Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN NEONATUS, BAYI BARU

LAHIR DAN ANAK PRA- SEKOLAH


“IKTERUS PADA BAYI”
ANGGOTA :
• Ananda Amalia Savira (P17331171001)
• Laksmita Janasti (P17331173012)
• Fitri Rahmadayanti P. (P17331173016)
• Etta Bina Irawati (P17331173027)
• Nia Indah Sari (P17331173030)
• Amalia Quthurun N. (P17331174041)
• Tsamarah Yumna M. (P17331174045)
Definisi Ikterus
Ikterus atau Hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir adalah
meningginya kadar bilirubin didalam jaringan ekstravaskuler
sehingga kulit, konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna
kuning.
Batasan-batasan

Ikterus Fisiologik

Ikterus fisiologik ialah ikterus yang timbul pada hari kedua dan
hari ketiga yang tidak mempunyai dasar patologik, kadarnya tidak
melewati kadar yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi
kern-ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus
ini biasanya menghilang pada akhir minggu pertama atau selambat-
lambatnya 10 hari pertama.
Ikterus Patologik

Ikterus Patologik adalah ikterus yang mempunyai dasar patologik


atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut
hiperbilirubinemia. Dasar patologik ini misalnya, jenis bilirubin, saat
timbulnya dan menghilangnya ikterus dan penyebabnya.
Metabolisme Bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga yang merupakan
bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi
oksidasi-reduksi. Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan,
transpostasi, asupan, konjugasi, dan ekskresi.
Etiologi Ikterus
• Produksi yang berlebihan, lebih dari kemampuan bayi untuk
mengeluarkannya misalnya pada hemolisis yang meningkat pada
inkompatibilitas darah Rh, ABO, golongan darah lain, defisiensi enzim
G6PD, pyruvate kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.

• Gangguan dalam proses ‘uptake’ dan konjugasi hepar. Gangguan ini


dapat disebabkan imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi
bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan infeksi
atau tidak terdapatnya enzim glukoronil transferase (sindrom Craggle-
Nijar).
Ikterus yang disebabkan oleh hal lain
• Pengaruh hormon atau obat yang mengurangi kesanggupan hepar
untuk melakukan konjugasi bilirubin, misalnya pada breastmilk
jaundice dan pemakaian Novobiosin.
• Hipoalbuminemia
• Adanya obat atau zat kimia yang mengurangi ikatan bilirubin tidak
langsung pada albumin, misalnya sulfafrozole, salisil, dan heparin.
• Sindroma Crigler-Najjar ialah suatu penyakit herediter yang bersifat
resesif. Pada penyakit ini tidak terdapat atau sangat kurang terdapat
glukoronil-transferase dalam hepar.
Jenis Ikterus dan Gejalanya
Ikterus Hemolitik
Pada umumnya merupakan suatu golongan penyakit yang disebut
eritroblastosis fetalis atau morbus hemolitikus neonatorum
(haemolytic disease of the newborn). Penyakit hemolitik ini biasanya
disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah ibu dan bayi.
a. Inkompatibilitas Rhesus
b. Inkompatibilitas ABO
c. Ikterus Hemolitik Karena Inkompatibilitas Golongan darah lain
d. Penyakit hemolitik Karena kelainan Eritrosit Kongenital
e. Hemolisis karena defisiensi enzim glukosa-6-phosphate
dehidrogenase (G6PD deficiency)
Ikterus Obstruktiva
• Obstruksi dalam penyaluran empedu dapat terjadi di hepar dan di luar
hepar. Akibat obstruksi itu terjadi penumpukan bilirubin tidak
langsung. Adanya bilirubin langsung didalam plasma seringkali
merupakan petunjuk ke arah proses umum, misalnya infeksi
kongenital oleh bakteria, virus dan protozoa yang mengurangi
kemampuan hepar untuk mengeluarkan bilirubin langsung.
Kern-ikterus
• Ensefalopatia oleh bilirubin merupakan satu hal yang sangat ditakuti
akibat komplikasi hiperbilirubinemia.
• Diagnosis klinik kern-ikterus dapat dibuat kalau kita waspada terhadap
kemunkinan terjadinya. Gejala klinik kern-ikterus biasanya berupa
ikterus yang bera, letargia, tidak mau minum, muntah-muntah,
sianosis, opistotonus, dan kejang. Kadang-kadang gejala klinik ini
tidak ditemukan dan bayi biasanya meninggal karena serangan apnea,
tetapi pada bedah mayat ditemukan kern-ikterus.
• Walaupun meningkatnya kadar bilirubin tidak langsung merupakan
syarat utama bagi terjadinya kern-ikterus, namun sebetulnya tidak
terdapat kadar bilirubin yang pasti yang bila dilewati, dapat
menimbulkan kern-ikterus
PEMBAGIAN IKTERUS MENURUT METODE KRAMER
Pencegahan dan Penanganan Hiperbilirubinemia

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder


• Menganjurkan ibu untuk menyusui • Pemeriksaan pada ibu hamil yaitu
bayinya paling sedikit 8-12 kali golongan darah ABO dan rhesus serta
perhari untuk beberapa hari penyaringan serum untuk antibodi
pertama isoimun yang tidak biasa.
• Tidak memberikan cairan tambahan • Harus memastikan bahwa semua bayi
rutin seperti dextrose atau air pada secara rutin dimonitor terhadap
bayi yang mendapat ASI dan tidak timbulnya ikterus dan menetapkan
mengalami dehidrasi protokol penilaian ikterus yg harus
dinilai saat memeriksa tanda vital
bayi, tetapi tidak kurang dari setiap 8-
12 jam
Lanjutan…
Penanganan pada bayi ikterus Terapi Sinar pada Ikterus Neonatal
• Observasi feses awal bayi ( 24 jam pertama) • Diusahakan agar bagian tubuh bayi terkena
sinar dengan membuka pakaian bayi
• Segera mulai menyusui dan beri sesering mungkin. • Kedua mata gonad ditutup dengan penutup yang
• Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi jam dapat memantulkan cahaya
7.30-8.00 dibalik kaca jendela membelakangi mata. • Bayi diletakkan 8 inchi dibawah sinar lampu.
• Observasi berat badan, BAB dan BAK yang
Jarak ini dianggap jarak yang terbaik untuk
mendapatkan energi yang optimal.
berhubungan dengan pola menyusui
• Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 18 jam
• Bila kadar billirubin mencapai 15mg/dl, tingkatkan agar bagian tubuh yang terkena cahaya dapat
pemberian minum. menyeluruh
• Tidak terdapat bukti bahwa early jaundice • Suhu bayi diukur secara berkala 4-6jam/kali
berhubungan dengan abnormalitas ASI, • Kadar bilirubin diperiksa setiap 8 jam atau
• Kaji kulit adanya tanda-tanda ikterik yang
sekurang-kurangnya sekali dalam 24 jam
mengindikasikan peningkatan kadar bilirubin • Hemoglobin juga harus diperiksa secara berkala
terutama pada penderita hemolisis
• Perhatikan ikterik awal untuk membedakan macam
ikterus • Perhatikan hidrasi bayi, bila perlu konsumsi
cairan bayi dinaikkan
• Kaji status umum bayi. • Lamanya terapi sinar dicatat
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat 

Anda mungkin juga menyukai