Anda di halaman 1dari 22

Fais Zatun Indana Akbar

201704200244
 Bekas luka keloid adalah tumor jinak pada fibroblast
dermal terbentuk karena trauma kulit atau peradangan
sekunder seperti cacar air / jerawat, penindikan kulit
yang disengaja atau operasi
 Bekas keloid akan berproliferasi pada daerah yang
terkena injuri.
 Keloid adalah parut abnormal yang timbul sebagai
akibat dari proses penyembuhan luka.
 terjadi karena sintesis dan penumpukan kolagen yang
berlebihan dan tidak terkontrol pada kulit yang
sebelumnya terjadi trauma dan mengalami
penyembuhan luka.
 Keloid sering terjadi pada usia antara 10-30
tahun.
 Angka kejadian keloid dilaporkan terjadi antara
4,5-16% di mana 16% diantaranya terjadi pada
ras kulit hitam Afrika.
 di RS dr. Soetomo Surabaya, pada 30 kasus
keloid, diperoleh data bahwa 76,7% penderita
keloid terbanyak ialah perempuan
 benda asing dalam kulit, luka bakar, dan infeksi.
Faktor lainya, misalnya ras, familial, dan
hormonal.
 Fase inflamasi : 2-3 hari dimana keping darah
melepaskan growth factor seperti platelet
derived growth factor (PDGF) dan transforming
growth factor β (TGF-β). Neutrofil mencapai
area luka dan memenuhi rongga perlukaan.
 Fase Proliferasi : hari ke-4 hingga ke-3 dimana
Makrofag terus memproduksi growth factor
seperti PDGF dan TNF-β1 yang membuat
fibroblas dapat terus berproliferasi dan migrasi
membentuk jaringan matriks ekstraseluler

 Fase Remodelling : minggu ke-3 hingga 1


tahun, ditandai Fase ini ditandai dengan
kontraksi luka dan remodelling kolagen.
 lesi padat kemerahan dan menimbul dengan
permukaan licin dan berkilat
 Dapat tumbuh terus, tetapi bila mengalami
resolusi pertumbuhan akan berkurang dan
warna akan lebih pucat.
 Ditandai dengan adanya riwayat trauma
sebelumnya
 Pasien dengan keloid sebelumnya atau riwayat
keluarga keloid mempunyai peningkatan risiko
untuk mengembangkan bekas luka yang
abnormal.
 Pasien-pasien ini harus diberi konseling
terhadap tindakan menindik tubuh dan harus
menghindari prosedur kosmetik elektif dengan
risiko untuk jaringan parut.
 Nama : Nn. A
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 18 Tahun
 Alamat : Ploso I/31,
Surabaya
 Pendidikan : Mahasiswa
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Agama : Islam
 No RM : 814319
 Tanggal Periksa : 05 Juli 2018
 Keluhan utama
Benjolan di bahu kiri
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Kulit dan
Kelamin RSU Haji Surabaya dengan keluhan
adanya benjolan di bahu kiri. Keluhan ini
dirasakan sudah bertahun-tahun. Dulu awalnya
ada bekas luka suntikan yang awalnya kecil
dan semakin lama semakin besar, dan jika ada
luka sering berbekas. nyeri (-), gatal (-).
 Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami sakit kulit, DM (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini, DM
(-), Hipertensi (-)
 Riwayat Alergi
Alergi makanan dan obat disangkal.
 Riwayat Sosial-Ekonomi
Pasien berobat dengan menggunakan JKN-
NONPBI, Pasien adalah seorang mahasiswa.
 Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : Tidak dievaluasi
Nadi : Tidak dievaluasi
Suhu : Tidak dievaluasi
RR : Tidak di evaluasi
Kepala : lihat status dermatologis
Leher : lihat status dermatologis
Thorax : lihat status dermatologi
Abdomen : lihat status dermatologis
Ekstremitas : Lihat status dermatologis

 Status Dermatologis
Didapatkan benjolan di bahu tangan kiri
sebesar 3x5cm, nyeri (-), gatal (-).
Scar Hipertrofik Scar Keloid Dermatofibroma
Insiden Laki = Perempuan Laki = Perempuan Laki < Perempuan
Area predileksi Bahu, leher, sekitar sternum, Dada depan, pundak, Seluruh tubuh
lutut, pergelangan telinga, lengan atas,
kaki dan
pipi
Onset 4-8 minggu setelah luka, Beberapa tahun Tidak karena luka atau trauma
pertumbuhan cepat setelah terjadinya
terjadi hingga 6 bulan luka atau
kemudian mengalami spontan tanpa
regresi didahului luka di area
dada tengah.
Cenderung menetap,
jarang regresi
spontan.
Gambaran Klinis Jarang meluas melebihi area Luas melebihi area Papul atau nodus dengan
luka luka permukaan keratotik, coklat.

Gambaran Terorganisir. Tidak terorganisir, Pada epidermis hiperplastik,


Histopatologis Kolagen tipe III yang paralel luas, tebal. Kolagen dermis, dengan sel spindel,
epidermis, terdapat tipe I&III histiosit.(5)
nodul mengandung tanpa nodul atau
miofibroblas dan banyak miofibroblas.
mengandung asam Vaskularisasi
mukopolisakarida. Ekspresi sangat buruk.
ATP rendah. Ekspresi ATP tinggi.
 Planing
Terapi
Injeksi Triamcinolon Acetonide
Diagnosa
` Biopsi untuk pemeriksaan
Histopatologi
 Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Quo ad sanationam: ad bonam
 Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Haji
Surabaya dengan keluhan dengan benjolan pada
leher sejak beberapa tahun yang lalu yang
awalnya kecil dan semakin lama menjadi besar.
Benjolan berawal dari luka bekas suntikan . Nyeri
(-) pruritus (-). Benjolan bertambah luas
melewati tepi luka.
 Status dermatologis ditemukan lesi pada lengan
kiri bagian atas, Lesi tumor tunggal, berukuran
plakat (3x5 cm), susunan soliter, bentuk oval,
batas sirkumskripta. Efloresensi nodular, sikatrik
hipertrofik (keloid).

Anda mungkin juga menyukai