TIPE INFLAMASI
1. Spesifik (Piogenik or Granulomatous) ---- INFEKSI
2. Nonspesifik (Penyakit Rheumatik)
3. Karena iritasi kimia (Gout or Pseudo Gout)
4. Karena cedera fisik berulang (Bursitis / Tendinitis)
INFEKSI PIOGENIK
OSTEOMIELITIS AKUT HEMATOGEN
Merupakan infeksi bakterial yang berasal dari darah dan
menyerang tulang serta sumsumnya.
Sumber bakteri :
Infeksi kulit (lecet, jerawat, bisul)
Infeksi THT
Insiden :
Terutama pada anak-anak, laki-laki > perempuan
Sering tulang panjang
(Femur, tibia, humerus, radius, ulna dan fibula)
Lesi sering di daerah metafisis
Karena aliran darah yang unik dan adanya
perlambatan aliran darah.
Pathogenesis :
Etiologi :
Staph. Aureus --- paling sering
Streptococcus
Pneumococcus
H. Influenzae
Klinis :
Gejala sistemik : tampak sakit berat, demam
Riwayat cedera atau infeksi THT
Bengkak
Nyeri lokal yang hebat
Nyeri tekan lokal
Pada bayi :
- Gejala sistemik sering kurang jelas.
- Pseudoparalisis
- Nyeri gerak
Pencitraan :
Radiologik :
Dalam 1 minggu
o Tidak ada kelainan tulang
o Tampak jaringan lunak yang membengkak
Setelah 1 minggu :
o Tampak destruksi tulang
o Pembentukan tulang baru
Scintigraphy (Bone scan)
o Technetium-99m
o Indium-111 labeled leucocyte --- lebih spesifik.
MRI : dapat mendeteksi dini
o T1 weighted ------ “dark focus” didaerah metafisis.
o T2 weighted ------ “bright focus”.
Laboratorium : Sedikit meningkat
Leukositosis pada bayi
LED meningkat
CRP meningkat
Kultur darah (50%)
Diagnosa Banding :
Tahap awal : Demam reumatik, sellulitis atau trauma
lokal .
Setelah 1 minggu : Eosinophilic granuloma, Ewing’s
sarkoma atau Osteosarkoma.
Penanganan :
Tirah baring dan analgesik
Suportif : infus
Immobilisasi : bidai atau traksi
Antibiotik : Minimal 3 – 4 minggu
Operatif : Dekompresi +Irigasi tertutup + Drainase.
Prognosis :
Ditentukan oleh 4 faktor :
1. Waktu : < 3 hari --- destruksi tulang belum ada.
3 – 7 hari --- destruksi tulang telah terjadi.
2. Efektivitas
3. Dosis
4. Durasi
Komplikasi :
Dini : Kematian, Pembentukan Abses or Infeksi sendi.
Lanjut : Osteomyelitis kronis, fraktur patologis, kontraktur
sendi atau Gangguan pertumbuhan.
OSTEOMYELITIS KRONIK HEMATOGEN
Infeksi pada masa akut menetap dan menjadi kronik.
Pathogenesis :
Gambaran Klinis :
Bengkak
Nyeri tekan
Gangguan fungsi
Fistula yang mengeluarkan cairan
Radiologis :
Rarefaction lokal
Sequestrum
Involucrum
Penanganan :
Antibiotik
Operatif :
- Sequesterectomy
- Irigasi kontinu + drainase
- Atau antibiotic beads
Komplikasi :
Kontraktur sendi, Fraktur Patologis, Perubahan Malignansi.
OSTEOMIELITIS POST TRAUMATIK
Fraktur terbuka ----- selalu terkontaminasi ----- resiko
infeksi.
Kombinasi cedera jaringan lunak, cedera pembuluh darah,
edema, hematom, fragmen tulang yang mati, hubungan
dengan udara luar ------ mengundang infeksi bakteri.
Bakteri :
Stafilokokus A. ----- paling sering
E. koli
Proteus
Pseudomonas
Bakteri anaerob (Klostridia, Streptokokus atau
Bakteroides).
Klinis :
Demam
Nyeri dan bengkak didaerah fraktur.
Tanda radang
Discharge
Laboratorium :
Leukositosis
LED meningkat
Kultur luka
Penanganan :
Pencegahan merupakan hal utama.
Operatif : Debridement dan irigasi.
Antibiotik
SEPTIK ARTHRITIS AKUT
Merupakan infeksi piogenik sendi sinovial yang progresif,
dan bila tidak ditangani secara adekuat mengakibatkan
kerusakan sendi yang berat.
Insiden :
Berhubungan dengan osteomielitis hematogen.
Terutama anak-anak.
Etiologi :
Sama seperti osteomielitis hematogen.
Dewasa : stafilokokus, pneumokokus atau
gonokokus.
Patogenesis :
Klinis :
Demam
Iritabilita
Pseudoparalisis
Nyeri tekan lokal
Nyeri gerak
Laboratorium :
Leukositosis Sedikit meningkat
pada bayi
LED meningkat
Radiologis :
< 1 minggu : hanya tampak pembengkakan jar. lunak
> 1 minggu : pelebaran celah sendi
subluksasi / dislokasi patologis
USG : menunjukkan efusi sendi
Aspirasi Jarum Suntik :
Dilakukan secara “urgen”.
Diagnosis definitif
Analisa cairan sendi :
- Cairan keruh
- Leukosit ≥ 50.000/ml
- Pewarnaan Gram (positif : 30 – 40%)
- Kultur (positif : 54 – 68%)
Penanganan
Antibiotik
Operatif ------ emergensi
- Arthrotomy
- Irigasi kontinu + drainase
Komplikasi
Dini : Kematian, Destruksi sendi, Dislokasi patologis,
AVN.
Lanjut : Penyakit degeneratif sendi, Dislokasi permanen,
Fibrous ankylosis, Bony ankylosis.
INFEKSI GRANULOMATOUS
OSTEOMIELITIS TUBERKULOSA
TULANG DAN SENDI