Anda di halaman 1dari 21

Peran perawat dan hak pasien dalam

pemberian obat serta prinsip pemberian


obat

Disusun Oleh :
Nurliana Sari
(1714401028)
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Pada
Pasien

Pemberian Asuhan
Advokat Edukator
Keperawatan

Koordinator Kolaborator Konsultan

Pembaharu
Pemberi asuhan keperawatan
Perawat memperhatikan kebutuhan dasar
manusia klien dengan memberikan pelayanan
keperawatan salah satunya memberikan obat
dengan benar untuk membantu dalam proses
penyembuhan.
Advokat
Perawat berperan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh klien dan
keluarga dan membantu klien dalam
pengambilan keputusan tindakan pengobatan
yang akan diberikan, dan juga berperan dalam
melindungi hak pasien.
Edukator
Perawat berperan memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit, gejala dan
pengobatan yang akan diberikan bagi klien.
Koordinator
Perawat mengoordinasi aktivitas tim
kesehatan dalam pemberian obat saat mengatur
perawatan pasien, serta waktu kerja dan
sumber daya yang ada di rumah sakit.
Kolaborator
Perawat berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain, seperti dokter dan farmasi yang
bekerja di rumah sakit untuk menentukan
pemberian obat yang tepat untuk klien.
Konsultan
Perawat berkonsultasi dengan tim
kesehatan dalam pemberian obat terkait
tindakan keperawatan yang akan diberikan
sudah tepat.
Pembaharu
Peran ini perawat sebagai pembaharu
dengan membuat perencanaan pemberian obat
dengan metode pelayanan keperawatan yang
sudah dikonsultasikan dengan tim kesehatan
lain.
proses perawatan pasien dengan
tindakan
Tugas seorang perawat sebelum memberikan obat
adalah harus memeriksa identitas pasien yang
meliputi : papan identitas di tempat tidur, gelang
identitas atau ditanyakan langsung kepada pasien dan
keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon
secara verbal, respon non verbal dapat dipakai.
Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol
atau kemasannya harus diperiksa tiga kali.

Pertama saat
membaca kedua label botol
ketiga saat
permintaan obat dibandingkan
dikembalikan ke rak
dan botolnya dengan obat yang
obat.
diambil dari rak diminta
obat
cara mencegah kesalahan pemberian
obat
1) Meyakinkan informasi pengobatan kapanpun terhadap obat
yang baru atau obat yang diresepakan pada saat pasien
pindah ke ruang perawatan yang lain.
2) Jangan Pernah menyiapkan obat yang berada dalam
container yang tidak diberi nama atau label yang tidak jelas.
3) Jika memberikan obat harus memperhatikan unuit dosis
dalam kemasan kemudian periksa kembali label pada saat
memberikan obat.
4) Memeriksa kembali seluruh obat yang dibrikan pada klien
sesuai dengan catatan medicar=l record pasien.
5) Memeriksa dua identitas pasien sebelum obat diberikan
pada pasien.
Hak Pasien Dalam Pemberian Obat Obatan

Terkait denganpemberian obat-


obatan, pasien memiliki hak

Hak klien
mengetahui Hak klien untuk
alasan pemberian menolak
obat pengobatan
prinsip pemberian obat

Menurut Kozier (2004) dan Potter & Perry (2009)


menyebutkan upaya dalam menghindari kesalahan dalam
pemberian obat dapat dilaksanakan dengan mengidentifikasi
indikator terhadap prosedur-prosedur yang berhubungan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberian
obat. Pemberian obat harus diperhatikan prinsip enam benar
pemberian obat yaitu:

Benar Pasien Benar Obat Benar Dosis

Benar
Benar Waktu Benar Rute
Dokumentasi
Benar Pasien
Sebelum memberikan obat,gunakan paling
sedikit dua identifikasi kapanpun pemberian
obat akan diberikan (TJC, 2008) dalam Potter
& Perry (2009).
Mengidentifikasi pasien yang dilakukan yaitu:
nama klien, nomor telepon atau identitas
pribadi pasien. Jangan menggunakan
identifikasi kamar atau ruangan pasien
Benar Obat
Benar obat adalah obat yang diberikan
sesuai dengan yang diresepkan. Kadang-
kadang perawat harus menuliskan resep yang
ada dalam catatan medical record pasien. Pada
saat akan mempersiapkan obat, harus diperiksa
sesuai dengan catatan yang ada dalam medical
record pasien.
Benar Dosis
Dosis diberikan sesuai dengan karakteristik
pasien sesuai hasil perhitungannya dan jenis
obatnya (tablet, cairan) dalam jumlah tertentu.
Unit dosis sistem sangat baik dilakukan untuk
mencegah kesalahan perhitungan obat.
Perawat harus mampu melakukan perhitungan
terhadap kalkulasi obat yang dibutuhkan
pasien.
Benar Waktu
• Obat yang diberikan harus sesuai dengan
program pemberian, frekuensi dan jadwal
pemberian. Perawat terus mengetahui jadwal
pemberian obat dalam setiap kali pemberian
obat yang diberikan setiap 8 jam atau obat
yang diberikan tiga kali dalam satu hari.
Benar Rute
Obat yang diberikan harus sesuai rute yang
diprogramkan, dan dipastikan bahwa rute
tersebut aman dan sesuai untuk klien. Selalu
konsultasikan kepada yang meresepkan
apabila tidak ada petunjuk rute pemberian
obat.
Benar Dokumentasi
Dokumentasi dilaksanakan setelah
pemberian obat dan dokumentasi alasan obat
tidak diberikan. Perawat dan petugas kesehatan
yang lain penting melakukan dokumentasi
untuk melakukan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai