Anda di halaman 1dari 4

Manisfestasi klinis stomatitis aftosa rekuren

Gambaran khas stomatitis aftosa rekuren terdiri dari (Cawson dan Odell,
2008):
 Onsetnya sering ditemukan pada anak-anak, tetapi mencapai puncaknya
pada masa remaja atau dewasa muda.
 Lesi muncul pada saat yang bervariasi, tetapi secara relatif dapat
ditentukan pada interval tertentu.
 Sebagaian besar penderitanya terlihat sehat.
 Pada sebagian kecil kasus ditemukan gangguan hematologi.
 Sebagian besar pasien yang ditemukan bukan perokok.
 Biasanya lesi bersifat self-limiting.

Stomatitis aftosa rekuren lebih banyak ditemukan pada penderita


perempuan dibandingkan laki-laki. Frekuensi lesi mencapai puncaknya saat
dewasa muda/usia di atasnya, kemudian menurun perlahan. Stomatitis aftosa
rekuren jarang ditemukan pada lansia, terutama yang sudah tidak bergigi.
Namun
demikian, para lansia juga masih bisa mengalaminya jika pada mereka
ditemukan gangguan hematologi. Sebagian besar penderita yang ditemukan
memiliki pekerjaan sebagai petugas administrasi, semi-profesional dan bukan
perokok. Kadang, stomatitis aftosa dapat muncul kembali jika kebiasaan
merokok dihentikan.
Riwayat lesi pada umumnya berupa rasa nyeri yang muncul dalam interval
3 – 4 minggu. Kadang ada yang berlangsung terus-menerus, tetapi ada juga
yang muncul kembali setelah beberapa bulan. Stomatitis aftosa minor yang
soliter dapat bertahan hingga 7 – 10 hari, kemudian sembuh tanpa membentuk
jaringan parut. Stomatitis aftosa umumnya terjadi pada mukosa yang tidak
berkeratin seperti mukosa bukal, sulkus, bagian lateral lidah. Sedangkan
stomatitis aftosa tipe mayor terjadi pada bagian mukosa yang terlibat dalam
pengunyahan. Rasa nyeri yang terjadi pada stomatitis aftosa mayor dapat
mengganggu fungsi makan (Neville dkk, 1999).

Stomatitis aftosa rekuren secara klinis terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu
stomatitis aftosa minor, mayor dan herpetiformis:
 Stomatitis aftosa minor
- Jenis stomatitis aftosa ini merupakan bentuk lesi yang paling sering
ditemukan.
- Lesi ditemukan pada mukosa yang tidak berkeratin
- Lesi berbentuk erosi, bulat, berdiameter 5 – 7 mm, disertai kelim
merah di sekitar lesi, warna lesi putih-kekuningan, berjumlah satu atau
lebih.

Gb 1. Stomatitis aftosa minor


(Cawson dan Odell, 2008)

 Stomatitis aftosa mayor


- Jenis stomatitis aftosa ini lebih jarang ditemukan.
- Lesi berdiameter di atas 1 cm
- Kadang lesi menyerupai lesi ganas.
- Ulkus dapat bertahan hingga beberapa bulan.
- Lesi ditemukan pada mukosa yang terlibat dalam pengunyahan, seperti
dorsum lidah atau gingiva.
- Terbentuk jaringan parut setelah terjadi penyembuhan.

Gb 2. Stomatitis aftosa mayor


(Lamey dan Lewis, 1991)

 Stomatitis aftosa herpetiformis


- Jenis stomatitis aftosa ini jarang ditemukan.
- Lesi ditemukan pada mukosa yang tidak berkeratin.
- Lesi berdiameter 1 – 2 mm.
- Jumlah lesi 10 – 100 buah.

- Beberapa lesi ada yang bergabung menjadi satu lesi dengan tepi tidak
beraturan.
- Di sekitar lesi multiple tersebut ditemukan daerah eritematosa yang
luas.

Gb 3. Stomatitis aftosa herpetiformis


(Cawson dan Odell, 2008)

Anda mungkin juga menyukai