Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI EFEKTIF

ANTAR PETUGAS

Instalasi PKRS & Humas


2016
Beberapa ciri khas Rumah
Sakit
 Padat Modal
 Padat Teknologi
 Padat Karya
 Padat Profesi
 Padat Sistem
 Padat Mutu
 Padat Risiko
 Padat Keluhan /
Masalah
 Padat Kesalahan ?
 Padat Issue ?
Kesalahan
hayo, Cyank
I MISS U too
ni zai ra li
 Terjadi pada saat: wa ai nil laa

- Perintah diberikan
secara lisan
- Perintah diberikan
melalui telepon
Hayooo,
- Saat melaporkan Iyaa atu
wiss tuyu
kembali hasil kritis …
Komunikasi efektif

Dipergunakan saat:
 melaporkan kondisi
pasien kepada
dokter/DPJP,
 timbang terima
pasien antar shift,
unit, RS
 konsultasi pertelpon
antar dokter,
 pada kondisi pasien
/hasil lab. kritis.
Komunikasi efektif

Komunikasi efektif
dalam hubungan SBAR
antar profesi di -Situation
rumah sakit -Background
menggunakan teknik -Assessment
-Recommendation
SBAR
• adalah format komunikasi yang
awalnya dikembangkan oleh militer dan
disempurnakan oleh industri
penerbangan. Tujuannya untuk
mengurangi resiko yang terkait dengan
transmisi informasi yang tidak akurat
dan tidak lengkap
(Rodgers, 2007)
Mengapa kita butuh SBAR?
• Mengkomunikasikan masalah
dengan ringkas dan jelas
• Memberi kesempatan tenaga
kesehatan untuk saling
memberikan rekomendasi /
berdiskusi
• Meningkatkan keselamatan
pasien
SBAR
• S = Situation (What is your
situation?)
Bagaimana situasi anda sekarang ?
- Pastikan identitas penerima
- Identitas petugas dan unit pelayanan
kesehatan diinformasikan
- Identitas pasien

• B = Background (What are the


circumstances leading up to this
situation?)
Apa latar belakang informasi klinis yang
berhubungan dengan situasi saat ini ?
- diagnosa
- obat yang dikonsumsi
- riwayat medis pasien
- Informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang ditemukan (ex :
hasil lab)
(tonjolkan poin penting dari masalah yang
akan disampaikan)
• A : Assessment (What do
I think the problem is?)
Berbagi hasil penilaian klinis
anda
- beri informasi pasien
secara klinis
- pertimbangan anda terkait
hal tersebut
- apa yang sudah dilakukan
untuk mengatasi
permasalahan tersebut
R = Recommendation (What should
we do to correct the problem)

Apa yang harus dilakukan untuk


memperbaiki permasalahan
tersebut?
- Rekomendasi apa yang dokter
berikan? – Solusi apa yang anda
tawarkan?
- Apa yang anda butuhkan dari
dokter untuk memperbaiki kondisi
pasien?
- Kapan dan bagaimana
rekomendasi tersebut dilakukan?
(Saat akhir, lakukan konfirmasi
ulang dengan membaca ulang
seluruh rekomendasi)
SBAR PETUGAS APOTIK -DOKTER

• Situation • Assessment:
Selamat pagi, Saya
retno dari apotik Obat yang ditulis tidak
Barokah, perlu jelas, bila tidak tepat
konfirmasi resep yang membahayakan
ditulis oleh dokter Adi pasien

• Background: • Recommendation :
Saya menerima resep obat yang saya
dari dr. Adi ada 3 maksudkan adalah
macam obat salah Chloramphenicol
satunya tidak bisa tetes telinga berikan
dibaca dengan jelas. tiga kali
Resep tersebut adalah sehari,masing2 satu
chloramp. tetes 3 kali tetes telinga kanan
dan kiri
REKOMENDASI HARUS TBAK

• T (Tulis)
Informasi yang diterima
harus ditulis dalam rekam
medik

• B (Baca ulang)
Baca isi perintah, dan ulangi
dengan mengeja per huruf,
untuk kategori LASA dan High
Alert dg tujuan untuk
mengecek akurasi dan
kejelasan
informasi yang diterima.
Penting untuk menyakinkan
bahwa penerima informasi
mengerti dan jelas mengenai
tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan rekomendasi yg
diterima
TBAK

 K ( konfirmasi  Closing
kembali) Ucapkan salam
Konfirmasikan pada perpisahan
pemberi perintah, sebagai penutup
apakah tulisan pembicaraan
sudah sesuai seperti : baik,
denganyang terimakasih, dan
dimaksud selamat
pagi/siang
/malam
KODE ALPHABET
KODE NUMERIK
Catatan
 Harus Dapat
dibaca
 Ditandatangani
 Ada nama terang
 Ada tanggal dan
jam
 Ditulis dengan
menggunakan tinta
Kebijakan IPSG 2
komunikasi efektif

Setiap pergantian shif dan atau setelah layanan


ambulasi maka petugas yang menangani pasien
harus melakukan Komunikasi Serah Terima
Pasien secara Jelas, Lengkap dan benar.

Rumah sakit menetapkan proses komunikasi


serah terima (handover) yang meliputi; serah
terima antar shift dan serah terima pasien
dalam rangka layanan ambulasi.

Komunikasi serah terima pasien antar petugas


menggunakan metode SBAR (Situation,
Background, Assessment, Recommendation
Kebijakan IPSG 2
Komunikasi
efektif

Proses komunikasi timbang terima


antar shift didokumentasikan di dalam
buku timbang terima yang ada pada
unit kerja setempat.

Tidak diperkenankan komunikasi lisan


untuk permintaan obat – obat tertentu
seperti obat kemoterapi, narkotika.

Proses serah terima dalam layanan


ambulasi (pasien transfer atau pindah
ruangan) selanjutnya didokumentasikan
dalam rekam medis komunikasi antar unit
pelayanan.
Kunci komunikasi efektif

 Tersenyum
 Berbicara dengan
jelas
 Santai
 Jangan monoton
 Dengar dan
pahami
HAMBATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

 Pesan tidak jelas dan  Hubungan antar


menimbulkan tafsiran komunikan dg
berbeda komunikator tidak baik
 Cara penyampaian tidak  Berbicara terlalu lambat
tepat atau tidak disukai atau terlalu cepat
konsumen  Terlalu sering muncul
 Tidak siap melakukan :gumaman” seperti :ooo,
komunikasi eee, emmm dsb
KOMUNIKASI EFEKTIF  TERAPIUTIK

KESELAMATAN
PASIEN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai