globuli yang dipreparasi dari plasma yang dikumpulkan di AS lebih dari 40
tahun yang lalu mengandung antibody HDV.
EPIDEMIOLOGI
Hepatitis E
• Gejala mirip hepatitis A, demam, pegal linu, lelah, hilang nafsu makan dan
sakit perut.
• Penularan hepatitis E melalui air yang terkontaminasi feces.
• Ada sekitar 30.000 kasus baru hepatitis C akut setiap tahun di Amerika
Serikat, seperti yang diperkirakan oleh Central of Disease Control (CDC)
Amerika Serikat. Pada 2015, diperkirakan sekitar 3,5 juta orang Amerika
terinfeksi hepatitis C.
• Pada skala global, prevalensi hepatitis C terbesar adalah di Asia Tengah dan
Timur, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Pada 2005, diperkirakan bahwa 185
juta orang di seluruh dunia memiliki antibodi terhadap virus hepatitis C.
• Masa inkubasi: 3-6 minggu
dapus
• Kemenkes RI. 2014. Infodatin: Situasi dan Analisis Hepatitis. Jakarta
Selatan : Kemenkes RI
• DiPiro JT, et al. 2008. Pharmacotherapy. A Pathophysiologic Approach
(seventh edition), New York : The McGraw Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai