Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN KESEHATAN

Drg. Mangatas HP Hutagalung, M.Kes


DEFINISI KUALITAS PELAYANAN
1. Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
2. Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik
3. Kualitas mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan
lingkungan
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan
DEFINISI KUALITAS PELAYANAN
Vincent Gesperz (2003) : dimensi-dimensi =
1. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu
tunggu dan proses
2. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau ketepatan
pelayanan
3. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan
keramahan pelaku bisnis
4. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam
penanganan keluhan pelanggan
5. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang
melayani serta fasilitas pendukung lainnya
6. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat
pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunjuk
atau panduan lainnya
7. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kualitas lingkungan,
kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi dan
lainnya
Pelayanan yang prima
Tujuan pelayanan prima :
1. Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada
pelanggan
2. Menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera
memutuskan untuk menerima pelayanan dari sebuah
organisasi pelayanan kesehatan
3. Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan
4. Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu
kelak terhadap organisasi pelayanan kesehatan
Pelayanan yang prima
5. Menciptakan kepercayaan dan kepuasan terhadap
pelanggan
6. Menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala
kebutuhannya
7. Mempertahankan pelanggan
Manajemen Kesehatan
 Pengertian : (Notoatmodjo, 2003)
Suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para
petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat.
 Manajemen kesehatan = penerapan manajemen
umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat
sehingga yang menjadi obyek dan sasaran manajemen
adalah pelayanan kesehatan masyarakat
Manajemen Kesehatan
 Ruang Lingkup :
1. Manajemen sumber daya manusia
2. Manajemen keuangan (mengurusi cash flow
keuangan)
3. Manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan
peralatan)
4. Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem
informasi manajemen (mengurusi pelayanan
kesehatan)
Manajemen Kesehatan
 Kemampuan pemimpin atau manajer organisasi
pelayanan kesehatan :
1. Kemampuan menentukan arah organisasi (visi dan
misi)
2. Kemampuan menentukan tujuan organisasi (goal
setting)
3. Bekerja berdasarkan perencanaan (planning)
4. Penggunaan waktu secara efektif (time schedule)
5. Pengambilan keputusan di seluruh level
6. Memberdayakan kemampuan staf
7. Pengorganisasian sesuai kebutuhan
8. Menerapkan manajemen peubahan
9. Pembentukan budaya organisasi (culture)
10. Kemampuan memotivasi
11. Menjamin komunikasi yang lancar
12. Pengembangan kemampuan staf
13. Pengawasan
14. Independensi
Manajemen Kesehatan di Indonesia
 Dampak dari krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998,
mempengaruhi kemampuan masyarakat maupun pusat
pelayanan kesehatan  Departemen Kesehatan
mengantisipasi dampak krisis dengan menyesuaikan terus
kebijakan pelayanannya terutama di tingkat opersional.
 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer seperti
puskesmas maupun RS kabupaten harus dijadikan kebijakan
baru di bidang pelayanan kesehatan
Manajemen Kesehatan di Indonesia
 Kebijakan manajemen operasional dalam manajemen
kesehatan di Indonesia dalam menghadapi krisis dan
tantangannya :
1. Meletakkan landasan kebijakan kesehatan yang lebih
bersifat pencegahan (preventif)
2. Kebijakan obat nasional diarahkan untuk pemasyarakatan
obat-obatan esensial dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat, program obat pembuatan obat generik
dengan harga yang lebih murah
3. Meskipun dengan dalih untuk membuka peluang bagi
penanaman modal asing (PMA), pembatasan jumlah
industri farmasi dilaksanakan secara ketat
4.Etika kedokteran dan tanggung jawab profesi mendapat
porsi yang lebih besar
5. Kesehatan merupakan hak masyarakat yang perlu terus
diperjuangkan terutama penduduk miskin
Sub sistem Manajemen Kesehatan
 Sub sistem manajemen kesehatan dalam SKN =
tatanan yang menghimpun berbagai upaya administrasi
kesehatan yang didukung oleh pengelolaan data dan
informasi, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta pengaturan hukum kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya
derajat setinggi-tingginya
Sub sistem Manajemen Kesehatan

 Tujuan sub sistem =


Terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan
yang berhasilguna dan berdayaguna, didukung oleh
sistem informasi, IPTEK dan hukum kesehatan, untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya
Sub sistem Manajemen Kesehatan

 Unsur-unsur utama subsistem =


1. Administrasi kesehatan = kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggara pembangunan
kesehatan. Terdiri dari :
a. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan
berpedoman pada asas dan kebijakan desentralisasi,
dekonsentrasi, dan tugas perbantuan dalam negara RI
b. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan dukungan
kejelasan hubungan administrasi dengan berbagai sektor
pembangunan lain serta antar unit kesehatan di berbagai
jenjang administrasi pemerintahan
c. Administrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan
koordinasi yang jelas dengan berbagai sektor
pembangunan lainnya
d. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan
mengupayakan kejelasan pembagian kewenangan, tugas
dan tanggung jawab antar unit kesehatan dalam satu
jenjang yang sama dan diberbagai jenjang administrasi
kesehatan
Sub sistem Manajemen Kesehatan
 Unsur-unsur utama subsistem =
2. Informasi Kesehatan = hasil pengumpulan dan pengolahan
data yang merupakan masukan bagi pengambilan
keputusan di bidang kesehatan. Terdiri dari :
a. Informasi kesehatan mencakup seluruh data yang terkait
dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan
ataupun dari berbagai sektor pembangunan lainnya
b. Informasi kesehatan mendukung proses pengambilan
keputusan di berbagai jenjang administrasi kesehatan
c. Informasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan
informasi untuk pengambilan keputusan
d. Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan
disajikan secara cepat dan tepat waktu, dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi
e. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan
pengumpulan data melalui cara rutin (pencatatan dan
pelaporan) dan cara non rutin (survey, dll)
Sub sistem Manajemen Kesehatan
 Unsur-unsur utama subsistem =
3. `Ilmu pengetahuan dan teknologi = hasil penelitian dan
pengembangan yang merupakan masukan bagi pengambil
keputusan di bidang kesehatan. Terdiri dari :
a. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan adalah untuk kepentingan masyarakat
b. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan tidak boleh bertentangan dengan
etika, moral, dan nilai agama
Sub sistem Manajemen Kesehatan
 Unsur-unsur utama subsistem =
4. Hukum Kesehatan = peraturan perundang-undangan
kesehatan yang dipakai sebagai acuan bagi penyelenggara
pembangunan kesehatan. Terdiri dari :
a. Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk
terwujudnya sistem hukum kesehatan yang mencakup
pengembangan subtansi hukum, pengembangan kultur,
dan budaya hukum, serta pengembangan aparatur
hukum kesehatan
b. `Tujuan pengembangan hukum kesehatan adalah untuk
menjamin terwujudnya kepastian hukum, keadilan
hukum, dan manfaat hukum
c. `Pengembangan dan penerapan hukum harus
menjunjung tinggi etika, moral, dan nilai agama
Pembiayaan Program Kesehatan
 Sumber utama pembiayaan kesehatan di Indonesia :
1. Pemerintah
2. Swasta
3. Masyarakat dalam bentuk pembiayaan langsung (free for
service) dan asuransi
4. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman
luar negeri
Pembiayaan Program Kesehatan
1. Pemerintah = APBN yang disalurkan ke daerah dalam
bentuk Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.
Adanya otonomi daerah menyebabkan porsi dana APBN
menurun, tetapi pemerintah masih dapat membantu
program keseahtan di daerah melalui bantuan dana
konsentrasi khususnya untuk pemberantasan penyakit
menular
Pembiayaan Program Kesehatan
2. `APBD, yang bersumber dari PAD (pendapatan asli daerah)
baik dari pajak, atau penghasilan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD)
3. `Bantuan luar negeri, dapat berupa hibah (grant) atau
pinjaman (loan) untuk investasi atau pengembangan
pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai