Anda di halaman 1dari 6

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang

berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan


yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah
‘ulum, artinya ialah memahami sesuatu dengan
hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan.
Ilmu Yang Rusak Menghasilkan Kehidupan
Yang Rusak Jadi ilmu merupakan aspek teoritis
dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah
manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika
manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya
maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.
Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut
dari para pelajar agama dan para ahli yang
mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari
setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun
banyak. Namun, tentunya orang-orang yang berilmu
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal
ini, karena mereka memiliki kemampuan yang lebih.
Allah SWT berfirman di dalam surat Ash-Shaff,
ayat (2-3), “Wahai orang-orang yang beriman,
mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Pertama, ilmu adalah pemimpin dan
pembimbing amal perbuatan. Amal bisa lurus dan
berkembang bila didasari ilmu. Berbuat tanpa
didasari pengetahuan tidak ubahnya dengan
berjalan bukan di jalan yang benar, tidak
mendekatkan kepada tujuan melainkan
menjauhkan.
Dalam semua aspek kegiatan manusia harus
disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal
ibadah maupun amal perbuatan lainnya.
Kedua, sesungguhnya ilmu dan amal
saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka
dia harus berbuat, baik itu ilmu yang
berhubungan dengan masalah ibadah
maupun ilmu-ilmu yang lain.
Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak
diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu,
jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi
tidak beramal maka seperti pohon yang tidak
menghasilkan manfaat bagi penanamnya.
Orang bijak mengatakan
bahwa "Ilmu tanpa amal adalah
bagaikan pohon tanpa buahnya,
dan amal tanpa ilmu itu buta".
Hal ini dapat difahami bahwa
jika seorang memiliki ilmu, maka
ia harus mengiringi /
melengkapinya dengan amal.
Sebaliknya, suatu amal
tidak akan bernilai baik, jika
tidak dilandasi dengan ilmu
yang benar. Olehnya itu
keduanya tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan
manusia karena dapat
melengkapi satu sama lain

Anda mungkin juga menyukai