Anda di halaman 1dari 42

Dwi Hari Susilo

Trainee Bedah Onkologi


Sub Bagian Bedah Onkologi, Kepala-Leher
FK Unpad / RS Hasan Sadikin Bandung
Pembedahan tiroid telah mengalami perkembangan
dari waktu ke waktu

Dengan pemahaman anatomi yang semakin baik,


ditunjang oleh perkembangan pengetahuan
dan teknologi, pembedahan tiroid menjadi
semakin sempurna sehingga angka morbiditas
dan mortalitas yang semakin kecil
Aulus Cornelius Celcus (30AD) : Strumectomy=membuang struma
Albucasis (Baghdad, 1000) : tiroidektomi pertama yang berhasil
Roger Frugardi (1170) : operasi tiroid dengan seton, besi
panas dan caustic
powder
William Blizard (1811) : ligasi a. tiroidea superior
Sampai 1849 mortalitas pada operasi tiroid 40 %
Th 1867 : penemuan antiseptik
Th 1870 : penggunaan klem arteri pertama
yang efektif pada operasi
tiroid
Theodor Kocher (swiss, 1872) : teknik antisepsis, ligasi arteri dan
diseksi intracapsuler 
ekstrakapsuler dengan
preservasi n. rekuren dan
paratiroid -------
kematian < 1%
Frank Lahey (1938) : ligasi a. tiroidea inferior untuk
mencegah lesi n. rekuren
Kelenjar tiroid mulai
terbentuk pada akhir
minggu ke-3 kehamilan
sebagai penebalan
entoderm dasar faring
Divertikulum ini
berkembang cepat
membentuk 2 lobus yg
tumbuh ke lateral
sehingga terlihat kelenjar
tiroid terdiri dari 2 lobus
lateralis dengan bagian
tengahnya disebut
isthmus
Kemudian terjadi
pertumbuhan lidah ke
arah kranial
bersamaan dengan
bertambah panjangnya
fetus

Foramen caecum ke
kranial ----- duktus
tiroglosus
Duktus tiroglosus obliterasi pada minggu ke-5

Tiroidberada pada posisi depan trachea


setinggi v.C-5,6,7 dan Th-1 pada minggu ke-7

Follikel tiroid mulai terbentuk pada bulan ke-2


sampai bulan ke-4

Pembentukan koloid dan kemampuan up-take


Yodium mulai pada minggu ke-12
Potongan transversal setinggi Vertebra C 7
n. rekuren laringeus dan kelenjar paratiroid
Variasi n. rekuren
terhadap a. tiroidea inferior
Aliran limfatik kelenjar tiroid
TOTAL LOBEKTOMI (ISMOLOBEKTOMI)
Pengangkatan satu lobus kelenjar tiroid
beserta isthmusnya
SUBTOTAL TIROIDEKTOMI:
mengangkat sebagian besar
tiroid kedua lobus (kiri-kanan)
dengan menyisakan jaringan
tiroid masing-masing 2–4 gram.
NEAR TOTAL
TIROIDEKTOMI
ismolobektomi dekstra dgn
subtotal lobektomi sinistra
atau sebaliknya, sisa
jaringan tiroid 1–2 gram.
TOTAL TIROIDEKTOMI
Pengangkatan seluruh
kelenjar tiroid
•Keganasan
•Penekanan ke organ sekitar
•Hipertiroid
•kosmetik

Tumor inoperabel
(sudah ekstensi ke struktur vital di sekitarnya :
a. carotis, trachea, esofagus dll)
Dalam narkose umum,
intubasi orotracheal
Dengan fiksasi tube kearah
kontra lateral dari tumor.

Posisi supinasi, kepala ekstensi


Pundak diganjal bantal
Head-up 15 derajat

Posisi dagu sejajar dengan long axis


tubuh pada garis median
Kepala diletakkan didonut baloon
Desinfeksi lapangan operasi dengan povidon iodine 10 %
Batas atas : bibir bawah
Batas bawah : costa 3 / papila mammae
Batas lateral : tepi depan m. trapezius

Lapangan operasi dipersempit


dengan doek steril

Pembuatan marker insisi


Insisi kolar 2 jari di atas jugulum
Diperdalam sampai memotong m. platisma
Perdarahan dirawat dengan koagulasi
atau diikat
Pembuatan flap pada fascia coli superficialis
ke atas sampai prominensia cartilago tiroid
dan ke bawah sampai jugulum
Kemudian diteugel ke atas dan ke bawah
Fascia colli superficialis diibuka pada garis tengah,
batas atasnya cartilago tiroid, bawah sampai jugular notch
Otot pretracheal dipisahkan ke lateral kanan-kiri
sehingga tampak jaringan tiroid.
Diseksi pertengahan strap muscle sampai fascia colli profunda
Strap muscle (m. sternohyoid dan m. sternotiroid) diretraksi ke lateral
Pemisahan kelenjar tiroid pada cleavage plane
(antara tiroid dan m. sternocleidomastoideus)
Pada tumor yang besar, strap muscle dapat dipotong
pada 1/3 proksimal, setelah v. jugularis anterior diligasi
Dilakukan diseksi tajam dan tumpul mulai tiroid bagian tengah
Identifikasi v. tiroidea media, kemudian diligasi dan dipotong
Diseksi dilanjutkan ke bawah
Identifikasi a. tiroidea inferior, diligasi lalu dipotong
Identifikasi dan preservasi kel. Paratiroid
Identifikasi dan preservasi n. rekuren laringeus
Identifikasi v. tiroidea inferior, diligasi dan dipotong
Identifikasi a.v. tiroidea superior di pool atas tiroid
Ligasi pada dua tempat dan dipotong diantaranya
Diseksi dilanjutkan ke arah isthmus
Ligamentum Berry dan isthmus diklem dan dipotong
Dilakukan omsteking (jahit ikat) pada
jaringan tiroid yang diklem.

Kontrol perdarahan,
terutama dari a. tiroidea superior.

Cuci dengan NaCl steril


Pasang drain Redon no. 12 yang ditembuskan ke kulit
searah dengan tepi sayatan luka operasi.

Jika kelenjar paratiroid terangkat, dilakukan replantasi


sebelum menutup kulit

Posisi leher dikembalikan dg mengambil bantal


dibawah pundak penderita

Evaluasi ulang, rawat perdarahan


Strap muscle yang dipotong dijahit

Strap muscle direkatkan sedekat


mungkin, kemudian fascia colli ditutup
dg jahitan interrupted dg chromic 2/0
Platysma dan lemak sub kutan didekatkan dan
dijahit interrupted dg chromic 3/0
Kulit dijahit secara jelujur subkutikuler dgn
benang sintetis 4/0 monofilamen
Luka operasi ditutup dg kassa steril
Setelah ekstubasi, dilakukan pemeriksaan
gerakan pita suara dengan laringoskop
KOMPLIKASI AWAL :
Perdarahan
Lesi n. rekuren laringeus
Lesi n. laringeus superior cabang eksternal
Trakheomalasi
Hipokalsemia
Krisis tiroid
Infeksi

KOMPLIKASI LANJUT
Hipotiroid
Hipertiroid
Jaringan parut yang jelek
Drain diobservasi produksinya, bila dalam 1 jam
pertama produksinya > 100 cc atau apabila sampai
timbul gangguan nafas maka perlu disiapkan re-open
untuk eksplorasi dan hemostasis

Bila produksi < 10 cc / 24 jam, serous, drain bisa


dilepas

Rawat luka pada hari ke-3 (atau pada saat lepas


drain), evaluasi infeksi nosokomial.

Penderita boleh pulang sehari setelah lepas drain.

Angkat jahitan hari ke-7, evaluasi infeksi nosokomial.


•Loré, John M. An Atlas of Headn and Neck Surgery 3th ed. WB.
Saunders Company, 1988.
•Pramod K Sharma, MD, E-medicine : Complication of thyroid surgery.
2006.
•Stell & Maran’s Head & Neck Surgery 4th ed. Oxford, 2000.
•Gray, Henry. Anatomy of Human Body. 1918.
•Justin Shah – Head & Neck Surgery & Oncology, 2003.
•Rob & Smith’s Operative Surgery : Head and Neck part 1. Oxford, 1992.
•Gidding, AEB MD. The History of Thyroidectomy. J R Soc Med (91)
1998.

Anda mungkin juga menyukai